AngSa 61 END!

283 5 0
                                    

Mereka duduk di kursi yang sudah disediakan. Dihadapan mereka saat ini sudah ada berbagai macam makanan.

"eh bentar gue heran kenapa kalian bisa berfikiran buat bikinin kita surprise kayak gini?" tanya Xena.

"jadi gini ceritanya.." ucap Varo.

Flassback on

Saat para perempuan keluar berbelanja dan membeli makanan, para lelaki hanya santai-santai saja di penginapan.

"ges bikin surprise yuk buat mereka" usul Varo.

"surprise gimana?" tanya Tama.

"iya surprise kayak ajakin mereka dinner gitu di tepi pantai" ucap Varo.

"kuy lah.. kali-kali kita bikin sesuatu biar mereka seneng gitu" ucap Vandy.

"gimana Gar, Van?" tanya Tama.

"gue setuju" jawab Evan.

"oke gue siapin semuanya, nanti kita tinggal kesana aja" ucap Gara.

"gass lahh" ucap Vandy.

Mereka pun menunggu pasangan mereka pulang. Setelah mereka pulang, mereka langsung makan dan para lelaki tadi menyuruh pasangan mereka untuk bersiap dan berdandan.

Flassback off

"nah gitu ceritanya" ucap Varo.

"gimana suka gak sama surprise dari kita?" tanya Vandy.

"SUKA DONG" jawab mereka dengan serempak kemudian mereka tertawa dan melanjutkan makan mereka karena hari sudah mulai gelap.

Selesai makan, mereka tidak langsung pulang ke penginapan tetapi mereka bermain terlebih dahulu ditepi pantai.

Ada yang saling kejar-kejaran, ada yang sedang makan jagung bakar berdua dan masih banyak lagi yang mereka lakukan.

Saat ini Letta menginginkan rujak. Karena disana ada satu orang penjual buah potong yang sedang berjualan padahal hari sudah malam.

"yang beli itu yuk" tujuk Letta kepada penjual buah potong tersebut.

"buah potong?" tanya Gara.

"iyaa ituu" Letta langsung menarik Gara supaya berjalan ketempat dimana penjual buah itu berdagang.

Saat akan sampai, Gara teringat jika dipenjual buah tersebut pasti terdapat pisau yang akan mengakibatkan Letta kembali trauma.

Gara ingin mencegah Letta namun Letta tetap kekeh untuk ikut membeli buah potong tersebut.

"eh sayang, kamu tunggu disini aja ya.. biar aku aja yang kesana" ucap Gara.

"nggak mau ish, orang aku pengen ikut juga" Letta tetap saja ingin mengikuti Gara.

Gara berfikir bagaimana caranya agar Letta tidak melihat pisau itu.

Tiba-tiba Letta menarik lengan Gara yang sendari tadi melamun.

"ayok" Letta menarik lengan Gara dan Gara hanya diam. Dia khawatir jika Letta melihat pisau itu.

Sesampainya di penjual buah, Letta langsung memesan apa yang dia ingin dan saat penjual buah itu mengeluarkan pisau buahnya, Letta tiba-tiba terdiam dan meremas lengan Gara yang masih dia pegang.

"nah kan gue bilang apa, pasti dia liat pisau itu" batin Gara.

Letta melangkah mundur dengan wajahnya yang memucat.

Gara langsung membawa Letta agak menjauh dari penjual buah itu. Tapi sebelum itu, Gara meminta penjual buah itu mengantarkan buahnya tempat dimana mereka berkumpul dengan yang lainnya.

Setelah Letta berada agak jauh dari penjual buah itu, Gara langsung memeluk Letta yang masih diam dan terus melihat ke arah penjual buah itu.

"hey.. jangan diliat terus sayang" Gara memalingkan wajah Letta agar tidak melihat ke arah sana.

"orang itu mau nyakitin aku lagi ya?" tanya Letta kepada Gara.

"nggak sayang.. dia gak akan nyakitin kamu, percaya sama aku. Selagi kamu terus sama aku, gak akan ada orang berani nyakitin kamu" ucap Gara.

"tapi dia bawa pisau" lirih Letta.

"liat aku, orang itu gak akan nyakitin kamu. Kenapa orang itu bawa pisau? ya karena dia kan penjual buah sayang, dia bawa pisau buat motong buah-buahannya" jelas Gara.

Letta pun sedikit tenang dengan apa yang diucapkan oleh Gara.

Gara mengajak Letta untuk menghampiri para sahabatnya saja, karena nanti penjual buah itu akan mengantarkannya kesana.

Kali ini Letta sudah tidak berteriak seperti waktu itu, kini Letta sudah mulai bisa mengontrol dirinya sendiri.

Meski Letta hanya akan berekasi seperti tadi, tetapi Gara merasa Letta sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Jika sebelumnya Letta akan tenang jika dia sudah diberi suntikan obat penenang, tapi kali ini tidak.

Letta akan tenang jika Gara memeluknya dan memberikan penjelasan bahwa semua itu hanya halusinasinya saja.

Jika Letta melihat pisau dan mendengar nama Ray dan Angel, Letta akan berhalusinasi bahwa kedua orang itu akan menyakitinya lagi.

Ingatan Letta akan kejadian itu sering berputar jika Letta sedang merasa tertekan atau pun stres.

"jangan diinget-inget lagi iya" pinta Gara kepada Letta.

"kamu harus bisa lawan trauma kamu. Meskipun itu sulit, kamu pasti bisa lewatin semuanya. Inget aku akan selalu ada disamping kamu, apapun keadaannya" ucap Gara.

"tapi kejadian itu selalu berputar kalo aku liat pisau ataupun denger nama mereka" ucap Letta.

"seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan lupa akan kejadian itu" Gara terus menyemangati Letta.

"kamu harus tetep semangat yaa.. aku, mama, papa, ayah, bunda, sabahat kamu, sahabat aku pasti dukung kamu.. kita pasti ada dibelakang kamu apapun yang terjadi" ucap Gara.

"makasih" Letta langsung memeluk Gara dengan erat.

Gara mengusap kepala Letta dengan lembut.

"aku mau lawan trauma aku, tapi aku pengen kamu bantuin aku iya?" pinta Letta.

"pasti aku bantuin kamu" ucap Gara.

"yaudah sekarang kita mulai semuanya dari awal yaa" Letta pun mengangguk

Para sahabat Letta dan Gara yang melihat itu pun tersenyum atas interaksi mereka berdua.

Mereka berharap Gara dan Letta akan terus seperti itu, tanpa ada pengahalang apapun terhadap hubungan mereka nantinya.

Mereka akan tetap ada dibelakang Gara dan Letta jika suatu saat terjadi sesuatu.

"semoga kalian tetep kayak gini terus Ngga, Ma" batin mereka semua.

Kini Gara dan Letta sudah bahagia, begitupun dengan para sahabatnya yang lain.

Semoga apa yang diharapkan oleh sahabat-sahabat mereka menjadi do'a terbaik untuk mereka.

END

Haii semuaa.. makasih udah mau nungguin cerita ini dari awal sampe akhir, semoga kalian sedikit terhibur dengan ceritanya. Karena cerita ini ada sedikit realnya dan kebanyakan haluan aja si.. hehe..

Dan satu lagi.. maaf kalo tulisan nya masih berantakan dan banyak typonya karena yaa cerita ini awalnya cuman iseng-iseng doang tapi keterusan.

Oke semoga apa yang ada didalam cerita ini terwujud yagaesyaa.. aamiin..

Okeh sekian cerita AngSa dan kalian tunggu cerita selanjutnya yaa..

Makasihhh

AngSa (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang