AngSa 50!

160 5 0
                                    

Selama menunggu Letta selesai berbincang dengan bunda Hana, Gara pergi ke kamarnya untuk mandi dan berganti baju.

Sedangkan Letta yang baru selesai berbincang dengan bunda Hana, mencari Gara yang entah kemana.

"yah.. Gara mana?" tanya Gara kepada ayah Vino yang sedang membaca majalah.

"keatas dia.. katanya mau mandi" jawab ayah Vino.

"kamu samperin aja gih" titah ayah Vino.

Lalu Letta meminta izin untuk menghampiri Gara yang sedang ada dikamarnya.

tokk
tokk
tokk

Tidak ada sahutan dari dalam, dan Letta mendengar suara gemericik air. Kemungkinan Gara sedang berada di kamar mandi.

Letta memutuskan untuk menunggu Gara membukakan pintunya dari pada dia harus masuk.

Letta duduk didepan pintu kamar Gara sambil memainkan ponselnya.

Sedangkan Gara yang baru selesai mandi, berniat ingin turun kebawah untuk memberitahukan kepada Letta bahwa sahabat-sahabatnya akan datang ke rumah Gara untuk membahas rencana liburan mereka.

Setelah Gara mengeringkan rambutnya, Gara akan turun kebawah.

Tapi saat membuka pintu, dia kaget karena keberadaan Letta yang sedang berbaring memunggungi Gara dengan ponsel dihadapannya.

Terlihat Letta sedang menonton film bertemakan horor.

Tiba-tiba Angga mempunyai sebuah ide untuk menjahili Letta.

Gara berjongkok dan meniup pelan telinga Letta sambil berbisik.

"Shalettaaaaaa" Gara berbisik tepat ditelinga Letta.

Sedangkan Letta yang mendengar itu langsung mempause tontonannya.

Letta merasa takut dan dia langsung duduk. Letta belum menyadari keberadaan Gara.

Yang ada dipikirannya saat ini adalah siapa yang tadi meniup telinganya dan berbisik kepadanya.

Gara yang melihat itu tersenyum lalu dia mengambil ancang-ancang untuk mengagetkan Letta.

duarrrr

Gara memegang pundak Letta sambil berteriak 'duar' membyat Letta yang teekejut dan langsung berteriak.

"aaaaaaaa bundaaa ada setann" Letta berteriak dan langsung berlari kebawah.

Seketika tawa Gara pecah saat melihat Letta yang ketakutan. Sampai-sampai Letta meninggalkan ponselnya.

"ahahhahahaha anjir dosa gue" Gara yang masih tertawa bangkit untuk menyusul Letta kebawah.

Letta yang sudah melihat keberadaan bunda Hana langsung berlari dan memeluknya.

Bunda Hana dan ayah Vino kaget karena Letta tiba-tiba berlari dan memeluknya.

"eh kenapa sayang?" bunda Hana ikut panik karena Letta yang memeluknya erat.

"bun ada setan diatas" adu Letta kepada bunda Hana.

"setan apa? gak ada setan sayang" bunda Hana mengelus kepala Letta.

"ada bun, tadi dia niup telinga aku trus ngagetin aku juga" ucap Letta.

Tak lama datanglah Gara dengan tawa yang masih ada. Membuat ayah Vino berfikir bahwa Gara lah yang menjahili Letta dan Gara lah setannya.

"kamu kan?" tanya ayah Vino.

"apa?" Gara betanya balik.

"kamu yang ngerjain Letta?" tanya ayah Vino.

Tiba-tiba Gara tertawa lagi membuat ayah Vino dan bunda Hana yakin bahwa ini adalah ulah anaknya.

"heh ini pacar kamu ketakutan malah ketawa kamu" ucap bunda Hana.

"ahahaha.. maaf bun" Gara langsung mengambil alih Letta yang sedang memeluk bundanya.

"utututu sini sayangnya aku" Gara beralih memeluk Letta yang masih bersembunyi.

"maafin aku yaa.. maafin" ucap Gara sambil menahan tawanya.

Letta mendongkak dan bertanya.

"kamu yang ngerjain aku tadi? iya?!" tanya Letta.

"iya hehe.. maaf yang. Abisnya kamu ngapain tiduran depan pintu sambil nonton film horor lagi" ucap Gara.

"ishh" Letta kembali memeluk Gara.

Orang tua Gara hanya tersenyum melihat itu. Mereka senang jika anaknya sudah menemukan kebahagiaanya.

Gara teringat jika dia menyuruh sabahat-sahabatnya dan Letta untuk berkumpul dirumahnya.

"yah, bun.. anak-anak mau kesini, mau bahas soal liburan. Boleh kan?" Gara meminta izin kepada kedua orang tuanya.

"boleh boy" ucap ayah Vino.

"yaudah kalo gitu bunda mau buatin camilan buat mereka" ucap bunda Hana.

Bunda Hana menarik tangan suaminya kedapur untuk membantu dirinya.

Sedangkan Letta masih nyaman berada dalam pelukan Gara.

"cie yang udah nyaman mah beda ya" Gara menyindir Letta yang masih berada dalam pelukannya.

Lalu Letta melepaskan pelukanya dan menatap Gara dengan wajah yang cemberut.

"heran deh.. kenapa kamu nyebelin banget ha?!" Letta menatap garang kearah Gara tetapi menurut Gara itu sangat lucu.

"masa?" Gara semakin gencar membuat Letta kesal.

"ishh tau lah" Letta berbalik dan mencari ponselnya.

"hp gue mana?" Letta bertanya kepada dirinya sendiri.

"nyari hp?" tanya Letta.

"dih nyambung aja lu kayak kabel listrik" ucap Letta.

Letta yang mendengar itu tersenyum. Dia berhasil membuat Letta kesal.

"yaudah hpnya gak aku balikin" ucap Letta.

"ishh mana siin hpnya" Letta berbalik meminta ponselnya dikembalikan.

"gak mau wlee" Gara memasukkan ponsel Letta kedalam saku celananya.

Letta semakin cemberut membuat Gara gemas melihatnya dan langsung dipeluk.

"sayangnya aku kesel yaa sama aku? maaf maaf, abisnya seru jailin kamu" Gara mengusap kepala Letta dengan lembut.

Sedangkan Letta memukul dada bidang Gara yang berada dihadapannya.

"nyebelin.. nyebelin" Letta terus memukul dada bidang Gara dan Gara hanya tersenyum.

Tak lama terdengar suara ribut dari arah depan. Letta langsung menghentikan pukulannya dan menatap Letta.

"siapa?" tanya Letta.

"palingan anak-anak" jawab Gara.

"kamu punya anak?" Letta bertanya itu membuat Gara mebelalakkan matanya.

"heh ngadi-ngadi kamu. Anak-anak itu si Evan, Tama, Vandy, samaVaro" jelas Gara.

"ouhh itu.. kirain" Letta memposisikan duduknya menghadap kedepan sebelum para sahabatnya datang.






_________________

bapau

jangan lupa komen, vote sama share iyaa

babaiii

AngSa (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang