Chapter 48 : Mecahin Patung

31.4K 1.9K 65
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.











Happy Reading

Sesampainya di perusahaan Zio Company, milik Suaminya. Qila di sapa ramah oleh semua karyawan di perusahaan Suaminya itu. Ini kali kedua Qila datang ke perusahaan Alzio setelah beberapa bulan lalu ia membawakan Alzio sebuah bekal karena ingin membujuk Alzio agar tak marah lagi dengannya.

Bukannya membaik, justru Suaminya itu membuat dirinya kecewa karena memilih makanan dari wanita lain. Tetapi setelah beberapa hari kemudian, Alzio mengatakan semuanya pada Qila agar Istrinya itu tidak salah paham dan tidak mengukit-ungkit masalah itu lagi.

Alzio mengatakan jika saat itu ia memakan habis masakan sang Istri tanpa sisa. Saat itu memang benar ia memilih makanan yang di bawa karyawannya. Tetapi itu hanya di hadapan Qila. Setelah Qila pergi Alzio langsung memakan makanan sang Istri hingga habis tak tersisa.

Saat ini Qila baru saja memasuki ruangan sang suami. Dapat Qila lihat meja Alzio yang bertuliskan 'CEO' di sana dengan secangkir air minum yang sangat membuat Qila haus.

"Mas". Panggilnya dengan memegang lengan Alzio.

"Kenapa Sayang?". Sahutnya lembut.

"Aku boleh minum minuman kamu yang itu gak?". Tunjuk Qila pada secangkir coklat panas di atas meja Alzio.

"Kenapa minta izin hm?, semua yang Mas punya itu punya kamu juga. Termasuk coklat panas itu". Ucapnya dengan senyum manis terbit di bibirnya.

"Wah beneran?, lama banget aku gak minum cokelat panas". Ujar Qila dan langsung menghampiri minuman yang sedari tadi sangat mengunggah seleranya.

"Mas meeting dulu ya, kamu tunggu sini". Alzio menghampiri sang Istri yang sudah duduk di kursi kebesarannya sembari menyeruput coklat panas itu.

Qila menganggukkan kepalanya. "Eum enak". Ucapnya dengan mulut celemotan akibat coklat panas itu.

Langsung saja Alzio mengusap coklat yang menempel di bibir sang Istri dengan ibu carinya. Kemudian menghisap ibu jari bekas coklat dari di bibir Istri kecilnya ke dalam mulutnya. "Manis".

•••

"Duh bosen banget gue". Gumamnya sembari berguling-guling di sofa lebar yang ada di dalam ruangan Alzio.

Sedari tadi ia sudah bermain handphone, menonton drama dan membaca wattpad. Namun semua itu menjadi sangat membosankan bila ia berada di ruangan Suaminya ini. Entah setan apa yang ada di dalam ruangan ini sehingga apapun yang ia senangi menjadi sangat membosankan.

Qila memutuskan untuk melihat-lihat seisi ruangan Suaminya. Disana, Qila dapat melihat beberapa hiasan kecil seperti patung, lukisan dan karya seni lainnya. Selain banyak nya buku yang di baca Alzio, Qila tidak pernah menyangka bila Suaminya itu sangat menyukai seni.

"Kok Mas Al gak pernah kasih tau aku kalau dia suka seni". Qila mengambil salah satu patung yang terpajang disana dan melihat-lihat fisik dari patung yang ia ambil.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang