Chapter 27 : Nasihat

34.9K 2K 22
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

Saat Alzio berusia 25 tahun, kedua Orangtua serta Kakeknya membahas soal perjodohan itu lagi. Awalnya Alzio menolak mentah-mentah lagi permintaan kakeknya. Namun, Kakeknya menyuruhnya untuk melihat terlebih dahulu seperti apa perempuan yang akan dijodohkan dengan nya. Urusan suka atau tidak suka itu urusan belakangan. Kata kakeknya.

Saat Qila lulus SMP Orangtuanya sengaja mendaftarkan Qila ke sekolah milik keluarga Mahendra. Selain karena sekolah terbaik, Hardian dan Alfina juga ingin mendekatkan Qila dan Alzio. Dengan cara Alzio yang menjadi Guru sekaligus dengan embel-embel Hardian dan Alfina menitipkan Qila kepada Alzio.

Dan saat itu Qila belum diberi tahu oleh keluarga nya jika ia akan dijodohkan dengan Guru nya sendiri. Hingga ia diberi tahu saat kelas 12 Semester akhir. Dan di situlah Alzio dapat melihat sifat dan karakter dari calon Istrinya.

first impression Alzio saat pertama kali bertemu dengan Qila. Menurutnya Qila memang Cantik. Namun, ia sedikit tak menyukai salah satu sifat ceroboh Qila. Pada saat itu Qila sering ceroboh, susah diatur, sedikit bar-bar. Jauh dari perkiraannya yang kalem, disiplin dan pintar.

Alzio ingin membatalkan perjodohan itu. Namun, kakeknya lagi dan lagi memaksanya dan menyuruhnya untuk mendekati Qila. Hingga pada akhirnya Alzio sering bertemu Qila diruang BK sehingga Alzio memiliki ketertarikan pada perempuan yang akan dijodohkan dengan nya.

"Pak Al mulai tertarik waktu saya kelas berapa? ". Tanya Qila kepo.

"Waktu kamu kelas 10 pertengahan semester".

"Tapi Pak Al tetep galak sama saya".

" Karena kamu bandel, pulang sekolah pasti tawuran. Kan saya khawatir ". Dulu setiap pulang sekolah, Qila sering tawuran bersama dengan Fina dibelakang sekolah melawan anak sekolah lain. Berbeda dengan yang lain. Biasanya yang tawuran murid laki-laki. Namun, ini malah perempuan. Hanya Fina dan Qila lah perempuan disana. Selebihnya laki-laki semua. Hal itu tak masalah bagi Qila dan juga Fina bila harus tawuran melawan laki-laki.

Tok tok tok

Ditengah-tengah pembicaraan antara kedua pasangan itu, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Qila. Membuat kedua pasturi beda usia itu mengalihkan atensi mereka ke sumber suara. Dan Alzio langsung melepas dekapannya pada Qila.

"Nak Al, Qila. Ayo makan malam dulu". Panggil Alfina dari luar kamar mereka.

Alzio segera membukakan pintu kamarnya dan melihat Mertuanya yang berada didepan pintu. " Iya Ma, nanti saya sama Qila ke sana. Saya harus mandi terlebih dahulu ". Ucap Alzio dengan sopan.

" Nanti aku juga nyusul ". Kata Qila.

" Mama tunggu di ruang makan ya". Ucap Alfina yang diangguki oleh Alzio. Setelah itu pergi dari hadapan Alzio dan juga Qila.

Alzio menutup pintu kamarnya lagi dan menyusul Qila yang duduk di atas kasur, sembari melepas kancing kemeja nya.

" Pak Al mandi gih, saya siapin pakaiannya dulu". Ucap Qila dan berjalan menuju walk in closet untuk mencari pakaian Alzio. Untung saja pakaian yang Suaminya pakai saat pertama kali kerumah nya tertinggal. Jadi ia bisa memberikannya pada Suaminya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang