Pukul 5 sore, mereka baru selesai mengelilingi candi. Setelah itu mereka kembali ke villa untuk beristirahat.
Kini para perempuan sedang berkumpul diruangan yang biasa mereka berkumpul, sedangkan para lelaki sedang berada ditaman belakang villa itu.
"gess dari pada kita diem gini mening kita ajak mereka jalan-jalan kuy" usul Xena.
"jalan-jalan kemana?" tanya Zeva.
"gue tadi searching di google, nah ada tuh tempat-tempat yang enak kalo kita datengin malem-malem" ucap Xena.
"kemana aja emang?" tanya Xara.
"ada cafe, trus pendopo lawas, jalan malioboro dan masih banyak lagi deh.. kek nya seru" ucap Xena.
"yaudah kuy lah.. eh tapi kalo pake bis kek gimana gitu, bisa gak ya kalo kita pake motor aja?" tanya Alesa.
"em gak tau gue, mening kita tanyain sama mereka aja" ucap Letta.
"yaudah kuy lah samperin" ucap Xena.
Mereka pun menghampiri para lelaki yang sedang merokok dan bermain gitar.
Saat melihat para perempuan menghampiri mereka, mereka langsung mematikan rokok mereka masing-masing.
Letta mendekati Gara begitu pun yang lainnya.
"kenapa?" tanya Gara.
"jalan-jalan yuk" ajak Letta.
"kemana?" tanyanya lagi.
"pokonya ada banyak tempat yang bagus, kesana yuk" ucap Letta.
"sama mereka juga? apa kita aja?" tanya Gara.
"sama mereka lah, ya kali mereka gak ikut" ucap Letta.
"yudah.. aku telfon dulu supir bis nya" ucap Gara.
Saat Gara akan menghubungi supir bis tersebut, Letta mencegahnya.
"jangan" ucap Letta.
"lah katanya mau jalan-jalan" Gara menaruh kembali ponselnya.
"pake motor, biar bisa liat langsung pemandangannya" pinta Letta.
"gak ada motor disini sayang" ucap Gara sembari mengelus kepala Letta.
"pinjem gitu sama siapa" ucap Letta.
"gak bisa" jawab Gara.
"usaha dulu kek" ucap Letta dengan menaikkan nada bicaranya membuat Gara kaget.
"eh kok nadanya tinggi?" tanya Gara dengan lembut.
"iya maaf" ucap Letta.
"hm" Gara langsung memainkan ponselnya tanpa memperdulikan Letta lagi.
"lah kok gue didiemin ya? perasaan dah minta maaf deh" batin Letta.
Lalu Letta kembali kedalam tanpa pamit kepada Gara.
Sama halnya dengan para sahabatnya yang lain, mereka masuk kedalam dengan wajah yang seperti menahan kesal.
"napa lu pada?" tanya Letta.
"kesel gue, minta jalan-jalan pake motor malah bilang gak ada motor trus gue jawab kan pinjem atau sewa gitu malah dijawab lagi gak bisa. Usaha nya mana coba" ucap Alesa dengan menggebu-gebu.
"SAMAA WOYY" ucap Letta, Xena, Zeva, dan Xara.
"terus gimana dong? masa kita liburan tapi diem-dieman gini" ucap Alesa.
"dah lah gak tau gue, diemin aja merekanya biar rau rasa" ucap Letta.
"sekarang meningan kita nonton film aja" ucap Xara.
"yaudah dari pada diem ye kan mening nonton" ucap Xena.
Lalu mereka menyalakan TV dan memilih film apa yang akan mereka tonton.
Saat akan memutar film itu, para lelaki masuk kedalam.
"kalian mau jalan-jalan kan?" tanya Gara kepada semuanya.
Sedangkan para perempuan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Gara.
"kalo kalian mau jalan-jalan, sekarang kalian siap-siap" titah Gara tetapi para perempuan masih diam. Mereka pikir Gara hanya bercanda saja namun Gara kembali berkata.
"gue gak boong. Bentar lagi motornya dateng dan kalian harus siap-siap" titah Gara lagi membuat mereka berbinar mendengar itu.
"beneran?" tanya Letta.
"beneran. Makanya kalian buruan siap-siap" ucap Gara.
"YEYYY" sorak mereka semua membuat para lelaki melebarkan senyumannya.
Mereka semua bersiap-siap katena ingin pergi jalan-jalan.
20 menit kemudian, mereka selesai bersiap-siap dan langsung menghampiri para lelaki yang sudah duduk manis diatas motor mereka.
"kalian lama banget si, hampir lumutan kita nunggu disini" ucap Varo.
"halah cuma 20 menit doang" jawab Alesa.
"apa lo bilang? cuma? WOY 20 MENIT ITU LAMA WOYY" ucap Varo.
"apaan si lebay banget" jawab Alesa.
"udah-udah jangan berantem, mening sekarang kita langsung kesana" ucap Letta.
Lalu mereka menghampiri pasangan mereka masing-masing dan menaiki motornya.
Mereka pun melajukan motornya dengan tujuan ke salah satu cafe yang sangat ramai oleh pengunjung.
Saat dalam perjalanan, Letta bertanya darimana Gara bisa mendapatkan motor?.
"aku nyuruh orang buat sewain kita motor" jawab Gara.
"kok bisa?" tanya Letta.
"anything for you" jawab Gara.
Lalu Letta mengulurkan tangannya untuk memeluk Gara dari belakang, membuat Gara tersenyum.
Mereka pun membelah jalanan kota Yogyakarta dengan menggunakan motor.
Pemandangan yang indah dan cuaca yang mendukung, membuat perjalanan malam mereka semakin terasa nyaman.
Banyak sekali lampu-lampu yang menghiasi jalanan kota Yogyakarta.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di salah satu cafe yang ramai oleh pengunjung.
Cafe tersebut beranama Loko Coffee Shop.
Mereka masuk dan duduk di meja yang sudah tersedia disana. Banyak sekali pengunjung yang ada disana membuat cafe tersebut semakin ramai.
"bagus banget gilee" puji Alesa.
"ada cogan tau" ucap Xena membuat Tama langsung melirik nya dengan tatapan tajam.
"hehe maap mas pacar" ucap Xena membuat yang lainnya tertawa.
Tak lama seorang pelayan datang untuk menanyakan apa yang mereka ingin pesan.
_________________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Fiksi RemajaKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...