Tidak terasa waktu menunjukan pukul tujuh pagi, tetapi Gara belum bangun dari tidurnya.
Jika ada yang menanyakan, kemana orang tua Letta? Orang tua Letta sedang pergi keluar kota untuk beberapa minggu kedepan karena ada urusan yang mengharuskan mereka keluar kota.
Jadi Letta hanya tinggal bersama ART dan satpam yang menjaga rumahnya.
Letta baru selesai memasak makan karena tadi dia bilang kepada mbak Juni bahwa dia yang akan memasak untuk sarapan.
Letta menghampiri Gara yang masih tertidur dikamar tamu yang sudah disediakan.
Kenapa Gara bisa ada dikamar? apakah Letta yang menggendongnya? Tidak gess.. tengah malam Gara terbangun karena dia merasa tidak nyaman dengan posisi tidurnya, kebetulan Letta yang sedang minum didapur pun melihat Gara terbangun dan langsung menghampirinya.
Letta menyuruh Gara untuk pindah saja kekamar karena dia tau bahwa tidur disofa itu tidak seenak tidur dikasur yang empuk.
"Gara bangun.. udah pagi ini. Ayok sarapan dulu" ucap Letta sambil mengusap rambut Gara yang berantakan.
Gara yang merasa terusik pun dia langsung bangun dan mengucek matanya tetapi langsung Letta cegah karena itu akan menyebabkan matanya menjadi merah dan perih.
"eh jangan dikucek... mending kamu cuci muka sana" ucap Letta.
Gara hanya menurut saja karena dia masih belum sadar sepenuhnya.
Gara kembali dengan wajah yang sudah agak fresh. Dia duduk disamping Letta dan langsung memeluknya.
Letta sudah mulai terbiasa karena sikap Gara ini, semalam juga dia sudah bercerita lewat telfon dengan bunda Hana. Dia menceritakan semuanya kepada bunda Hana. Jadi dia sekarang tau apa yang harus dia lalukan jika Gara sudah begini.
Letta pun mengajak Gara untuk makan bersama dibawah, karena tadi Letta sudah memasak menu spesial untuk sang kekasih.
................
Hari ini adalah hari Senin dimana semua orang kembali menjalankan aktivitas mereka seperti biasanya. Sama halnya dengan Gara dan Letta, mereka kembali bersekolah seperti biasa.
"Letta" panggil salah seorang siswi yang ada didepan kelasnya.
Letta yang merasa namanya terpanggil pun langsung menghampiri siswi tersebut.
"iya.. ada apa ya?" tanya Letta.
"itu.. lo disuruh ke gudang belakang sama Gara. Katanya ada yang mau dia omongin" ucap siswi tersebut.
Letta pun merasa heran kenapa Gara menyuruhnya ke gudang belakang? biasanya jika ada masalah apapun, Gara selalu menghampirinya ke kelas.
Letta pun menurutinya karena dia takut jika Gara benar-benar menyuruhnya untuk ke gudang.
Setelah Letta sampai digudang belakang, Letta langsung mencari keberadaan Gara. Tetapi setelah beberapa menit dia mencari, Gara tidak ada... apakah benar Gara menyuruhnya ke gudang belakang??
brakkk
Suara pintu yang tertutup dengan kencang membuat Letta kaget, dia melihat bahwa ada ada tiga orang yang mendekatinya.
"haii" sapa Angel. Ya tiga orang itu adalah Angel, Risa, dan Vani.
"mau apa lo?" tanya Letta.
"mau gue lo jauhin Gara" ucap Angel.
"maksud lo apa?" tanya Letta.
"iya intinya lo harus menjauh dari Gara dan sahabat-sahabatnya" jawab Vani.
"gue gak bisa ngejauh dari mereka karena gue gak punya alasan yang buat gue bisa jauh dari mereka" ucap Letta.
"wihh lo berani juga ya ternyata. Selama gue sekolah disini, apapun yang gue mau pasti gue dapetin tapi sekarang lo berani bantah gue ha?!" ucap Angel dengan nada tinggi.
"lo siapa? kok gue harus nurut sama lo.. orang tua bukan, keluarga bukan" ucap Letta.
"berani lo sama gue?" tanya Angel.
"berani lah sama sama makan nasi kan" ucap Letta.
"lo ya dari tadi jawab mulu, bisa diem gak?!" ucap Risa dengan nada tinggi.
"nggak, karna gue punya mulut jadi gue ngomong" jawab Letta dengan santai.
Mereka geram melihat Letta yang terus terusan menjawab.
"kenapa kalian diem? kalah ngomong ya?" ucap Letta sambil tersenyum. Letta pun pergi meninggalkan gudang tersebut.
Saat ditengah koridor, Letta mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya siapa lagi kalo bukan Gara.
"Letta" panggil Angga.
Letta pun menghentikan langkahnya lalu berbalik untuk melihat Gara.
Sedangkan Gara yang melihat Letta berbalik pun langsung berlari dan memeluk tubuh Letta.
"kamu dari mana?" tanya Gara.
"em itu.. dari belakang tadi.. buang sampah.. iya buang sampah" ucap Letta dengan gugup.
Gara yang mengetahui Letta berbohong pun langsung melepaskan pelukannya lalu menatap Letta dengan wajah datar dan dinginnya.
"jawab jujur" ucap Gara.
"i-iya aku buang sampah tadi ke belakang" ucap Letta.
"bohong" ucap Gara.
"kalo kamu masih bohong, kamu akan tau akibatnya sayang" lanjut Gara dengan berbisik.
Letta yang mendengar itu pun langsung gelagapan dia tidak mau mendapatkan hukuman apapun meski Letta tidak tau hukuman apa yang Gara maksud.
"mau jujur apa masih mau bohong?" tanya Gara.
"jujur" jawab Letta dengan menundukan kepalanya.
"yaudah ngomong. Kamu abis dari mana?" ucap Gara.
"dari gudang" ucap Letta.
"jawab yang bener dan tatap aku" ucap Gara.
Letta mendongkakkan kepalanya lalu menatap Gara yang sedang menatapnya juga.
"dari mana?" tanya Gara.
"dari gudang" jawab Letta.
"ngapain dari gudang?" tanya Gara.
"tadi itu..." Letta menceritakan semua kejadiannya kepada Gara.
Mendengar itu, Gara langsung emosi dan dia ingin menghampiri Angel dan sahabat-sahabatnya itu, tetapi Letta melarangnya karena alasan bahwa dia tidak apa apa.
"meskipun kamu gakpapa juga aku bakal tetep nyusul mereka" ucap Gara.
"buat apa? ntar aku yang disangka ngadu sama kamu" ucap Letta.
"buat ngasih mereka pelajaran.. ngapain berani ganggu pacar aku coba" jawab Gara.
"ish.. udah lah biarin kan akunya juga gakpapa" ucap Letta sambil memohon agar Gara menurutinya.
Gara yang melihat Letta memohon seperti itu pun merasa gemas dan langsung memeluknya.
"bisa gak si jangan ngemesin hm?" tanya Gara.
Letta terkekeh mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Gara.
"b aja si aku mah gak ngerasa ngemesin" jawab Letta.
"bilang gitu lagi aku kasih kamu hukuman" ucap Gara dengan tegas sedangkan Letta yang mendengar itu pun langsung cengengesan.
Setelah itu mereka langsung melanjutkan perjalannya menuju kelas Letta karena saat ini jam pelajaran masih dilaksanakan.
______________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Fiksi RemajaKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...