Chapter 25 : Baikan

45.4K 2.2K 49
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.











Happy Reading

"Qila, kita harus selesaikan masalah ini sekarang". Ucap Alzio sembari melihat Istrinya yang tengah asik dengan makanan nya.

"Saya gak mood". Katanya yang terkesan cuek. Sebenarnya sebelum itu mood nya sedikit membaik. Namun, karena Suaminya membahas masalah itu lagi alhasil mood nya seketika turun.

" Gak perlu tunggu mood, kamu tau kan kalau Istri mendiamkan Suami dosanya seperti apa?". Ucapnya. Padahal diri nya hanya ingin bermanja-manja lagi dengan Qila dan Jika Istrinya itu masih mendiamkan nya, akan dipastikan nanti dirinya akan tidur lebih lama dengan guling.

"Hm". Jawab Qila seadanya.

" Kemarin kamu salah paham, mungkin kamu melihat saat saya hanya berdua saja dengan Bu Dewi. Padahal, yang sebenarnya disana juga ada Pak Gani dan juga Pak Ali". Jelasnya yang menatap lekat mata perempuan di depannya.

Saat waktu istirahat kemarin, Alzio berniat ingin makan siang di luar. Namun, ia tak sengaja berpapasan dengan Pak Ali dan juga Pak Gani yang saat itu ingin makan siang juga. Saat tau Alzio ingin makan siang, lantas Pak Ali dan Pak Gani pun mengajak Alzio untuk makan siang di kantin. Alzio pun menyetujui itu dan ikut bergabung bersama Pak Ali dan Pak Gani.

Setibanya di kantin, Alzio beserta Pak Ali dan Pak Gani mengambil makanan yang sudah tersedia disana. Setelah itu, mereka mencari meja kosong untuk mereka tempati.

Saat baru saja duduk, tiba-tiba Bu Dewi datang dengan makanan di tangannya dengan niat ingin ikut bergabung juga. Pak Ali yang notabenya menyukai Bu Dewi pun mempersilahkan dengan senang hati.

Saat ingin memakan makanan masing-masing, Pak Gani teringat jika ia belum memesan minuman. Dan di saat itu juga, Pak Ali mendapatkan sebuah telepon dari seseorang. Alhasil hanya tersisa Alzio dan Bu Dewi saja di sana.

Melihat keadaan yang seperti itu, membuat Bu Dewi mendapatkan kesempatan untuk mendekati Alzio.

"Gak percaya". Kata Qila sambil menyuapkan sesendok bubur ayam ke dalam mulut nya.

"Saya berani sumpah, waktu itu Pak Gani sedang memesan minuman dan Pak Ali menerima telepon dari seseorang. Jadinya saat kamu di kantin, kamu hanya melihat saya dengan Bu Dewi saja". Ucap Alzio yang berharap Istrinya percaya dengan dirinya.

Qila menatap datar Alzio. " Terus kenapa pakai suap-suapan segala?, romantis banget sih Pak". Cibir Qila kesal saat mengingat kejadian itu.

"Bukan seperti itu Sayang, saya tidak menerima makanan apapun dari Bu Dewi".

"Masa sih?". Ngegas Qila. Dirinya kesal pada Suaminya itu. Kenapa Suaminya ini tidak mengakui saja dan justru malah berbohong padanya.

" Kemarin saya menolak, kamu harus percaya sama saya!". Jelas Alzio. Memang benar apa yang dikatakan Alzio. Waktu itu Alzio sudah menolak keras. Namun, Bu Dewi selalu memaksa nya sampai-sampai mereka dilihatin para Siswa yang ada dikantin sekolah. Walaupun seperti itu Alzio tetap kekeh tidak menerima suapan dari Guru baru itu.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang