Dengan kecepatan yang lumayan cepat Gara menghampiri Letta lalu menarikanya.
"eh Gara ngagetin aja tau gak" ucap Letta dengan wajah yang cemberut.
Lelaki tersebut mendongkak saat Letta mengucapkan nama 'Gara' lalu dia tersenyum miring melihat siapa yang ada didepannya sekarang.
"wahh Mehreen Pramudya Anggara. Seorang ketua geng Tiger dan pewaris Pramudya Group" ucap lelaki tersebut.
Letta yang melihat itu langsung berlindung dibalik punggung tegap Gara.
"mau ngapain lagi lo? setelah satu bulan menghilang akhirnya lo balik juga" ucap Gara dengan suara yang terdengar sangat dingin.
"kenapa? lo kangen adu jotos sama gue?" tanya lelaki tersebut.
"cantik juga tu cewek... sabi lah buat gue" lanjut lelaki itu.
Mendengar pernyataan itu Gara menjadi emosi dan dia hampir memukul lelaki itu.
Melihat Gara yang hendak memukul lelaki itu, Letta dengan sigap menahannya. Dia mengelus lembut punggung Gara agar dia mengontrol emosinya.
"jangan kepacing emosi" peringat Letta. Gara menghela nafasnya lalu mengangguk.
Gara langsung menarik tangan Letta untuk menjauh dari lelaki itu. Sepeninggal mereka, lelaki tersebut berkata...
"gue bakal rebut apa yang buat lo bahagia. Karena lo juga udah rebut kebahagiaan gue" ucap leleki itu dengan lirih.
Lelaki tersebut adalah Raymond Sanjaya. Dia adalah ketua geng Araster, dia bertujuan untuk menghancurkan geng Tiger. Karena selama ini Tiger lah yang sangat berkuasa.
Tiger dan Araster itu berbeda. Kenapa berbeda? karena Tiger selalu melakukan hal yang baik, jadi mereka mudah diterima oleh masyarakat. Sedangkan Araster itu sebaliknya, mereka tidak pernah melakukan hal yang baik, bahkan mereka sering merusak dagangan para pedagang kaki lima.
Geng Araster memiliki empat anggota inti, yang pertama Raymond Sanjaya, yang menjabat sebagai ketua. Kedua Bams Adisaputra, yang menjabat sebagai wakil ketua. Ketiga Rendy Oktafian yang menjadi tangan kanan Ray. Keempat Jordan Smith Aldebara yang bertugas sebagai pengatur strategi, tetapi strategi yang dia buat selalu terbaca oleh anggota Tiger.
Kini Gara dan Letta sudah kembali kerumah Letta. Mereka sedang duduk ditaman belakang rumah Letta.
"Gara aku mau tanya" ucap Letta tiba-tiba.
"tanya apa sayang?" tanya Gara.
"emm.. cowok yang tadi di taman siapa?" tanya Letta.
"oh itu.. itu musuh aku" jawab Gara dengan entengnya.
"hah? musuh?" kaget Letta.
"iya dia musuh aku" jawab Gara.
"kok bisa jadi musuh?" tanya Letta kembali.
"bisa lah.. karena dia pengen Tiger itu bubar dan digantikakan oleh Araster. Araster itu geng yang diketuain sama cowok tadi" jelas Gara.
"ohh gitu" jawab Letta.
"iya sayang" ucap Gara sambil mengelus pucuk kepala Letta.
"oh iya.. kamu kok gak pulang?" tanya Letta dengan polosnya.
"kamu ngusir aku?" tanya Gara balik.
"nggak.. aku gak ngusir kamu, aku nanya doang" bela Letta.
"kirain kamu ngusir aku.. aku kan masih kangen sama kamu" jawab Gara sambil menundukan kepalanya.
"eh kok nunduk... liat aku" ucap Letta sambil menarik dagu Gara agar dia bisa menatapnya.
Gara mendongkak melihat Letta sampai akhirnya pandangan mereka bertemu selama beberapa detik.
"eh eh maaf" ucap Letta. Gara yang melihat Letta salting pun semakin menjahilinya.
"yang kok pipi kamu jadi merah? kenapa? gerah ya?" tanya Gara sambil senyam senyum.
"ihh apaan si kamu" jawab Letta ngegas.
"cie yang salting ciee" goda Gara.
Letta yang kesal dengan Gara yang semakin menjahilinya langsung berdiri meninggalkan Gara sendiri sampai Gara berteriak membuat jantung Letta semakin tidak aman.
"LOVE YOU SHALETTAA" teriak Gara.
Letta yang mendengar itu langsung berlari ke arah dapur untuk menyembunyikan dirinya.
Sedangkan Gara hanya tersenyum melihat wajah Letta yang merah akibat menahan saltingnya.
................
Kembali lagi dengan hari senin. Hari dimana semua orang menjalankan kembali aktifitas mereka. Sama halnya dengan Letta yang sedang menunggu bis lewat. Kenapa Letta memakai bis? karena motor yang dikendarai Letta kehabisan bensin. Jadi mau tidak mau dia harus menaiki bis untuk berangkat sekolah. Sedangkan motornya sudah diurus oleh salah satu bodyguard papanya.
"huh lama banget sii bis nya.. udah mau telat ini" ucap Letta.
Tiba-tiba ada motor yang berhenti didepan Letta. Pengendara motor tersebut membuka helmnya.
"hai" sapa orang tersebut.
"eh hai juga" jawab Letta.
"lo cewek yang kemaren jalan sama si Gara kan?" tanya Ray.
Ya orang itu adalah Ray, tadi dia sedang mengendarai motornya tetapi dia melihat Letta yang sedang menunggu seseorang. Jadi dia memutuskan untuk menghampirinya.
"iya gue yang kemaren" jawab Letta.
Ray menyodorkan tangannya untuk berkenalan dan Letta pun menerima sodoran tersebut.
"oh iya Letta.. lo lagi nungguin siapa?" tanya Ray.
"ini gue lagi nungguin bis. Soalnya motor gue bensinnya abis" jawab Letta.
"yaudah gue anterin aja. Kebetulan sekolah kita arahnya sama" ucap Ray.
"boleh ni?" tanya Letta memastikan.
"boleh dong" jawab Ray.
Akhirnya Letta menaiki motor Ray. Kenapa Letta mau? karena waktunya yang mepet apalagi hari ini harus upacara terlebih dahulu.
Setelah sampai, Letta langsung masuk karena lima menit lagi upacara akan dimulai.
Saat akan berjalan ke arah lapangan, tangan Letta ditarik oleh seseorang.
______________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
kalo ada nama yang beda dari sebelumnya tandain yagesyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Teen FictionKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...