Chapter 7 : Terlambat

50.5K 2.7K 12
                                    


Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.









Happy Reading

"Pak Al suka banget nyiksa saya". Ucap Qila yang sangat kesal pada Alzio.

"Saya tidak pernah nyiksa kamu".

"Tapi saya tersiksa sama tugas yang Pak Al kasih".

"Itu kewajiban kamu sebagai seorang pelajar, lagipula ini baru tugas SMA, belum kuliah". Sahut Alzio.

"Emang Pak Al bolehin saya kuliah? ". Tanya Qila sinis. Selama ini ia pikir jika Suaminya itu akan melarangnya untuk melanjutkan study nya ke jenjang perkuliahan. Namun, sepertinya tidak seperti apa yang ia kira.

" Tentu saja, asal.. ". Ucap Alzio yang menjeda ucapan nya sejenak. " Asal kamu rajin belajar pasti saya bolehin. Tapi, karena kamu malas belajar dan malas kerjakan tugas seperti ini, mungkin saya juga pikir-pikir lagi". Lanjut nya.

Saat ini Alzio sangat menomorsatukan pendidikan Istrinya itu. Walaupun Qila telah menikah dan menjadi seorang Istri, Alzio tidak akan melarang Istrinya untuk melanjutkan pendidikannya sampai kapanpun. Karena menurutnya pendidikan adalah nomor 1 dan Qila masih bisa meraih cita-citanya walaupun memiliki status sebagai seorang Istri dan juga Ibu dari anak-anaknya nanti.

"Dih, kalau tugasnya mudah pasti saya rajin, tapi kalau sulit ya siapa juga yang mau kerjakan". Ucap Qila yang langsung mendapatkan ketukan pada keningnya. Siapa lagi kalau bukan Alzio pelakunya.

" Makanya belajar Qila".

"Ck, males banget". Decaknya dan langsung menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Alzio yang melihat itu tersenyum tipis dan mengusap bahu istrinya agar lebih tenang sembari melanjutkan pekerjaan kantornya yang tertunda.

Setelah lama berkutik dengan laptop di hadapannya, Alzio melihat ke arah Istrinya yang masih dengan posisi awal. Lantas Alzio pun mengecek apakah Istrinya ini tertidur atau tidak. Dan benar saja, Istrinya ini ternyata tertidur.

Alzio yang tahu bahwa Qila tidur pun segera menggendong nya ala bridal style menuju kamar mereka berdua.

Sesampainya dikamar, Alzio segera menaruh Qila di atas kasur king size nya dan menyelimuti Qila. "Kasihan Istri saya, sampai ketiduran". Ucap Alzio dan langsung mencium kening Qila lama.

Cup

"Selamat tidur Humaira, tidurnya yang nyenyak ya Sayang". kata Alzio lembut yang memperlihatkan senyum manisnya, sembari mengusap kepala Qila.

Setelah itu, Alzio mematikan lampu kamar mereka dan keluar. Saat ingin menutup pintu Alzio menatap wajah Qila sejenak. Lalu, menutup pintunya secara perlahan agar istri kecilnya tidak terbangun.

Saat Alzio kembali ke ruang kerjanya, ia melihat buku Istrinya yang berserakan di atas meja kerjanya. Lantas, Alzio mengambil buku-buku itu dan berniat ingin memasukkan buku-buku itu ke dalam tas Qila. Namun, Alzio melihat ada sebuah buku yang bertulisan 'diary of me' di dalam tas Istrinya. Alzio pun mengambil buku tersebut dan berniat membacanya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang