Gara menatap Letta dengan tajam. Gara kira Letta sedang memainkannya.
"siapa ciko?!" tanya Gara lagi dengan suara yang semakin dingin.
"ini ciko" tunjuk Letta kepada foto kucing yang dipangkunya.
"aku serius Letta" ucap Gara.
"aku juga serius. Dia ciko, kucing aku" jelas Letta.
"ciko itu kucing?" tanya Gara.
"iyaa sayang ciko itu kucing" jawab Letta sambil mencubit kedua pipi Gara.
"terus sekarang mana si ciko ciko itu?" tanya Gara.
"dia sakit, kena virus. Tapi hari ini katanya dia udah boleh pulang karena dia udah sembuh" ucap Letta.
"biarin aja pulang sendiri" ucap Gara.
"ihh masa suruh pulang sendiri, ngaco kamu" Letta mencubit lengan Gara.
"bodo amat" Gara memalingkan wajahnya.
"kamu cemburu sama kucing?" tanya Letta.
"nggak" jawab Gara.
"halahh masaa?" tanya Letta sambil mencolek-colek pipi Gara.
"ishh iya iya aku cemburu" ucap Gara membuat Letta tertawa.
"ngapain ketawa? gak ada yang lucu" ucap Gara.
"hahaha kocak njir dia cemburu sama kucing" Letta berusaha untuk menghentikan tawanya.
"gak cemburu gimana hah? si ciko bisa tiduran dipangkuan kamu, lah aku gak bisa" ucap Gara.
"iya kan waktu itu kamu di asrama" ucap Letta.
"ya tetep gak boleh" jawab Gara.
"pokonya kalo si ciko itu pulang, dia gak boleh deket-deket sama kamu" lanjut Gara.
"ihh gak bisa gitu dong" Letta memprotes hal itu.
"biarin, atau nggak aku buang sekalian tuh kucing" ucap Gara.
"pengen aku pukul kamu hah?" tanya Letta.
"tuh kan kucing aja dibelain" ucap Gara.
"bukan dibelain sayang, itu kucing aku beli mahal" ucap Letta.
"suruh siapa beli?" tanya Gara.
"kan waktu itu aku gak ada temen waktu kamu di asrama, emang mau aku nyari temen lain lagi?" tanya Letta.
"ya gak boleh" ucap Gara.
"nah kan pasti gak boleh, jadi aku beli si ciko" ucap Letta.
"emang berapa si tuh si ciko?" tanya Gara.
"8 juta aku beli" jawab Letta.
"halah 8 juta doang mah dikit" ucap Gara membuat Letta membolakan matanya.
"heh 8 juta itu gak dikit, bisa buat beli hp baru itu" ucap Letta.
"hp baru aja 10 juta ke atas kok" ucap Gara.
Letta memukul lengan Gara karena menurut Letta, Gara terlalu menyepelekan uang.
"apaan si?" tanya Gara.
"kamu pulang dari sana jadi sombong gini, aku gak suka" ucap Letta dengan nada dingin.
Letta melepaskan genggaman yang Gara lakukan.
"becanda kali, baperan amat" ucap Gara membuat Letta semakin kesal.
Letta mendiami Gara sampai dimana mereka berhenti disalah satu restoran untuk makan siang.
Letta tidak memperdulikan Gara. Letta memesan makanannya sendiri.
Gara semakin kesal karena di diami oleh Letta, dia paling tidak suka di diami seperti ini.
Yang biasanya Letta akan memesankan makanan untuk Gara, tapi kali ini tidak.
Letta benar-benar tidak berbicara sepatah kata apapun kepada Gara.
"yang" panggil Gara tetapi Letta tidak menggubrisnya.
"sayang" rengek Gara.
Gara terus saja merengek membuat Letta jengah dan menepis tangan Gara yang berusaha menggenggam jemarinya.
"bisa diem gak?!" kali ini Letta membentak Gara dan Gara yang kaget pun langsung tertunduk.
Letta menghela nafasnya lalu bertanya kepada Gara.
"kamu sadar kesalahan kamu apa?" tanya Letta dan Gara hanya menggeleng saja.
"mau dikasih tau atau nyari tau sendiri?" tanya Letta.
Tentu saja Gara akan memilih opsi pertama. Karena jika dia memilih opsi yang kedua, Gara akan didiami oleh Letta dan hal itu tidak disukai oleh Gara.
"aku kasih tau tapi kamu jangan ngulangin kayak gitu lagi. Janji?" tanya Letta membuat Gara langsung mengangguk antusias.
"kesalahan kamu adalah, pertama kamu terlalu menyepelekan uang dan aku gak suka akan hal itu. Kedua kamu jadi sombong semenjak pulang dari asrama dan aku juga gak suka akan hal itu" jelas Letta.
Gara yang sendari tadi mendengarkan Letta pun langsung meminta maaf dan berjanji tidak akan begitu lagi.
"maaf, aku janji gak kayak gitu lagi" ucap Gara.
"oke aku pegang janji kamu" ucap Letta dengan tegas dan Gara langsung mengangguk.
Lalu Letta merentangkan kedua tangannya agar Gara memeluknya dan benar saja, Gara langsung memeluk Letta dengan erat.
"ayangg aku kangen" ucap Gara.
Letta tersenyum melihat Gara yang tengah berada dipelukannya.
"pesen kayak biasa?" tanya Letta.
Gara menganggukkan kepalanya saja karena dia sedang anteng dalam pelukan Letta.
Letta pun kembali memanggil pelayan untuk memesankan makanan untuk Gara.
Setelah memesan apa yang Gara mau, mereka hanya menunggu dengan diam.
Gara yang masih dalam pelukan Letta sepertinya tertidur karena Letta mendengar dengkuran halus yang keluar dari mulut Gara.
Letta melihat ke arah Gara yang tengah memeluknya dengan posisi menyamping membuat Gara berada tepat didepan perut Letta.
Letta mengelus lembut kepala Gara dan berkata.
"semoga kita terus kayak gini ya" ucap Letta dengan lirih.
Tak lama pesanannya pun datang dan Letta langsung membangun kan Gara yang tengah tertidur.
______________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Fiksi RemajaKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...