Chapter 41 : Tugas Kelompok

29.4K 1.9K 70
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.












Happy Reading

"Berarti mobil yang gue lihat tadi itu mobil Pak Al?". Tanya Fina yang langsung di angguki oleh Qila. " Keluarga yang lo maksud juga Pak Al yang notabenya adalah Suami lo sendiri? ". Tanya Fina lagi dan Qila mengangguk sebagai jawaban. Semua yang dikatakan Fina memang benar. Ingin mengelak juga tak bisa. Semuanya sudah terlambat. Kedua sahabatnya itu sudah lebih dulu mengetahui sebuah fakta tentang dirinya dan juga gurunya itu.

"Gue bisa jelasin semuanya". Ucap Qila mencoba untuk untuk menjelaskan semua masalah yang terjadi hari ini, agar sahabatnya itu tak marah dan mau mengerti dirinya.

"Lo mau jelasin apalagi sih Qil, semuanya sudah jelas. Kami gak perlu penjelasan apapun itu". Sanggah Fina. Dirinya sudah terlanjur kecewa dengan Sahabatnya itu, Karena Qila menikah tak memberitahu dirinya dan juga Chyara.

"Chyara, lo mau dengerin penjelasan gue kan?". Tanya Qila penuh harap pada Chyara. Sedangkan yang ditanya hanya diam saja sembari menatap Qila dengan raut wajah yang masih bingung diwajahnya. "Semuanya gak seperti apa yang kalian kira, ini perjodohan. Gue juga gak mau kayak gini...nikah di usia yang terbilang sangat muda. Apalagi sama orang yang usianya sepuluh tahun lebih tua dari umur gue, ditambah dia guru gue sendiri". Jelas Qila yang menatap wajah kedua Sahabatnya secara bergantian dengan wajah sendunya.

"Lo kan bisa nolak". Sahut Fina yang masih dengan ekspresi marah di wajahnya.

"Gak bisa, ini perjanjian yang dibuat almarhum kakek gue sama kakek Pak Al sebelum kami lahir". Sanggah Qila cepat. "Kalaupun bisa sudah dari awal gue nolak perjodohan ini dan gue sama Pak Al gak bakal ada hubungan ikatan pernikahan". Lanjutnya.

"Apapun itu alasannya gue tetep kecewa sama lo". Ucap Fina yang membuat Qila menjadi sedih. Padahal dirinya sudah menjelaskan semuanya agar kedua Sahabatnya itu tak marah lagi padanya.

"Kan gue sudah jelasin semuanya sama kalian". Ia bingung harus apa lagi agar kedua Sahabatnya ini tak merasa kecewa lagi padanya.

"Lo sudah bohong ke kita, lo nyembunyiin rahasia sebesar ini ke kita. Lo anggap kita ini apa Qila. kita sahabat, sahabat gak akan pernah nyembunyiin masalah nya sendiri". Ujar Fina yang di setujui oleh Chyara.

"Bener apa yang dibilang Fina. Minimal Lo cerita ke kita, jangan dipendem sendiri. Mana gak ngundang lagi". Sahut Chyara membuat Qila merasa bersalah pada kedua Sahabatnya ini.

“Gue takut kalian gak mau temenan sama gue lagi”.

“Ya minimal lo ngundang kek, masa nikah gak ngundang sahabatnya sendiri. Ntar kalau gue nikah lihat aja, gue gak bakal ngundang lo”. Sahut Fina dengan ngegas.

“Pfftttt udahlah Fin, kasihan gue lihat muka Qila”. Ucap Chyara yang tak tahan dengan acting nya. Qila yang melihat itupun mengerutkan dahi bingung. “Yakali kami marah sama lo cuma gara-gara itu” Lanjut Chyara yang membuat Qila menghela napas lega. Ia pikir Fina dan Chyara masih marah dan tak mau berteman lagi dengan dirinya. Ternyata tidak sesuai dengan apa yang terlintas dipikirannya.

"Gue takut nanti kalian gak mau temenan sama gue lagi, jadi gue rahasiain ini semua ke kalian". Ucap Qila dengan jujur sembari menundukkan pandangannya sejenak.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang