Chapter 28 : Ngambek I

39.2K 2.1K 29
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

Di malam hari ini tepatnya pukul 20.45 Qila dan Alzio sedang berpamitan kepada Hardian dan juga Alfina. "Kalian yakin gak mau nginap di sini dulu?, sudah malam loh ini". Kata Alfina yang mencoba untuk membujuk kedua anaknya agar menginap dirumah nya.

Alzio tersenyum dan berkata. " Lain kali Ma, besok saya ada meeting dan sepertinya tidak akan bisa kalau harus nginap". Jawab nya yang menolak dengan baik. Alzio bukannya tak mau, namun besok ia ada jadwal meeting bersama dengan klien dari luar negeri. Jadi harus datang tepat waktu agar tak membuat klien nya menunggu dan kecewa.

"Kapan-kapan deh aku sama Pak Al nginep". Ujar Qila dan langsung memeluk sang Mama erat.

" Yaudah deh, hati-hati ya dijalan. Sering-sering main ke sini. Ini juga rumah kalian". Ucap Alfina yang membalas pelukan dari anak perempuan nya.

"Sudah deh Ma, gak usah lebai. Nanti juga ketemu. Lagian jarak sini ke rumah kakak cuma 1 jam 45 menit". Celetuk Farel malas. Padahal sebelum itu Mamanya terlihat biasa saja tanpa ada kakak perempuan nya. Namun sekarang, Mamanya malah terlihat sedih.

" Kamu tuh ya, Mama itu lagi kangen-kangennya sama kakakmu. Ganggu aja". Kata Alfina sewot dan melepas pelukan nya pada Qila.

"Tau tuh". Sahut Qila.

"Sudah-sudah, jangan bertengkar". Lerai Hardian pada Istrinya dan kedua anaknya itu. "Besok jangan lupa ada meeting sama Papa juga". Lanjut nya pada Alzio.

" Saya gak lupa Pa. Kalau gitu saya sama Qila pamit ya. Takut kemaleman ". Ujar Alzio dan menyalimi tangan kedua mertua nya bergantian. Yang diikuti oleh Qila. Tak lupa juga Alzio menepuk lengan Farel pelan tanda pamit pada adik iparnya itu. " Kapan-kapan main kerumah ". Ajak Alzio.

" Aman Bang, asal nenek garong itu lagi gak dalam mode ngambek". Ucapnya yang menggoda kakaknya dengan sebutan 'nenek garong'. Membuat Qila yang mendengar itu menjadi kesal dan marah.

"Nenek garong mata lo picek". Sahutnya dengan ketus.

" Sayang mulut nya". Tegur Alzio.

"Biarin".

"Maklum Al, mereka dari kecil emang gak bisa akur". Ucap Alfina yang pusing dengan kedua anaknya itu.

" Tidak masalah Ma, saya maklumin.. Saya pamit dulu ya". Pamit nya. Dan menautkan tangannya pada tangan Istrinya.

" Hati-hati ya, nak. Nyetirnya pelan-pelan aja, jangan ngebut ". Ucap Hardian.

" Iya Pa, Assalamu'alaikum ". Salam Alzio sebelum dirinya pergi dari rumah mertua nya.

" Wa alaikumuss salaam". Jawab Hardian, Alfina dan juga Farel secara bersamaan. Setelah itu Alzio dan Qila berjalan menuju mobil mereka yang sudah terparkir di depan rumah Kennard.

Alzio membuka kan pintu untuk Qila di sebelah kemudi miliknya. Kemudian mengitari dan masuk ke dalam mobilnya. "Sudah siap Sayang? ". Tanya Alzio sebelum menyalakan mesin mobilnya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang