14

722 158 17
                                    

"Jadi ini ulah kalian?"

"H-honey?" Jennie terkejut melihat suaminya berdiri bersidekap di belakangnya.

"S-sepertinya Rosie butuh bantuanku," ujar Jisoo kikuk, lalu berbisik di telinga Jennie. "Aku berdoa untuk keselamatanmu, Saudariku. Semoga Kai tidak membuat selangkanganmu bengkak." Setelah itu dia berlari kecil untuk menyelamatkan diri dari amukan Kai.

"Sialan kau, Jis!" Jennie merutuki saudarinya dalam hati. Maniknya tidak bisa beralih dari sosok sang suami yang terlihat menyeramkan seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya. "H-honey ... s-sejak kapan k-kau berdiri d-di situ?"

"Kenapa kau terlihat gugup?" Kai menaikkan satu alisnya, sedang kakinya melangkah mendekati istrinya yang aura ketakutannya mulai menguar.

Pertanyaan Kai memang terdengar sepele, namun nada bicaranya yang terdengar tegas di pendengaran Jennie, membuat wanita bermata-kucing itu kesulitan meneguk ludah.

"A-aku?" Jennie menunjuk dirinya. "A-aku tidak merasa g-gugup. A-aku hanya terkejut ternyata kau sudah ada di sini." Matanya menyisir tak tentu arah, sengaja agar tidak beradu pandang dengan Kai.

"Jadi benar ini semua ulah kalian?" Netra Kai memicing sembari mencondongkan tubuh jangkungnya ke arah sang istri.

Jennie memundurkan tungkainya. Kepanikan tidak bisa disembunyikannya lagi. "U-ulah apa? A-aku tidak mengerti maksudmu, Hon," jawabnya tanpa berani menatap mata Kai.

"Kau yang membuat Jun-ie memberikan kue lumpur itu pada Lisa?" Desak Kai. Alisnya bertaut menunggu jawaban sang istri.

"T-tidak! Sumpah aku tidak menyuruh putra kecil kita melakukan itu." Tidak sepenuhnya jujur, dan tidak sepenuhnya bohong juga. Jennie memang pandai dalam berkelit.

"Kau memang tidak secara langsung menyuruhnya, Jen, tapi karena ulahmu, Jun-ie jadi melakukan sesuatu yang membuat semua orang di rumah ini susah."

Jennie menunduk pasrah, menyadari kesalahannya. Jika ada seseorang yang mampu menundukkan Jennie dalam sekejap, dia adalah Kai, suaminya.

"Maaf ..."

Kai menghembuskan napas kasar. "Sudah berapa kali kubilang untuk tidak ikut campur dalam urusan rumah tangga Taehyung. Biarkan mereka menyelesaikan semuanya sendiri."

"Tapi, Hon, wanita licik itu—" Jennie berusaha mendebat.

"Kau tidak punya bukti apapun, Jen ..." Kai tahu insting istrinya mungkin tidak salah, tapi dia merasa akan lebih baik kalau Taehyung dan Rosie sendiri yang menyelesaikan apapun persoalan rumah tangga mereka.

Pria bermarga Kim itu tidak ingin jika terjadi sesuatu yang buruk di masa depan, maka Jennie akan ikut diseret dan dipersalahkan atas sesuatu yang buruk itu.

"Aku memang tidak punya bukti sekarang, tapi aku yakin kalau wanita ular itu tidak akan berhenti mengganggu kehidupan Taehyung dan Rosie," cicit Jennie dengan manik jadenya yang membola, membuatnya terlihat menggemaskan di mata Kai. Selain itu, tangan rampingnya mulai menjelajah nakal dada bidang sang suami hingga membuat suaminya melupakan amarahnya dalam sekejap.

Jennie memang mahir membuat Kai bertekuk lutut. Buktinya saja sekarang, Kai tidak lagi mampu memarahi sang istri yang terciduk sebagai biang keladi kegemparan di pesta barbeque. Pria itu langsung melunak melihat gummy-smile yang disunggingkan Jennie dengan manik yang beberapa kali dikedipkan.

UNDENIABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang