AngSa 44!

184 2 0
                                    

Dengan perlahan, SalmaLetta membuka matanya dan meneliti setiap sudut ruang rawatnya.

Pandangan Letta berhenti pada satu titik dimana ada seseorang yang selama ini selalu menjaganya tanpa sepengetahuannya.

Letta tersenyum meski pun sedikit lalu dia berusaha mengelus kepala Gara yang sedang tertidur.

Tetapi Gara tidak sadar karena dia terlalu lelah dan tidurnya yang nyenyak.

Satu jam sudah Gara tertidur dan selama itu pula Letta mengelus kepala Gara dengan perlahan.

Sedangkan Gara yang merasakan kepalanya dielus pun bangkit dan menatap Letta.

"s-sayang?" Gara kaget karena Letta sudah sadar.

Letta tersenyum saat Gara dengan gugupnya memanggil dengan kata 'sayang'.

"aku gak mimpi kan? ini.. ini beneran kamu udah sadar?" Gara bertanya saking senangnya dia.

Letta mengangguk sambil tersenyum dan tiba-tiba Gara memeluknya dengan erat.

"shh aww" Letta merasakan sakit didada sebelah kirinya karena pelukan Gara yang tiba-tiba.

"eh sayang kenapa?" Gara panik saat mendengar Letta merintih kesakitan.

"aku panggil dokter iyaa" Gara menekan tombol samping hospital bed Letta.

Gara yang sudah berkaca-kaca terus melafalkan kata maaf untuk Letta.

"maaf sayang.. maaf" ucap Gara dengan suara yang bergetar.

Letta hanya tersenyum karena tadi memang sakit sekali.

Tak lama dokter pun datang dan mengecek keadaan Letta.

"gimana dok?" tanya Gara.

"keadaan nya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, hanya saja luka bekas operasinya belum mengering sempurna" jelas Radit.

"apakah tadi anda memeluknya?" tanya Radit.

Gara mengangguk dan dokter Radit berkata.

"jika anda ingin memeluk, usahakan jangan terlalu erat karena lukanya masih belum mengering sempurna" ucap Radit.

"baiklah" jawab Gara.

"yasudah kalo gitu saya permisi, jika ada apa-apa anda bisa tekan lagi tombol tadi" pamit Radit.

"terima kasih" ucap Gara.

Sepeninggal dokter Radit, Gara kembali menghampiri Letta yang sedang menatapnya.

"kenapa?" tanya Gara.

"mau minum" pinta Letta.

Gara memberikan minumnya untuk Letta dan Letta langsung meneguknya secara perlahan.

"aku mau kasih tau mama sama bunda ya?" izin Gara.

Letta mengangguk lalu dia meminta Gara menaikkan kasurnya agar dia bisa duduk sambil bersandar.

Setelah itu Gara menghubungi orang tua Letta dan orang tuanya, tak lupa para sahabatnya.

Saat Gara menghubungi Varo, panggilan tersebut bukan dijawab oleh Varo melainkan oleh Alesa.

"Letta sadar" ucap Gara.

"hah?" tanya Alesa.

"Letta sadar" Gara mengulang kembali ucapannya.

"ohh sadar.. eh.. APA?! SADAR?!" tanya Alesa.

"hm" jawab Gara.

Gara langsung mematikan panggilannya secara sepihak.

AngSa (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang