AngSa 27!

193 3 0
                                    

Gara mendekat ke arah Angel dan meraih lengan Angel lalu..

srett

Gara menyayat lengan Angel dengan pelan agar Angel menikmatinya.

"arghh lo gila?!" Angel berusaha memberontak tetapi dia tidak bisa karena cekalannya sangat kuat.

"ini buat lo yang sering bikin Letta celaka tanpa sepengetahuan gue" ucap Gara yang kembali menyayat lengan Angel.

Angel hanya menangis dan menahan rasa sakit dilengannya.

"lo gila Gara!" ucap Angel.

"iya gue gila karena lo udah bikin orang yang gue sayang terluka!" jawab Gara dengan berteriak didepan wajah Angel.

Sedangkan sahabat-sahabat Gara yang melihat Gara melakukan hal itu pun hanya tersenyum.

"berani banget dia membangunkan singa yang sedang tertidur" ucap Vandy.

Lalu Gara terus menyayat kedua lengan Angel dengan pola abstrak.

Beralih ke betis Angel, Gara mengambil pisau yang baru untuk melukis karya indahnya.

"kaki ini yang lo gunain buat jalan dan buat nyelakain Letta" ucap Gara lalu..

srett

Gara menyayat betis Angel dengan perlahan membuat Angel semakin menangis menahan rasa sakit itu.

Sayatan demi sayatan telah Angel dapatkan Gara memerintahkan kepada Varo untuk membawakan air garam dan air lemon untuk membasuh luka yang tadi sempat dia gambar di lengan dan betisnya.

"Ro tolong bawain air garam dan air lemon. Gue mau bersihin lukanya kasian" pinta Gara.

"Gara lo bener-bener gila! gue gak mau! lepasin gue" Angel memberontak dan berteriak.

"teriak aja sesuka lo. Gak akan ada yang denger teriakan lo itu" ucap Gara.

Varo datang dengan satu ember air garam dan satu ember lagi air lemon.

"ini bos airnya" Varo memberikan ember itu kepada Gara.

"oke thanks"

Lalu Gara menyiram luka sayatan yang tadi dia buat di lengan Angel membuatnya berteriak kesakitan.

Gara hanya tertawa mendengar Angel berteriak. Gara memerintahkan untuk terus menyiram luka itu sampai luka itu membaik pikirnya.

"lepasin gue. Gue mohon. Ini sakit banget" ucap Angel dengan lirih sebelum dia jatuh dan tak sadarkan diri.

"ck. lemah" ucap Gara.

Dia pergi keluar tapi sebelum itu dia menyuruh Evan dan Vandy untuk membawa Angel kerumah sakit.

............

Saat ini Gara dan para anggota Tiger sedang berada di arena balapan. Karena ketua Araster menantang Gara untuk balapan.

Balapan pun terlaksana dengan Gara yang memenangkan balapan tersebut.

Ray berjalan mendekati Gara dan berkata..

"hari ini lo bahagia karena lo bisa menang lagi balapan, tapi suatu saat nanti gue yang akan menang balapan ini" ucap Ray.

Gara hanya tersenyum menganggapi perkataan Ray, tetapi perkataan setelah itu membuat Gara emosi dan berakhir dengan pertengkaran.

"gue juga bakal rebut kebahagiaan lo. Karena gue tau kebahagiaan lo ada di Letta. Jadi intinya gue bakal rebut Letta dari lo" ucap Ray.

Gara yang emosi mendengar pernyataan itu oun langsung memukul Ray dengan membabi buta.

"kalo lo berani sentuh dia, lo berurusan sama gue" ucap Gara yang masih memukul Ray.

bughh
bughh

"kalo lo berani sentuh dia, siap-siap nyawa lo taruhannya" peringat Gara.

Gara dipisahkan oleh sahabat-sahabatnya karena mereka tau jika Gara sudah marah, dia bisa sampai membunuh orang itu.

"silahkan gue gak takut. Tunggu aja nanti gue pasti bakal dapetin Letta" ucap Ray sebelum meninggalkan arena balap.

"arghhh bangsat" Gara berteriak lalu dia melajukan motornya dengan kecepatan yang tinggi.

Sedangkan yang lain yang sudah biasa melihat Gara seperti itu pun hanya bisa melihat tanpa melakukan apa-apa.

Mereka tidak mengejar Gara, karena mereka tau Gara akan tambah marah jika diikuti oleh siapapun.

Mereka juga susah tau tujuan Gara itu akan kemana, tujuannya saat ini adalah dia akan ke markas lalu menuju ruangan khusus untuk dia latihan bela diri.

Dan benar saat ini Gara sudah berada di ruangan tersebut lalu memukul samsak secara brutal.

..........

Saat ini Gara sedang berkumpul bersama inti Tiger untuk membicarakan hal yang membuat Gara cemas.

"apa penjagaan untuk Letta masih berjalan?" tanya Gara.

"masih. Tapi mereka tetep aja bisa lukain Letta kapan pun itu" ucap Tama.

"gue punya saran" ucap Evan.

"apa?" Gara memfokuskan dirinya kepada Evan.

"lo pasang GPS dihpnya Letta" usul Evan.

"tapi kan hp bisa aja mereka buang" ucap Varo.

"yaudah barang yang selalu Letta bawa dan selalu Letta pake. Misal kalung atau cincin" ucap Evan.

Gara menganggukan kepalanya lalu meminta Vandy agar mencarikan toko perhiasan yang lengkap.

"gue nemu" ucap Vandy.

"dimana?" tanya Gara.

"di salah satu mall yang ada disini" ucap Vandy.

"yaudah cabut sekarang" ucap Gara.

Mereka pun pergi ke mall yang disebutkan oleh Vandy.

_________________

bapau

jangan lupa komen, vote sama share iyaa

babaiii

AngSa (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang