1

3.3K 228 7
                                    

Author POV

Demi Tuhan, Dista berani bersumpah kalau malam itu cowok itu mengatakan bahwa namanya adalah Andrian. Tapi kenapa sekarang malah beda orang?

"Kalau lo mau gue tanggung jawab, cari aja gue. Nama gue Andrian."

Sungguh, Dista tak tahu sekarang harus berbuat apa. Sudah tidak bisa dan terlambat! Pak Malik–guru BK yang ternyata pamannya sudah memukulinya secara bertubi-tubi. Guru itu membuat wajah Andrian babak belur.

Dista benar-benar merasa bersalah. Apalagi ketika Dista melihat jika Andrian tak mengelak sedikitpun. Ia juga tak melakukan perlawanan terhadap Pak Malik.

Saat ini, SMA 7 Harapan sedang gempar dengan adanya berita bahwa seorang Andrian Firmansyah tega menghamili siswi baru yang cantiknya tak seberapa. Bahkan jika dibandingkan dengan pacar Andrian, Dista jauh dibawahnya. Namanya Alini Nadita. Model di SMA 7 Harapan yang sangat terkenal. Dia sangat populer, sama seperti Andrian. Oleh sebab itu seluruh siswa SMA 7 Harapan mendukung hubungan mereka berdua. Menurut mereka, keduanya sangatlah cocok jika menjalin hubungan. Tapi semua kebahagiaan keduanya hancur seketika hanya karena Dista. Tentu saja mereka bukannya merasa kasihan terhadap Dista, mereka malah merasa benci terhadap gadis itu.

Lain dengan Dista yang masih menangis di pelukan Bu Alfin, kini Andrian sudah berhadapan dengan papinya.

"Kamu beneran, Andri? Kenapa yang kamu hamili bukan pacar mu saja?"

Sungguh, ini diluar perkiraan Andri. Andri pikir, Papinya akan menambah luka di wajahnya. Tapi pria berusia 42 tahun itu malah menertawakannya.

"Andri Andri, Papi kira kamu itu benar-benar bodoh!" cetus Hendra membuat Andri mengernyit keheranan.

"Maksud Papi apa?" tanya Andri.

"Ya itu, Papi pikir kamu benar-benar bodoh. Kamu tau, kan kalau Alini hanya menginginkan harta kamu? Oleh karena itu kamu menghamili gadis lain agar bisa terlepas dari dia."

Andri terdiam. Tidak! Ingin rasanya ia mengatakan bahwa adeknya lah yang sudah melakukannya, bukan dirinya. Dirinya bahkan sangat menyayangi Alini, mana mungkin menyakiti gadis itu dengan cara seperti ini? Ada-ada saja.

"Pi---"

"Kamu mau apa sekarang?" tanya Hendra membuat Andri kebingungan.

"Kalau menurut Papi?" Harusnya bukan ini yang Andri ucapkan. Harusnya Andri mengatakan bahwa bukan dia yang salah. Namun rupanya otak dan mulutnya tidak sejalan.

"Kamu nikahi saja gadis itu. Disini kamu memang salah, dan kamu harus bertanggungjawab."

"Tapi, Pi, Andri masih punya cita-cita," tutur Andri membuat Hendra mengangguk paham.

"Kamu tenang saja, uang bisa melakukan apapun. Kamu akan tetap bisa sekolah sampai lulus."

Entah dorongan darimana, Andri malah mengangguk membuat Hendra tersenyum lega.

"Mulai sekarang, kamu harus lebih menjaga gadis itu. Dia sedang mengandung anak kamu."

Andrian ingin berteriak, tapi ia tak bisa. Mulutnya benar-benar merasa terkunci saat ini.

"Oh iya, besok biar Papi urus semuanya. Kamu langsung Papi nikahkan besok siang."

"Terus Andri harus gimana sekarang?" tanya Andri. Kepalanya pening seketika.

"Kamu pulang saja, istirahat di rumah. Kamu tau? Mommy kamu sudah pingsan saat mendengar kabar ini."

Andri menunduk dalam-dalam. Gara-gara gadis yang tidak ia kenal itu, ia mendapatkan imbasnya.

My Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang