Setelah mereka selesai membuat bumbu rujak itu, mereka langsung membawanya ke taman belakang markas.
Tiga mangkuk besar berisikan bumbu rujak telah tersaji diatas meja.
Nanti nya mereka akan mengambil bumbu itu dengan mangkuk yang lebih kecil.
Buah-buahan pun sudah dikupas terapi belum dipotong semua karena para lelaki yang kurang bisa memotong buah-buahan itu.
Letta yang baru datang dengan satu gelas air putih ditangannya tiba-tiba menjatuhkan gelas itu.
Letta menatap kearah benda yang selalu ada dipikirannya.
Letta mundur dengan keadaan wajahnya yang pucat.
Sahabat-sahabat Letta dan anggota yang lain terheran-heran, apa yang terjadi?.
Letta mundur beberapa langkah sampai tidak tau dia akan terjatuh.
Untung saja Gara yang datang tepat waktu saat melihat Letta berjalan mundur dan akan terjatuh.
Saat Letta sudah berada dalam pelukan Gara, Letta tiba-tiba berteriak.
"nggak. Ampun gue mohon" Letta terus saja berkata seperti itu saat Gara akan memeluknya.
"ampun, gue mohon jangan lakuin itu lagi" Letta terus berjalan mundur.
Xara, Xena, Alesa dan Zeva berusaha mendekat kearah Letta namun Letta kembali berteriak.
"jangan mendekat. Gue mohon jangan lukain gue lagi.. pliss" ucap Letta saat para sahabatnya mendekat.
Gara menyuruh sahabat-sahabat Letta agar diam terlebih dahulu dan dia yang akan menenangkan Letta.
Gara mendekat kearah Letta yang terduduk dibawah pohon yang ada ditaman.
"sayang.. sini" Gara memanggil Letta dengan lembut.
"nggak. Lo bukan Gara, lo Ray. Gue mohon lepasin gue" ucap Letta.
"ini aku sayang.. Gara" ucap Gara.
Letta terdiam untuk memastikan itu Gara atau bukan.
Gara semakin mendekat kearah Letta dan Letta hanya menatapnya dengan keadaan takut.
"gak usah takut.. ini aku Gara" Gara mengulurkan tangannya agar Letta menggapainya.
Letta tetap takut dan semakin meringkuk karena dia takut.
"sayang.. hey ini aku.. aku janji gak akan lukain kamu" ucap Gara membuat Letta mendongkak.
"aku janji gak akan lukain kamu.. sini sayang" Gara kembali meyakinkan Letta agar mau mendekat dengannya.
Sedangkan sahabat Letta dan Gara serta anggota Tiger hanya menatap mereka heran.
"itu si Letta kenapa si?" tanya Alesa.
"kagak tau gue, kok aneh ya tu anak" jawab Xena.
Sahabat-sahabat Gara pun heran atas keadaan Letta yang seperti itu.
"Van itu si bu ketu kenapa ya?" tanya Varo kepada Evan.
Evan diam karena sedang memperhatikan gerak gerik Letta.
Balik lagi kepada Gara yang hampir berhasil meraih tangan Letta yang dia ulurkan.
Setelah Gara dapat meraih tangan Letta, Gara langsung mendekap Letta dalam pelukannya.
Letta pun yang sudah mengetahui itu adalah Gara yang sesungguhnya pun membalas pelukannya dan menangis histeris.
"Gara dia mau lukain aku lagi" ucap Letta.
"sakit.. aku gak mau Gara" Letta masih dalam pelukan Gara.
"mana yang mau lukain kamu?" tanya Gara.
Letta menunjuk kearah buah-buahan yang tergeletak dibawah yang sudah beralaskan plastik bersih.
"kamu bisa tunjukkin dimana?" tanya Gara lagi dan Letta mengangguk.
Lalu Letta berdiri dengan posisi yang masih memeluk Gara.
Letta berajalan ke arah buah-buahan itu tapi saat tengah jalan dia berhenti.
"sampe sini aja aku takut dia sayat lagi tubuh aku" ucap Letta.
Gara yang mendengar itu semakin yakin bahwa Letta melihat benda tajam.
"kamu tunggu disini, aku mau liat benda itu" ucap Gara tetapi Letta menggeleng.
Gara menyuruh salah satu sahabat Letta untuk menjaganya, namun dia semakin mengeratkan pelukannya.
"Angel" ucap Letta.
Sedangkan Xena yang mendengar itu merasa heran, kenapa Letta menyebutkan nama Angel?.
"Gara ada Angel aku takut" Letta semakin mengeratkan pelukannya.
Lalu Gara menyuruh Evan untuk melihat benda apa yang membuat Letta histeris seperti ini.
Saat Evan sudah mendapatkan sebuah pisau yang tergeletak pun langsung mengambilnya dan menunjukkan nya kepada Gara.
Sedangkan Gara yang sudah menduga akan hal itu langsung menghela nafasnya.
"simpen pisau itu, jangan sampe Letta liat lagi" ucap Gara.
Evan pun menurutinya karena dia tahu sesuatu tentang keadaan Letta.
Letta sudah agak tenang, tetapi dia masih memeluk Gara dengan erat sebelum Gara menyuntikkan Benzodiazepine kepada Letta.
Letta pun sudah tenang dan kembali duduk bersama yang lainnya.
"mental down?" tanya Evan kepada Gara dan Gara pun langsung menganggukinya.
"mental down apa?" tanya Alesa.
"Mental down adalah istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan situasi stres di mana orang yang mengalaminya untuk sementara waktu kesulitan menjalani fungsinya secara normal dalam kehidupan sehari-hari" jawab Evan.
"penyebabnya apa?" tanya Xena.
"pelecehan masa kanak-kanak, trauma, atau penelantaran, isolasi sosial atau kesepian dan masih banyak lagi penyebanya" jawab Evan.
"apa Letta akan terus seperti ini?" tanya Xena.
"gue gak tau. Tapi yang pasti, sekarang dia lagi ada dalam pengawasan psikiater untuk kesehatan mentalnya" jawab Gara.
"jadi intinya, Letta kayak gini gara-gara perbuatan Angel dan Ray?" tanya Alesa.
"iya semua ini gara-gara mereka" jawab Gara.
"terus nanti kalo dia sekolah gimana?" tanya Xena.
"gue yang bakal terus jagain dia selama disekolah" ucap Gara.
Mereka pun mengangguk dan melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda tadi.
Kini Letta sudah seperti biasa lagi jadi mereka bisa melanjutkannya.
Awalnya sahabat-sahabat mereka panik melihat Letta yang tiba-tiba berteriak, namun setelah tahu apa yang terjadi dengan Letta, mereka bisa mengerti.
_________________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Teen FictionKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...