13

1.6K 174 8
                                    

"Mereka nggak suka sama lo."

Mendengar penuturan dari Sherly, Dista sadar diri. Mereka, kan rata-rata teman Alini, sudah pasti mereka akan memihak dan mendukung Alini.

"Kamu?"

"Maksud lo? Gue?" Sherly menunjuk dirinya sendiri membuat Dista mengangguk. "Gue kenapa?"

"Kamu nggak suka juga sama aku?" tanya Dista.

Sherly terkekeh mendengarnya. "Gue mah netral, bisa suka bisa juga benci. Tapi, selama orang itu nggak pernah ganggu hidup gue, ya ngapain gue benci sama dia?"

"Tapi ... sepertinya Andrian dan Alini adalah pasangan yang sangat populer di sekolah yah?" cicit Dista.

Sherly mengangguk. "Banyak yang suka dan setuju sama hubungan mereka berdua. Tapi ya gimana, menurut gue Alini juga nggak sebaik seperti apa yang kita lihat kok."

"Kok kamu gitu?"

"Iya, dia emang bisa membawa nama baik sekolah dengan cara selalu ikut lomba dan selalu menang. Tapi dibalik itu semua, dia sering nyogok guru sama juri, kali."

"Kamu tau dari mana?"

Ketika Sherly ingin menjawab, ia melihat Kenzi dan Ifan menghampiri mereka berdua. Jadinya, Sherly hanya bisa memberikan kode kepada Dista untuk diam.

"Ngapain lo sama nih cewek? Ketularan tau rasa lo!" cetus Kenzi datang-datang.

"Apaan, sih lo, pasti kangen yah ditinggal sebentar aja sama gue?" goda Sherly mengedipkan sebelah matanya membuat Kenzi bergidik ngeri.

"Geli gue liatnya," ujar Kenzi.

"Sher, jangan deket dia deh. Takutnya lo makin sering kena bully ntar," peringat Ifan. Sesekali lelaki itu melirik Dista yang sedang menunduk.

"Fan, Zi jangan gitu! Lo berdua belum tentu sempurna!" ketus Sherly.

"Yang penting nggak seburuk dia," sahut Kenzi.

"Ck! Gue marah sama kalian!" cetus Sherly lalu berdiri. "Ayo, Ta kita pergi dari sini. Banyak orang julit yang nggak punya masa depan." Sherly menarik lengan Dista untuk menjauh dari Kenzi dan Ifan.

Melihat Dista dibawa pergi oleh Sherly, Andrian sempat khawatir. Ia hendak mengejarnya, namun Kenzi dan Ifan menahannya.

"Eits! Mau kemana lo?" ujar Ifan.

"Mau ngejar mereka. Istri gue mau dibawa kemana sama Sherly?" tanya Andrian.

Kenzi mendengar Andrian menyebut Dista sebagai istrinya malah merasa geli sendiri.

"Geli amat gue dengernya, An. Lo nggak jatuh cinta sama tuh cewek, kan?"

"Kalau iya, kenapa?"

Bukan hanya Kenzi dan Ifan yang kaget mendengar pernyataan dari Andrian, Alini yang awalnya ingin memanggil Andrian, harus menghentikan langkahnya dan hanya bisa terpaku di tempatnya.

***

"Ta Ta, liat deh. Itu cewek yang tadi ngehina lo, kan?" Sherly menunjuk seorang cewek yang berdandan sangat menor dan berpakaian sangat pendek. Bahkan paha dan sebagian dadanya terekspos sangat jelas.

"Iya, kok kamu tau?"

"Tau lah. Eh nih yah gue kasi tau rahasia tuh cewek. Dia juga pernah dilecehin, tapi bedanya dia nggak hamil."

Dista mendengar itu, tentunya sangat kaget. "kok bisa, Sher?!"

"Ehem, tapi bukannya nolak, malah iya-iya aja haha."

My Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang