Rosie menghembuskan napas kasar untuk kesekian kali. Dari semalam netranya tidak bisa terpejam memikirkan ucapan sahabatnya, jadi hari ini dia hanya ingin bergumul dengan bantal dan matras empuknya. Akan tetapi, si sialan Jimin terus menghubunginya.
Terhitung sudah 23 kali kakak Rosie itu meneleponnya pagi ini, mengingatkan janji untuk bertemu dengan Tn. Lee Chanhyuk.
"Shit! aku lupa Youngdae membawa mobilku." Rosie memukul-mukul kening dengan tangannya. "Tidak-tidak. Ini terlalu mendadak. Aku tidak mungkin meminta bantuannya." Kepala ia gelengkan beberapa kali saat sosok Taehyung melintas di benaknya.
* Cklek
Kontan Rosie menahan napas saat Taehyung memasuki kamar. Bola mata almond Rosie terus mengikuti sosok pria ravenette yang berjalan menuju walk-in closet, meja nakas, meja kecil dekat loveseat, hingga kamar mandi.
"Apa yang dia cari?" Tentu saja Rosie hanya sekedar membatin tanpa ada niatan bertanya apalagi membantu.
Dan sepertinya Taehyung pun sudah menyerah mencari, sebab netra Rosie yang terus mengekor, menyaksikan pria itu sedang berkacak pinggang sembari meniup rambut depannya yang sudah mulai memanjang.
"Taehyung!" Akhirnya panggilan nama itu keluar juga dari lisan Rosie, membuat Taehyung menoleh seketika dan memaku tungkai tepat di ambang pintu. "Aku ikut denganmu."
Taehyung hanya menaikkan satu alis dengan paras bingungnya yang kini dihadapkan pada Rosie.
Mungkin dia tidak mengira Rosie akan secepat ini mengajak dirinya berdamai, atau dia yang terlalu percaya diri karena mengira Rosie akan mengajaknya berdamai?
"Aku menyuruh Youngdae membawa mobilku semalam. Dan sampai sekarang Jimin terus meneleponku untuk segera datang ke kantor." Jelas Rosie sembari menunjukkan ponsel yang terpampang panggilan telepon dari Jimin.
"Youngdae?" Taehyung bingung kenapa Youngdae bisa membawa mobil Rosie.
"Hmm ... ayo! Aku tidak ingin terlambat."
Tidak. Lebih tepatnya, Rosie tidak ingin Taehyung melontarkan beberapa pertanyaan mengenai mobilnya. Kalau Taehyung sampai tahu semalam Rosie sempat singgah di rumah Baekhyun, dia pasti akan memasang wajah masamnya sepanjang minggu.
Masih dengan suasana muram yang sama, kendaraan yang melaju itu bagaikan membawa dua orang mayat. Mereka tetap membisu dengan Taehyung yang fokus pada kemudi, sedangkan Rosie memainkan MMORPG Perfect World sebagai pengalih fokus pikirannya yang mulai digelantungi ucapan Zaara.
"Kita sampai." Agaknya Rosie memang terlalu fokus pada benda pipih di tangannya, hingga Taehyung harus melantunkan vokalnya untuk membuat gadis brunette itu sadar.
"Oh!" Rosie mendongak. "Terima kasih."
"Hmm." Taehyung mengangguk. "Malam ini aku akan menemani Namjoon hyung. Kau tidak perlu menungguku untuk makan malam."
Manik Rosie sedikit membola, tangan yang terulur untuk membuka pintu ia tarik kembali beserta tubuh yang kini diserongkan menghadap Taehyung. Dia merasa aneh lantaran Taehyung tidak pernah mengambil lembur selama ini. Bahkan saat kehadirannya dibutuhkan sang profesor, Taehyung cenderung lebih memilih menemani Rosie di rumah, dan melakukan panggilan lewat video call dengan sang profesor jika ada urusan yang mendesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDENIABLE LOVE
FanfictionApa jadinya jika seorang Kim Taehyung dijodohkan dengan Park Chaeyoung? Yang notabene adalah sahabat dari kekasihnya sendiri, Lalisa! Akankah keduanya dapat menjaga hati pasangan masing-masing? ** "Aku tahu ini mungkin terdengar gila, tapi kalian bi...