29

575 134 85
                                    

Dalam panggilan
(Go Yoonjung)

"Halo."

"Appa!"

(Senyum Taehyung merekah,
gemas saat membayangkan
bocah laki-laki di sambungan
telepon sedang merajuk)
"Woojin-ie ..."

"Where are you, Appa?
When will you come?
Didn't you promise
to play with me?

"Kim Woojin!"

"But, Mom—"

"Maaf Taehyung,
Woojin terus merengek."

(Taehyung terkekeh)
"Tidak apa. Katakan pada
Jin-ie aku akan sampai
satu jam lagi."

"Hmm, aku akan menyampaikannya.
Hati-hati di jalan, Tae."

"Hmm."

Tut-tut-tut

Janji tetaplah janji, dan Taehyung harus menepati. Meski penat sebab masalah yang tak kunjung usai telah memenuh di seluruh bilik otaknya, namun demi si kecil Woojin, Taehyung rela melakukan apapun. Termasuk menanggalkan semua rasa lelah ataupun urusan penting lainnya.

Hembusan napas panjang Taehyung terdengar samar di rungunya. Dengan manik jade yang masih menatap sayu pantulan dirinya dalam cermin, pria itu mempercepat segala bentuk ritualnya dalam kamar mandi dan bergegas ganti pakaian sebelum Rosie kembali ke kamar.

Jujur saja, Taehyung tidak ingin bertemu Rosie saat ini. Setelah pertengkaran kecil mereka, dia sengaja menghindari Rosie dengan memilih berkubang dalam tumpukan jurnal penelitian yang dikirimkan Namjoon minggu lalu, atau dokumen-dokumen penting yang harus ia tandatangani sesegera mungkin.

Akan tetapi, realita yang ada, di dalam ruang kerja pribadi yang terhubung langsung dengan kamar utama, sebenarnya pria ravenette itu lebih banyak termenung sambil sesekali menyesap rokok, ketimbang melirik tumpukan kertas di atas meja.

Sekali lagi pria ravenette itu menatap pantulan dirinya dalam standing mirror, lalu menyambar kunci mobil dan memacu kakinya menuruni anak tangga.

Di sangkala ini, kedua maniknya sempat bersitatap dengan milik Rosie saat mereka tidak sengaja berpapasan, namun keduanya memilih bungkam. Enggan mengacuhkan satu sama lain.

Taehyung kembali menghembuskan napas panjang setelah memasuki mobil. Ia menyandarkan kepala di headrest dan menutup kedua matanya.

Seharusnya beban di pikirannya sedikit terangkat mengingat dia akan menemui si kecil tersayang, tapi mengapa penat tak kunjung hilang?




Undeniable Love




Bunny smile adalah hal pertama yang menyapa netra Rosie saat senja itu bertemu dengan mantan kekasihnya, Jeon Jungkook. Entah mantra apa yang dirapalkan Jungkook hingga Rosie sudi bertemu kembali dengannya, bahkan sengaja meluangkan waktu untuk membahas hubungan mereka.

"Terima kasih, Rosie. Aku tidak menyangka kau menerima ajakanku." Jungkook membuka percakapan, namun senyuman yang terus mengembang di wajah tampannya tidak serta merta membuat Rosie luluh.

UNDENIABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang