Chapter 15 : Bolos

39.7K 2.3K 19
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.











Happy Reading

Sudah 4 jam lebih Qila menonton dramanya, tak terasa perutnya keroncongan karena lapar. Qila melihat jam dinakas samping kasurnya, ternyata jam sudah menunjukkan tepat pukul 12.30, saatnya makan siang.

Qila segera turun ke bawah, mencari makanan yang tersedia di dapur. Sesampainya disana Qila melihat Suami serta Adiknya sedang menyiapkan makanan di meja makan. Sepertinya mereka habis meng-GoFood makanan. Pikirnya.

"Baru aja saya mau panggil kamu, ayo sini makan siang bareng". Ujar Alzio saat Qila baru memasuki dapur.

Qila tak menghiraukan ajakan Alzio, ia hanya melewati meja makan dan membuka kulkas. Mencari-cari makanan yang bisa dirinya makan tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

"Kamu cari apa? ". Tanya Alzio dan lagi-lagi tak dihiraukan Qila.

"Kayaknya Kakak masih ngambek Bang". Bisik Farel. Alzio mengangguk tanda mengerti, ia pikir Istrinya ini sudah tak marah.

Alzio berjalan mendekati Qila dan berdiri di samping sang Istri dengan senyuman di wajahnya. "Kamu masih marah?". Tanya Alzio lembut. Istrinya itu masih tak mengubris ucapannya. Alzio menghela napas kasar dan tanpa sadar berceletuk. "Kok gitu aja kamu ngambek". Celetuk Alzio yang langsung mendapat tatapan tajam dari Istrinya.

"Kakak emang gitu, baperan". Timpal Farel. Qila yang mendengar ucapan Farel seketika wajahnya menjadi merah karena marah. Jika difilm-film maka akan keluar asap dari atas kepalanya.

Qila mengambil buah apel yang ada di dalam kulkas dan ingin melempar buah berwarna merah menyala itu ke arah Farel. Tapi, dengan cepat Alzio mengambil buah apel tersebut dengan ekspresi wajah yang sangat datar menatap Qila. “Sayang”. Tegur Alzio yang langsung di sahuti Qila dengan nada yang terbilang tinggi.

"APA!". Sahut Qila dengan nada tinggi.

"Kamu jangan lempar-lempar makanan, gak baik". Ucapnya lagi. Namun Qila seolah-olah tak peduli dan mengabaikan ucapan Alzio.

" Biarin". Ketusnya. Alzio menatap dalam mata cokelat itu. Oke, sekarang Istrinya ini masih dalam mode marah dan dirinya harus sabar sekarang. Tidak boleh ikutan marah juga.

Alzio mendekati Qila yang terlihat sangat kesal, kemudian memeluk Qila sambil mengusap kepalanya. "Kamu marah karena tadi ya?, maafin saya ya. Jangan marah lagi". Ucapnya lembut.

"Gue berasa jadi setan disini". Gumam Farel pelan. Lalu ia memilih untuk pergi ke ruang keluarga karena tak ingin menjadi setan. Bukannya jika perempuan dan laki-laki sedang  berduaan yang ketiganya setan?. Tetapi Qila dan Alzio sudah halal. Jadi tidak masalah dong. Sekarang jiwa Jomblo Farel sedang meronta-ronta disana.

"Saya kesel sama Bapak". Ucapnya yang memukul pelan dada bidang Alzio.

" Iya-iya, maafin saya yaa".

"Maaf maaf nanti diulangin lagi, sama aja bo'ong". Ketus Qila.

" Janji gak gitu lagi, sudah ya ngambek nya".

"Gak mau, minggir ah. Jangan deket-deket saya". Ucapnya ketus dan mendorong dada Alzio. Namun, dorongannya tak berarti apa-apa bagi Alzio.

" Maafin dulu, baru saya lepasin ". Ucapnya yang semakin mendekap tubuh Istrinya.

" Gak, mau". Tolaknya yang menekankan setiap katanya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang