Dua minggu sudah setelah kejadian dimana Letta kembali berteriak saat sedang berkumpul di markas Tiger.
Dua minggu itu pula Letta bersekolah dan melaksanakan ujian. Gara pun selalu ada disamping Letta.
Kemana pun Letta pergi, Gara akan selalu ada. Karena Letta pun sudah mulai bergantung kepada Gara.
Jika suatu saat trauma Letta kambuh, hanya Gara lah yang bisa menenangkannya.
Hari ini adalah hari terakhir mereka bersekolah, karena selepas itu mereka akan libur akhir semester.
Kini mereka sedang berada di kantin sekolah. Setelah menyelesaikan ujiannya mereka langsung berkumpul dikantin.
"ayy" Vandy tiba-tiba memanggil Alesa.
"dih apaan si lo geli tau gak" Alesa menjauh dari Vandy.
Vandy langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi sangat datar saat Alesa menjauh.
Sedangkan Xena yang melihat kejadian itu tertawa karena saat ini Alesa sedang panik melihat sikap Vandy yang berubah.
"hayo lohh ngambek dah tuh" ucap Varo.
"wah bahaya nih. Bakal ada perang dunia" ucap Letta.
"heh lo pada malah bukannya bantuin" Alesa kembali mendekati Vandy yang tidak meliriknya sama sekali.
Vandy yang sekarang adalah Vandy yang sudah mulai menunjukkan sikap yang belum orang ketahui.
Dia menunjukkan sikap itu hanya kepada Alesa saja dan Alesa pun belum terbiasa dengan sikap baru Vandy yaitu posesif dan sedikit manja. Ingat ya ges yaa sedikit.
Tama dan Varo juga sangat posesif kepada Xena dan Zeva.
Evan pun sama, dia lebih posesif dari pada sahabat-sahabatnya yang lain.
"eh jangan ngambek napa" Letta meraih lengan Vandy untuk dipeluk tapi Vandy menghindar.
"ayangg" Alesa memanggil Vandy dengan sebutan 'ayang' membuat Vandy diam, tapi dia berusaha untuk tetap terlihat biasa aja.
"weh ayang gak tuh" ucap Xena.
"diem lu" Alesa menatap permusuhan kepada Xena dan membuatnya tertawa.
Vandy pun bangkit dari duduknya dan diikuti oleh Alesa dibelakangnya.
Sebenarnya mereka sudah memesan makanan, tinggal menunggu saja. Tetapi Vandy hanya ingin membeli minuman distand yang lain.
"eh gaiss kan kita bakal libur nih.. nah gimana kalo kita liburan" usul Xena.
"kemana?" tanya Letta.
"kemana aja yang penting seru" jawab Xena.
"gimana kalo pantai?" usul Zeva.
"nah boleh tuh.. pantai aja" Letta terlihat sangat antusias membuat Gara melebarkan senyumannya.
Letta melirik kearah Gara dan Gara bertanya 'kenapa?'.
"ke pantai yuk" ajak Letta.
Gara menganggukkan kepalanya dan Letta langsung memeluknya.
"kapan?" tanya Gara.
"emm lusa aja gimana?" ucap Letta.
"yaudah lusa aja" Xena dan Zeva menyetujuinya.
Mereka pun memakan makanan mareka karena sudah ada.
Sedangkan Vandy dan Alesa sudah kembali duduk bersama yang lainnya, dengan Vandy yang memeluk Alesa dengan erat.
"lepasin dulu.. kita makan" ucap Alesa.
Vandy pun menuruti perintah Alesa dan mereka makan bersama dengan keadaan hening.
Setelah mereka selesai makan, tiba-tiba Letta meraih tangan Gara untuk dia genggam.
Entah apa yang dia lihat tapi saat ini Letta seperti orang ketakutan. Tapi kali ini dia sudah bisa mengendalikannya sendiri meskipun harus tetap Gara yang harus turun tangan.
Gara mengelus punggung tangan Letta yang menggenggam tangannya.
"kenapa?" tanya Gara.
Letta menunjuk seorang perempuan yang terlihat seperti Angel.
"bukan Angel sayang" ucap Gara.
"tapi-" ucapan Letta terpotong saat orang tersebut berbalik badan.
"kan bukan aku bilang" Gara membawa Letta kedalam pelukannnya untuk menenangkan Letta agar tidak teringat kembali kejadian waktu itu.
Mereka pun bangkit dan pergi menuju arah parkiran karena mereka akan pulang kerumah mereka masing-masing.
"gess ntar kita kumpul lagi buat bahas liburan tadi" ucap Xena.
"liburan?" tanya Alesa.
"iya liburan. Rencananya kita mau liburan ke pantai" jawab Xena.
"kuyy.. kapan" tanya Alesa.
"lusa" jawab Zeva.
"okeh" Alesa dan Vandy pun pamit untuk pamit pulang.
Diikuti yang lainnya. Motor pun melaju dengan kecepatan sedang.
Mereka masih tetap bersama karena mereka akan berpisah saat di pertigaan nanti.
Tetapi saat tengah jalan, mereka dihadang oleh beberapa motor yang dilihat itu seperti geng Araster.
Gara memerintahkan agar memberhentikan motornya dan mereka turun.
Gara maju kedepan untuk berhadapan langsung dengan Bams selaku ketua baru Araster.
"mau ngapain lo hadang kita?" tanya Gara.
"gue bukan mau nyari ribut sama lo. Gue selaku ketua baru Araster dan sebagai wakil dari anggota gue, gue mau minta maaf atas kejadian dulu yang dilakukan oleh Raymond" ucap Bams.
"gue disini sama inti Araster ngerasa malu karena perbuatan Ray, itu semua gak ada hubungannya sama Araster. Tapi permintaan maaf ini bisa mewakili Ray" lanjut Bams.
Lalu Bams mengulurkan tangannya untuk bersalaman pertanda permintaan maafnya.
Gara pun menerima uluran tangan Bams dan langsung berpelukan ala lelaki.
Inti Tiger dan Araster pun sama. Mereka bersalaman dan berpelukan.
"makasih buat lo semua yang udah mau maafin kesalahan Ray dan kita" ucap Rendy.
Lalu Araster pun pamit setelah mereka meminta maaf. Tetapi sebelum itu, Bams menghampiri Letta untuk meminta maaf langsung.
_________________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Fiksi RemajaKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...