AngSa 02!

533 21 0
                                    

Sahabat-sahabat Letta yang melihat kejadian itu, mereka langsung menghampirinya dan menanyakan apakah ada luka atau tidak.

"Ma lo gakpapa kan?" tanya Xena sembari melihat apakah ada luka atau tidak.

"gue gakpapa tenang aja" ujar Letta.

Saat mereka ingin berjalan kembali tiba-tiba Alesa berteriak heboh.

"WAHHH GESSSS LANGKA INI GESSS" ujar Alesa kepada mereka.

"langka apaan si Ni?" tanya Zeva.

"Sumpah ini kejadian langka yang barusan gue liat. Seorang Mehreen Pramudya Anggara menyelamatkan seorang perempuan yang tidak dia kenal sama sekali ini sangat langkaa" ujar Alesa.

"Maksudnya gimana?" tanya Letta.

"Ayok gue jelasin tapi gak disini, dicafe aja yok panas ini" ajak Alesa kepada mereka.

Mereka sampai diCafe dan langsung memesan minuman yang mereka inginkan, tak lama Letta kembali bertanya maksud dari omongan Alesa tadi.

"Jadi gini lohh gue jelasin yaa.. Tadi yang nyelametin lo itu si Gara, Mehreen Pramudya Anggara. Dia itu cowok dingin yang disegani banget disekolah. Dia dikenal dengan sebutan si kutub ganteng, karena dia dingin banget sumpah. Gak ada yang berani nyari masalah sama dia. Dia juga ketua geng motor yang terkenal itu" ujar Alesa.

"Geng motor yang mana?" tanya Xena.

"ihh masa gak tau sii... itu loh namanya tu Tiger, mereka disegani banget si. Kalo lo mau tau, lo liat disebrang sana ada lima cowo yang lagi duduk diatas motornya? nah itu mereka. Mereka anggota inti dari geng itu" ujar Alesa.

Letta melihat ke arah sebrang dan benar saja ada lima orang cowo yang sedang asyik berbincang. Tapi jika dilihat-lihat salah satu dari cowo tersebut hanya diam dan tiba-tiba saat Letta tengah fokus melihat ke arah mereka, salah satu cowo yang menyelamatkan Letta tadi melihat kearahnya. Melihat itu Letta langung mengalihkan pandangannya kesembarang arah.

...........

Disebuah ruangan terdapat seorang remaja yang sedang berbaring diatas kasurnya. Dia adalah Mehreen Pramudya Anggara.

Mehreen Pramudya Anggara yang kerap dipanggil Gara oleh teman-temanya itu sedang memikirkan perempuan yang tadi ai selamatkan. Satu kata untuk perempuan itu "Cantik".

Gara tertarik kepada perempuan itu. Dia ingin menjadikan perempuan itu miliknya, apapun caranya perempuan itu harus menjadi miliknya.

Gara berjalan kearah kamar mandi, Dia akan bersiap untuk menemui sahabat-sahabatnya.

Gara memiliki empat orang sahabat. Yang pertama ada Evan Mahendra, Dia seorang lelaki tampan dan dingin yang dapat menarik para wanita dengan pesonanya, Dia sering dipanggil Evan.

Kedua ada Govian Pratama, Dia seorang lelaki yang lumayan tegas, apapun keinginannya pasti akan dia perjuangkan selagi dia mampu, Dia sering dipangil Tama.

Ketiga ada Avandy Maurelino. Dia seorang lelaki yang lumayan playboy, dia sering membuat para wanita terbang tetapi langsung ia jatuhkan kembali, Dia sering dipanggil Vandy.

Yang keempat ada Alvaro Adijaya. Dia sama seperti Vandy tetapi dia lebih parah dari vandy, dia bisa berganti pasangan 3 kali dalam sehari tetapi mereka sangat akur sekali. Dia sering dipanggil Varo.

Didalam geng mereka yang menjabat sebagai ketua adalah Gara dan wakil ketuanya adalah Evan, sedangkan tugas Tama adalah untuk mengatur strategi, sedangkan Vandy dan Varo bertugas untuk mengelabui lawan, karena mereka mempunyai humor yang sangat receh dan mulutnya yang pedas, oleh sebab itu mereka cocok untuk membuat lawan emosi.

Sekarang Gara sudah berada dimarkas mereka, Gara ingin membicarakan perihal musuh mereka yang ingin mengajaknya balapan.

"Gar lo mau nerima tawaran balapan itu?" tanya Evan

"gue terima. Karena gue bukan seorang pengecut" jawab Gara sambil memainkan ponsel nya. Entah apa yang sedang ia mainkan tetapi hal itu membuat dia tersenyum untuk pertama kalinya.

"bos lo kenapa dah senyam senyum sendiri, kesambet setan apa?" tanya Varo. Ternyata Varo dari tadi sedang memperhatikan bos nya itu.

"nggak" jawab Gara.

Setelah Gara terciduk oleh sahabatnya dia langsung pergi ke salah satu kamar yang ada dimarkas itu.

"Van Van. Keknya si bos lagi jatuh cinta deh" ucap Varo kepada Vandy.

"aelah biarin aja napa si Ro ribet amat lo" jawab Vandy.

"yeuu gue kan heran aja gitu selama ini kan si bos gak pernah deket sama cewe" ucap Varo

"lah iya ya.. kok gue baru kepikiran" jawab Vandy.

"nah kalo gitu kita cari tau siapa cewe yang udah bikin si bos jatuh cinta" ucap Tama yang sendari tadi dia diam.

"okee siapp" jawab Vandy dan Varo.

Setelah beberapa menit, mereka dilanda keheningan sampai akhirnya Evan beranjak dari duduknya dengan tergesa-gesa.

"Evan lo kenapa si buru-buru banget keknya" tanya Tama.

"gue lupa hari ini gue harus jemput pacar gue" ucap Evan membuat ketiga sahabatnya tertawa.

"Van sejak kapan lo punya pacar? huh capek gue ngetawain lo" ujar Varo.

"sejak 1 bulan yang lalu" jawab Evan.

"halah halu lo pasti" ujar Vandy

"yaudah kalo gak percaya. Terserah" jawab Evan sambil melangkah keluar dari Markas.

"lah ngambek tu bocah" ujar Tama.

Setelah kepergian Evan, mereka bertiga langsung memainkan ps yang ada diruangan itu, sesekali mereka mengumpat karena kalah.

Gara bangun dari tidurnya, karena tadi saat Gara kepergok senyam senyum sendiri dia langsung masuk ke kamar untuk mengistirahatakan tubuhnya.

Gara keluar menghampiri sahabatnya lalu berkata "gue pulang. Ntar jam 9 gue langsung ke arena" ujar Gara yang langsung diangguki oleh ketiga sahabatnya.

"hati-hati bos" ujar Adi. Gara hanya menjawab "hm"

Gara pulang kerumahnya untuk bersiap karena nanti malam dia akan balapan bersama musuhnya.

Ditengah perjalanan tiba-tiba Gara melihat seorang perempuan sedang berusaha untuk menghindar dari para pria yang mengganggunya.

Saat salah satu pria ingin menarik tangan perempuan itu, Gara terlebih dahulu melayangkan pukulannya.

Bugh
Bugh
Bugh

Gara memukul kedua pria tersebut sampai mereka kabur.

"lo gakpapa?" tanya Gara kepada perempuan itu.

Perempuan itu mendongkak, melihat siapa yang sudah menolongnya. Sampai akhirnya mereka bertatapan untuk beberapa detik karena Letta yang gugup, pandangan mereka pun terputus.

Yaa perempuan itu adalah Letta, dia sedang berjalan seorang diri karena dia pulang dari supermarket untuk membeli camilan.

"g-gue gakpapa" jawab Letta takut.

"lo gak usah takut sama gue, gue gak bakal apa-apain lo" ucap Gara.

______________

bapau

jangan lupa komen, vote sama share iyaa

babaiii

AngSa (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang