Chapter 36 : Kisah Sedih Kania

35.5K 1.9K 45
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.









Happy Reading

"Jadi cerita nya kalian mau bulan madu nih". Goda Indah pada sang menantu. Qila hanya bisa menunduk malu agar wajahnya yang memerah tak terlihat oleh semua orang.

Sebelum pergi, Alzio dan Qila menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang terlebih dahulu diruang keluarga. Qila duduk sangat mepet disamping kiri Alzio dengan tangan sang suami yang merangkul pinggang kecilnya posesif dan tak mau lepas dari sana.

"Engga gitu Ma, aku sama Pak Al cuma liburan biasa". Sedari tadi Qila terus saja di buat iseng oleh keluarga Alzio mengenai masalah liburan nya bersama Alzio ke luar negeri.

" Liburan biasa yaa". Sahut mbak Caca yang ikut menggoda Qila dengan menaikturunkan alisnya sembari tersenyum jail.

"Memang liburan biasa kok, iya kan Pak? ". Ucap nya yang membela diri dengan bertanya pada Alzio. Berharap agar sang suami mau membantunya.

" Sudah lah jangan menggoda Istriku, kasihan wajahnya merah". Ucap Alzio yang menatap wajah Qila sembari tersenyum manis. Qila yang melihat itu pun menjadi sangat malu, dirinya salting bila sang Suami tersenyum seperti itu padanya.

"Jantung gue aman kok". Batin Qila. Dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Aduh yang di bela suami, sayang aja suamiku gak ada disini". Kata mbak Caca.

" Makanya suruh cepet-cepet pulang, bilang kalau kamu kangen ". Sahut Indah pada Adik bontot nya itu.

" Memangnya Suami Mbak Caca dimana?, dari kemarin aku belum lihat ". Tanya Qila penasaran. Pasalnya dari pertama kali ia datang ke rumah ini, dirinya sama sekali tak melihat suami dari Mbak Caca. Justru Qila pikir saat ini mbak Caca masih lajang. Ternyata tidak.

" Diluar negeri Qil, biasa urusan kerjaan". Jawab Mbak Caca santai.

"Pasti berat banget ldr-an".

" Ya gitulah, nanti kamu juga gitu. Alzio juga bakal keluar negeri untuk urusan pekerjaan. Sekarang sih belum saatnya aja. Katanya masih ngurus kamu". Ucap Mbak Caca yang mengingat perkataan sang keponakan tempo hari lalu.

Mbak Caca pernah bertanya pada Alzio mengenai pekerjaan Alzio yang ada di luar negeri. Alzio mengatakan, bahwa sebenarnya dari awal pernikahan mereka hingga saat ini. Harusnya Alzio melakukan penerbangan keluar negeri. Namun, ia belum bisa meninggalkan sang Istri sendirian dirumah.

Walaupun Qila bisa saja menginap dirumah orang tua atau mertuanya, tetap saja Alzio tak ingin meninggalkan Qila yang baru saja menjadi Istrinya dalam waktu 5 bulan ini.

"Kok Pak Al gak pernah bilang? ". Tanya Qila yang menatap Alzio dengan sedikit kesal. Suaminya ini selalu saja begitu, tak pernah memberitahu dirinya mengenai masalah pekerjaannya di kantor.

" Untuk apa saya bicarakan, saya rasa tidak perlu. Karena ada yang menggantikan saya". Jawab Alzio dengan santainya.

"Gak bisa gitu dong Pak!. Eh maap". Ucapnya spontan saat berbicara dengan nada ngegas. seketika Qila sadar saat seluruh anggota keluarga Alzio menatapnya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang