Chapter 60 : Sabarnya Alzio

26.3K 1.4K 16
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

Malam harinya, setelah ba'da Isya' tadi, Qila mengatakan pada Alzio jika dirinya menginginkan Ice cream yang ada di cafe yang biasanya ia datangi bersama kedua sahabat nya.

Dan saat ini, Qila tengah memakan satu cup ice cream dengan rasa stoberi yang masih tersisa setengah dari wadah ice cream.

"Sayang makannya sudah ya.. Jangan banyak-banyak". Ujar Alzio sembari menarik ice cream yang Istrinya itu makan. Kemudian Alzio memakan ice cream tepat di bekas mulut Istrinya disana.

" Aku belum selesai makan ice cream nya". Kata Qila yang ingin mengambil kembali ice cream miliknya dari tangan Suami pelit nya itu.

"Kamu gak boleh makan ice cream banyak-banyak sayang. Ingat apa kata dokter kemarin? ". Qila menghela napas dengan wajah yang cemberut. Menyandarkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki sembari mengaduk-aduk jus alpukat yang tadi ia pesan.

Saat memeriksa kandungan Qila kemarin, dokter berpesan pada Alzio jika Qila tidak boleh terlalu banyak makan ice cream. Karena kondisi janin Qila yang terlihat besar di dalam kandungan dengan berat yang bukan seharusnya seperti bayi pada umumnya.

Dalam kondisi ini, bila janin Qila bertambah besar ada kemungkinan Qila akan melahirkan secara cesar. Namun, Qila yang kekeh ingin melahirkan secara normal pun mau tak mau harus mengikuti aturan dokter agar berat badan bayinya tidak semakin bertambah drastis. Sehingga Qila dapat merasakan gimana sakitnya ibu hamil saat melahirkan secara normal.

" Padahal baru makan setengah ". Gumam Qila pelan. Namun, Alzio masih bisa mendengar apa yang Istrinya itu ucapkan walaupun samar-samar.

" Ingat apa janjinya sebelum kesini? ". Tanya Alzio.

" Gak boleh makan ice cream terlalu banyak ". Jawab Qila dengan nada yang ketus. Dirinya menyesal karena menyetujui ucapan Suaminya itu. Seharusnya tadi ia tidak berjanji dan membuat alasan lain yang membuat Suaminya itu mau tak mau menuruti permintaannya.

"Jadi ice cream kamu Mas yang makan". Ucapnya kemudian memakan lagi sebagian ice cream yang hampir saja meleleh.

" Makan ice cream nya mau di bantuin gak?, lihat tuh bentar lagi cair. Sini Aku bantuin ".  Tawarnya. Saat Qila ingin mengambil ice cream yang di pegang oleh Alzio, dengan segera Alzio menjauhkan tangannya yang memegang ice cream agar tidak dapat di jangkau oleh Istrinya itu.

" Mas gak perlu bantuan. Mending kamu habisin minuman kamu, setelah itu kita pulang ". Ucap Alzio yang membuat Qila kesal.

" ih nyebelin banget ". Sekarang Qila menjadi bad mood dan sangat malas sekali untuk berbicara pada Suaminya dan memilih untuk memainkan handphonenya dengan wajah cemberutnya.

Alzio mengangkat bahunya acuh, tidak peduli jika Istrinya itu marah atau pun ngambek kepadanya. Yang terpenting saat ini Alzio ingin yang terbaik bagi sang Istri dan calon buah hatinya yang sebentar lagi akan lahir kedunia ini.

•••

Keesokkan harinya, Qila sama sekali tak mau di tinggal Alzio walau hanya semenit. Saat kemanapun Alzio berjalan, Qila selalu mengikuti dengan berjalan dibelakang Alzio. Saat Alzio ingin ke toilet pun Qila memaksa untuk ikut dan tidak mau berjauhan dari Alzio.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang