40

576 114 85
                                    

"Taehyung, Rosie sudah sadar."

Setelah menerima panggilan telepon dari Jennie, Taehyung bergegas menuju rumah sakit. Taehyung yang sejak satu minggu terakhir tidur di kediaman kakaknya, hanya bisa meminta bantuan pada Jennie untuk memberitahukan perkembangan keadaan Rosie kepadanya, lantaran keluarga Park melarangnya untuk menemui Rosie.

"Kenapa kau tidak memberitahu Taehyung tentang Chaeyoung?"

"Aku ingin Taehyung berhenti bergantung padaku," jawab pria bersurai eboni. "Hidupku tidak akan lama lagi, Yoon-ah. Dan aku tidak ingin Taehyung menjadi pria lemah sepeninggalanku."

"Tolong berhenti mengatakan hal itu." Yoonjung menitihkan air mata. "Biarkan aku percaya pada keajaiban Tuhan, jangan membuatku menyerah pada doa yang selalu kupanjatkan. Aku mohon, Tae ...."

Pria bersurai eboni itu menarik sang istri ke dalam pelukan. Jika boleh berharap, ia pun ingin hidup lebih lama bersama dengan orang-orang yang dicintainya. Ia tidak ingin meninggalkan adik tersayangnya, istri tercintanya, putra yang kini tidur dalam pangkuannya, serta bayi kecil dalam perut sang istri yang baru diketahui berjenis kelamin laki-laki.

Sementara di tempat lain, yaitu di rumah sakit tempat Rosie dirawat, Taehyung berlari menuju kamar VVIP. Selama satu minggu ini dia diam. Menerima segala cacian serta amukan dari Jimin. Semua ia tahan hanya untuk hari ini, yaitu agar dia bisa melihat istrinya, memastikan keadaannya dan mengatakan pada wanita brunette itu betapa ia sangat mencintainya.

Flashback

"Rosé ...."

Rungu Rosie mendengar seseorang memanggilnya. Perlahan ia membuka mata, namun sosok yang menyapa netranya pertama kali adalah Jungkook dan Lisa.

"Kookie?" Dia mengerjap perlahan, memperjelas netranya yang terasa asing dengan cahaya.

Telinga Jungkook tidaklah salah saat Rosie memanggilnya dengan panggilan Kookie.

Mungkinkah dugaan dokter benar, kalau Rosie akan kehilangan sebagian memorinya?

"R-Rosie?" Jungkook memastikan.

"Kenapa aku bisa ada di rumah sakit, Kook?" Netra Rosie masih menyisir sisi kamar.

Jungkook menatap Lisa sebelum menjawab, "K-kau kecelakaan, Ros."

"R-Rosé? Apa kau yang memanggilku?"

Jungkook terlihat bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Rosie.

"Aku mendengar seseorang menangis dan terus memanggil namaku, tapi suara itu—" Rosie kembali melihat sekeliling "Aku yakin itu adalah suara Taehyung," gumam Rosie dalam hati. "Taehyung ... dimana Taehyung, Kook?"

Kim Taehyung, sosok yang diyakini Rosie menggaungkan namanya tidak ada di sana. Rosie berusaha bangun dengan susah payah walau pusing, dan rasa sakit melanda kepala hingga membuatnya sedikit limbung.

"Emm, T-Taehyung tidak ada di sini Rosie, dia—" Lisa mencoba menjelaskan.

"A-apa pesawat Taehyung sudah lepas landas?" Bulir kristal mulai menggenang di pelupuk mata Rosie. "T-tolong jawab aku, Lis. Apa Taehyung sudah berangkat ke Inggris?"

UNDENIABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang