AngSa 08!

343 11 0
                                    

Setelah pulang sekolah, Letta dan para sahabatnya itu sudah merencakan bahwa mereka akan menonton bioskop.

"guys jadi kan kita nonton?" tanya Xena.

"jadi dongg" jawab Letta dan Alesa.

"Ze lo ikut gak?" tanya Letta.

"maaf guys hari ini gak bisa soalnya gue ada acara sama kakak gue" jawab Zeva.

"yahh.. cuman bertiga dong" ucap Alesa.

"gak seru lahh" ucap Xena.

"yaa mau gimana lagi gue gak bisa batalin" ucap Zeva.
"yaudah gue pulang duluan yaa. Udah dijemput tuh" lanjutnya.

Mereka pun berjalan ke arah halte, karena mereka menunggu taksi onlinenya.

Tiba-tiba terdengar suara motor yang berhenti tepat didepan mereka.

"Mau kemana?" tanya Gara.

"ehh Gara kok belum pulang?" tanya Letta balik.

"Kalo ditanya itu jawab bukan malah nanya balik" jawab Gara sembari turun dari motornya.

"emm aku mau jalan sama temen-temen" ucap Letta.

Gara menghampiri Letta yang sedang beridiri didepan halte.

"kenapa gak izin sama aku? hm?" tanya Gara.

"hah? emang harus izin yah?" tanya Letta balik.

"harus dong kan kamu pacar aku" jawab Gara sambil mengelus kepala Letta.

"ohh iya lupa" jawab Letta sambil tersenyum manis.

Gara yang melihat itu tak tahan untuk mencubit pipi Letta yang lumayan gembul.

"ish kok dicubit sii kan sakit" ucap Letta dengan muka cemberutnya.

Gara langsung memeluk Letta lalu berkata "kamu bisa gak si jangan gemesin, aku tuh gak tahan pen ngarungin kamu" ucap Gara.

Letta terkekeh mendengar ucapan Gara tadi lalu mengelus punggung tegap Gara.

"Sersa dunia milik berdua yee.. gue mah cuman ngontrak" celetuk Alesa.

"Gak ngerasa ada orang mereka mah" jawab Vandy.

"Huhh gue juga pengen kayak gitu" ucap Varo lirih.

"lo mah mana bisa ro.. pacar kebanyakannya virtual gimana mau pelukan kayak gitu... Yang ada cuman mimpi lo" jawab Vandy membuat Varo langsung terdiam.

"wahh jleb yee pak" ucap Xena.

"emang lo pernah virtual?" tiba-tiba Tama menanyakan hal itu kepada Xena.

"h-hah? lo nanya gue?" tanya Xena balik.

"iya gue nanya sama lo" jawab Tama.

"emm yaa jelas nggak lah" ucap Xena padahal hatinya berkata 'yaa jelas pernah lah'.

Evan yang melihat itu langsung menghidupkan mesin motornya lalu melajukannya.

"Van lo mau kemana?" teriak Vandy.

"gue mau jemput ayang gue" jawab Evan sambil kembali berteriak.

"anjay ayang gak tuh" ucap semuanya.

Gara sudah melepaskan pelukannya sekarang mereka sedang melihat sahabat-sahabatnya dengan posisi Letta yang sedang bersender dipundak Gara dan Gara yang mengelus kepala Letta dengan sayang.

"yaudah kamu kan mau jalan sama temen-temen kamu, nanti pulangnya telfon yah biar aku jemput" ucap Gara .

"iyaa" jawab Letta.

Mereka memasuki taksi yang mereka pesan tadi, sedangkan Gara dan sahabatnya pulang kerumah mereka masing masing. Gak mungkin kan mereka pulang ke rumah janda.

.............

Satu bulan sudah Gara dan Letta menjalin hubungan. Selama itu belum ada permasalahan yang membuat mereka beterkar hebat. 

Hari ini adalah hari minggu yang biasanya semua orang akan melakukan hal yang membuat mereka senang. Tetapi tidak untuk si imut pawangnya seorang Mehreen Pramudya Anggara, yaitu Shaletta Aneisha Mehreen.

Letta masih menjelajah didunia ghaibnya. Ehh dunia mimpinya gess. Karena semalam dia sudah melakukan hal yang tidak wajar orang lakukan pada malam hari. Yaitu beres-beres gess.

Letta membereskan semua sudut kamarnya karena dia menginginkan hal yang baru saat dia memasuki kamarnya. Jadilah kamarnya ini dia modifikasi sedikit.

"Lettaaaaa" teriak sang mama yaitu Sarah Adelia.

tokk
tokk
tokk

"Lettaaaa bangunn itu dibawah ada yang nyariin kamu" ucap mama Sarah.

Melihat Letta yang tidak kunjung bangun akhirnya mama Sarah turun lagi ke lantai bawah untuk menemui orang itu.

Orang itu adalah Gara. Dia mengunjungi rumah Letta untuk mengajaknya joging.

"Gara kamu aja sendiri yang bangunin gih.. mama udah capek teriak-teriak terus dari tadi" ucap mama Sarah kepada Gara.

"yaudah aku izin ke kamarnya Letta ya ma" izin Gara.

Mama Sarah hanya mengangguk saja karena dia sudah percaya kepada Gara. Btw kalo ada yang nanya kenapa Angga manggil mama Sarah dengan sebutan 'mama'? karena selama ini Gara sering mengunjungi rumah Letta. Entah itu untuk bermain, atau hanya mengantarkan makanan yang dibuatkan oleh bundanya.

Gara berjalan menuju kamar Letta. Gara mengira bahwa pintu kamar Letta terkunci tapi ternyata tidak.

ceklekk

Saat Gara masuk terlihat seorang perempuan tengah tertidur sambil memeluk boneka kuda ponynya.

Gara tersenyum melihat itu. Gara menjelajahi kamar Letta terlebih dahulu karena ini pertama kalinya Gara memasuki kamar Letta.

Gara melihat foto Letta yang tengah berpose, sangat lah menggemaskan.
Tak lama, Gara langsung menghampiri Letta yang masih tertidur itu.

Gara mengusap rambut Letta dengan lembut sampai-sampai Letta semakin nyenyak dibuatnya.

"sayang bangun yu" ucap Gara dengan tangan yang masih setia mengusap rambutnya.

Letta tidak beraksi apapun karena dia terlalu menikmati elusan lembut dikepalanya.

"sayang bangun yu.. temenin aku joging" ucap Gara.

Letta yang merasa terusik karena Gara memainkan pipinya, langsung membuka matanya perlahan.

Setelah matanya terbuka sempurna, Letta kaget dengan keberadaan Gara yang tiba-tiba ada dikamarnya.

"eh eh kamu kok disini?" tanya Letta sambil menutup wajahnya menggunakan bonekanya.

"mau ngajakin kamu joging" jawab Gara

"ihh aku maluuu" ucap Letta.

"malu karena apa? karena wajah bangun tidur kamu? hm?" tanya Gara. Letta hanya mengangguk saja.

Gara terkekeh melihat itu. Lalu ia menyuruh Letta untuk bersiap karena mereka akan joging bersama.

..............

Setelah mereka berlari mengelilingi taman, mereka memutuskan untuk beristirahat disebuah kursi yang ada ditaman itu.

Tak lama Gara bangit dari duduknya dan pamit kepada Letta untuk membeli air minum. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampiri Letta.

"Haii.. boleh duduk disini gak?" tanya lelaki tersebut.

"o-oh boleh.. silahkan" ucap Letta.

Letta tidak peduli pada orang itu, yang Letta pikirkan sekarang adalah kenapa Gara lama sekali membeli minumnya.

Dari kejauhan, Gara melihat Letta yang sedang duduk bersama seorang lelaki. Dia cemburu melihat pemandangan tersebut, dia mengeratkan rahangnya pertanda dia sedang marah.

______________

bapau

jangan lupa komen, vote sama share iyaa

babaiii

AngSa (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang