Chapter 29 : Bekal Untuk Alzio

36.3K 2.2K 150
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

"Gimana saya mau pergi kalau kamu marah". Kata Alzio. Jika ia kerja dalam keadaan Qila sedang marah padanya, maka pekerjaannya menjadi tak fokus dan hatinya merasa tak tenang. 

" Siang ini saya mau keluar ". Ucapnya tiba-tiba sekaligus meminta izin pada Alzio.

" Kemana?, saya sudah katakan jangan kemana-mana. Dirumah saja ". Ucap Alzio sembari menatap dalam manik mata Istri kecilnya itu.

" Saya cuma kerumah Fina kok". Ujar Qila yang berharap agar Suaminya memperbolehkan nya. Namun sayangnya, Suaminya ini malah menggelengkan kepala nya tanda tak boleh. "Paaaak". Rengek Qila.

" Tidak ".

" Pak saya bosan, saya pengen keluar rumah juga. Bapak ambil handphone saya, gak ada yang saya lakuin kecuali pekerjaan rumah. Saya capek ". Qila ini bukan tipe anak rumahan yang mencapai level banget, yang selalu melakukan kegiatan sehari-hari dirumah.

Biasanya di hari weekend Qila pergi liburan bersama keluarga nya atau Kedua sahabat nya. Namun, setelah menikah malah sering menghabiskan waktu weekend nya dirumah. Karena sekarang ada Alzio yang menemani nya. Namun akhir-akhir ini Alzio terus saja sibuk dengan pekerjaan kantor nya.

Sangking sibuknya seringkali Alzio pulang malam dan paginya Qila tak melihat Suaminya, karena Alzio berangkat kerja disaat ia masih tidur.

" Kamu bisa nonton TV ".

"Saya gak suka nonton TV. Acaranya gak menarik bagi saya. Seenggaknya kalau Pak Al gak kasih handphone saya, biarin saya ketemu temen-temen saya".

"Saya tidak izinkan".

" Paaak, waktu itu bapak bilang saya boleh jalan bareng Fina sama Chyara kecuali malam hari. Kok sekarang gak boleh". Ucapnya dengan marah. Suaminya ini sangat tidak konsisten dengan ucapannya.

"Saya tidak suka kamu pergi tanpa saya. Kamu tau kan kalau saya khawatir jika kamu keluar rumah dan  tak ada saya disamping kamu". Ucapnya yang berharap agar istrinya mau mengerti.

Pernah sekali pada saat pulang sekolah Qila izin pada Alzio jika diri nya akan pergi bersama Fina dan juga Chyara. Pada saat itu Alzio mengizinkannya. Namun saat ia bersama kedua sahabat nya. Belum ada 5 menit, Alzio terus menerus menelpon diri nya. Menanyakan keberadaan nya, dirinya sedang apa saat ini dan Sedang bersama siapa saja. Dan lain sebagainya.

Hal itu Alzio lakukan selama 5 menit sekali. Bayangkan saja saat Qila tengah bersama dengan Chyara dan Juga Fina. Ia selalu mendapatkan telpon dari Suaminya dan itu setiap 5 menit sekali. Qila pernah marah pada Suaminya karena sering menelpon dirinya dengan pertanyaan yang sama. Namun, Alzio malah mengatakan jika Alzio akan menjemput dirinya saat itu juga jika Qila melarang dan tak mau mengangkat telpon darinya.

"Pak Al terlalu khawatir berlebihan, saya juga gak bakal kenapa-napa". Ucapnya dengan sedikit tinggi.

" Kita tidak tau nanti nya, nurut sama saya". Bujuknya agar Qila mau menuruti perintah nya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang