Keesokan harinya, mereka kembali bersekolah. Tetapi kali ini berbeda, sahabat Letta dan sahabat Gara semuanya membawa boncengannya masing-masing. Mungkin ini awal yang baik untuk mereka.
Letta dan Gara yang datang terlebih dahulu dan menunggu sahabat-sahabatnya datang.
Tak lama sahabat Letta dan Gara datang dan menghampiri mereka.
"hai gaiss" sapa Xena.
Semua hanya tersenyum menanggapinya.
Satu pasangan yang membuat yang lain bertanya-tanya adalah Vandy dan Alesa. Apakah mereka sudah resmi atau belum.
Tetapi dilihat dari mereka yang berdampingan dengan tangan yang saling bertautan pun membuat para sahabatnya ini menduga bahwa mereka sudah resmi berpacaran.
"eh eh bentar deh kalian udah official?" tanya Xena.
Alesa tersenyum dan mengagguk sampai Vandy berkata.
"iya semalem gue beraniin diri buat nanya langsung ternyata dia mau" ucap Vandy.
"yoi gak Al?" tanya Vandy kepada Alesa.
"yoi Ndy" jawab Alesa lalu mereka bertos ria.
"lah kok gak ada panggil sayang-sayangan gitu?" tanya Varo.
"gak perlu pake kata sayang juga gue udah sayang sama dia, dan gue punya cara sendiri buat nunjukinnya" jawab Vandy.
"anjayy" jawab mereka semua kompak lalu bertepuk tangan membuat Alesa dan Vandy membungkukkan bandannya.
"yaudin kita ke kelas kuy.. ntar pas jam istirahat ke kantin tapi si vandy yang bayarin kan dia baru aja jadian" ujar Varo.
Mereka pun masuk ke kelas untuk melakukan pembelajaran.
.........
Jam istirahat pun tiba. Sesuai dengan ucapan Varo tadi, Vandy mengiyakan ucapan Varo karena menurutnya sesekali jajanin mereka.
"Ndy lo bener mau bayarin jajanan mereka?" tanya Alesa.
"bener Al gue mau jajanin mereka" jawab Vandy.
Alesa hanya menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan makan sampai Varo berteriak.
"KOK SEPI?" teriak Varo.
"NYANYI AJA RO" usul salah satu siswa yang berada di kantin.
"KUY LAH.. MUSRIKK" perintah Varo.
Vandy memukul meja dilanjut dengan Tama yang sama memukul meja pula.
hoa hoeeee
"SUMPAH AKU IKI KANGEN" ucap Varo.
"KANGEN MANTANKU" teriak semua siswa yang ada di kantin
"RASANE PENGEN KETEMU" jawab Varo.
Semua siswa yang ada disana pun tertawa dan kembali melanjutkan lelucon mereka.
..........
Pulang sekolah pun tiba, mereka berncana ingin mengadakan party dimarkas Tiger bersama anggotanya yang lain.
"eh gais siapa yang belanja bahan-bahan buat nanti kita party?" tanya Alesa.
"biar gue aja sama Gara" ucap Letta.
"oh yaudah kalo gitu. Kita pulang dulu nanti jam tujuh kita kumpul lagi" ucap Alesa.
Semuanya mengangguk dan langsung pulang dengan posisi berpasangan seperti tadi pagi.
Sepertinya mereka sudah nyaman ya dengan formasi yang seperti itu.
Mereka pun melajukan motornya dan berpencar menuju tujuan masing-masing.
Sedangkan Letta dan Gara kini sedang berada di pinggir jalan karena Letta yang meminta membeli jajanan terlebih dahulu.
"udah jajannya?" tanya Gara.
Letta yang sedang asyik memakan siomay pun menoleh dan menggelengkan kepalanya pertanda dia masih ingin membeli yang lain.
"mau apa lagi?" tanya Gara.
Letta menunjuk ke tempat penjual yang sedang menjajakan berbagai macam minuman yang segar.
Mereka pun berjalan menghampiri penjual tersebut. Lalu Letta memilih apa yang dia mau dan Gara pun memesannya.
Setelah memesan minuman itu, Letta dan Gara kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Sesampainya dirumah, Letta langsung membersihkan dirinya dan beristirahat.
.........
Tepat pukul lima sore, Gara berniat untuk menjemput Letta karena mereka akan membeli keperluan untuk party mereka malam ini.
Gara turun ke bawah untuk mencari bundanya.
"bun" panggil Gara.
Sedangkan bunda Hana yang sedang berbincang dengan suaminya pun menoleh lalu bertanya kepada Gara.
"iya sayang kenapa?" tanya bunda Hana.
"aku mau pamit bun, mau kerumah Letta terus mau party dimarkas bareng anak-anak" jelas Gara.
"yaudah. Nanti pulangnya jangan malem-malem ya" peringat bunda Hana.
"iya bun" ucap Gara.
Lalu Gara pamit kepada orang tuanya. Tetapi sebelum itu, Gara menghampiri sang ayah untuk meminta sesuatu.
"nah nah apa ni tiba-tiba duduk samping ayah" ucap ayah Vino.
Gara tersenyum lalu Gara menyodorkan tangannya pertanda dia meminta uang.
"tumben kamu minta uang sama ayah, padahal udah dua bulan loh kamu gak minta uang sama ayah. Kenapa sekarang minta lagi?" tanya ayah Vino.
"sekali-kali yah, aku minta uang sama ayah kan waktu itu aku masih ada uang tabungan jadi aku pake dulu itu. Nah sekarang uang tabungan aku abis terus aku mau belanja buat party gak ada uang" jelas Gara.
"oh gitu. Yaudah karena ayah lagi baik ayah transfer nanti ke rekening kamu, dan satu lagi kamu kalo lagi jalan sama Letta itu bayarin dia jangan sampe dia pake uang sendiri buat beli apapun kalo dia lagi sama kamu. Ngerti?" tanya ayah Vino.
Gara mengangguk lalu berpamitan kembali kepada orang tuanya.
Kali ini Gara akam menggunakan mobilnya untuk menjemput Letta. Karena Gara berfikir bahwa nanti mereka akan berbelanja kebutuhan untuk party jadi akan membawa banyak barang.
Sedangkan Letta yang masih nyaman di dunia mimpinya pun tidak terusik sama sekali dengan suara deringan ponselnya.
Gara tiba dirumah Letta, dia masuk ke dalam dengan disambut oleh Caca dan mama Sarah.
"kamu udah kabarin Letta?" tanya mama Sarah.
"aku udah telfon tapi Letta gak angkat ma" jawab Gara.
"oh yaudah kamu samperin aja ya kekamarnya, kayaknya dia masih tidur deh" ucap mama Sarah.
Gara pun izin untuk pergi ke kamar Letta. Dan ternyata benar Letta masih nyaman didunia mimpinya.
______________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Teen FictionKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...