Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.
Happy Reading
Malam harinya, Qila dan Alzio baru saja tiba di sebuah restoran mewah. Mereka berdua mempunyai rencana makan malam bersama orang tua mereka dan juga Farel. Sekaligus memberi kabar kepada orang tua mereka mengenai kehamilan Qila.
"Sudah selesai make up nya? ". Tanya Alzio. Dari perjalanan menuju restoran hingga tiba di restoran, Istrinya itu belum juga menyelesaikan acara poles-polesnya dengan berbagai jenis make up pada wajah bersih Istrinya. Padahal, jarak rumah menuju restoran itu cukup jauh dan sampai sekarang ini Istrinya itu belum juga menyelesaikan acara poles-polesan nya itu.
" Bentar, dikit lagi". Jawab Qila sembari mengoleskan sebuah liptint ke bibir mungilnya dengan sangat rapi dan tak belepotan sama sekali.
"Masih lama?, kenapa gak make up di rumah aja sih Sayang". Alzio sangat kesal karena waktu yang digunakan Qila untuk bermake up itu sangat lama sehingga membuat dirinya terlambat untuk menghadiri acara makan malam keluarga yang sudah ia rencanakan dari jauh-jauh hari.
Alzio tak suka keterlambatan, semuanya harus tepat sesuai apa yang sudah direncanakan. Dan sekarang, Istrinya itu terlalu mengulur-ulur waktu hanya untuk memakai make up yang tidak berguna itu. Padahal menurut Alzio, tanpa make up sedikit pun Istrinya itu akan tetap terlihat sangat cantik dimatanya. Namun Qilanya saja yang tak pede untuk tidak menggunakan make up.
Belum lagi di tengah perjalanan tadi, Qila meminta dirinya untuk berhenti selama 10 menit hanya untuk memakai make up saja. Padahal saat itu mereka benar-benar sangat terlambat dan mau tak mau Alzio pun menuruti keinginan Istrinya agar Istrinya itu tidak ngambek lagi padanya.
" Bentar Sayang ini mau selesai kok. Kalau aja tadi kamu gak buru-buruin aku pasti aku sudah make up-an dirumah". Sahut Qila kemudian menyemprotkan setting spray ke area wajahnya.
"Kamunya aja yang ngaret". Seperti itulah istrinya.
Di rumah tadi, Qila masih berbaring di ranjang sembari mengscroll media sosial. Padahal 10 menit lagi mereka akan berangkat ke restoran yang sudah di hadiri oleh orangtuanya. Namun Istrinya itu belum juga siap-siap dan masih memakai piyama tidur dengan masker di wajahnya.
" Kamu tau kan kalau aku mager. Udah ah ayo keluar, Mama sama Papa sudah nunggu". Qila mengambil tas selempangnya. Kemudian keluar dari mobil dan di susul oleh Alzio yang mengitari mobil dengan sedikit berlari ke arahnya.
"Sayang kamu kenapa gak dengerin perkataan Mas sih". Ujar Alzio dengan nada yang terdengar kesal karena Qila yang tak ingin mengikuti ucapannya 2 hari yang lalu.
"Apa?". Tanya Qila dengan raut wajah bingung. Perkataan yang mana?. Dirinya saja tak ingat.
"Mas kan bilang kalau mau keluar mobil biar Mas aja yang buka, kamu ini gimana sih. Kenapa tadi buka sendiri hm?, gak mau nurut apa yang Mas bilang?". Omel Alzio dan Qila pun hanya memutar matanya malas karena sikap lebay suami tuanya ini.
"Ck, apa sih, cuma gitu doang cerewet banget". Sahutnya dengan nada yang sedikit ketus.
Qila sangat kesal jika Suaminya itu memarahinya karena masalah sepele seperti ini. selalu saja begitu, bahkan hampir setiap waktu Suaminya selalu memarahinya karena sifat lebay yang baru saja ada semenjak ia mengandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku, Suamiku! [COMPLETED]
Teen Fiction{Perjodohan, Romance} Ternyata dizaman modern ini masih ada yang namanya perjodohan ya, apalagi perjodohan yang tak pernah ada sama sekali di dalam pikiran seorang Aqila Kasfiya Kennard. gadis remaja akhir yang berumur 17 tahun. namun apa boleh bua...