Gara sampai dirumah sakit dan langsung masuk keruang rawat Letta.
ceklekk
"eh Gara udah pulang kamu" ucap mama Sarah.
"udah ma. Bunda gak kesini?" tanya Gara.
"tadi bunda kamu kesini tapi balik lagi katanya mau kerumah temennya" jawab mama Sarah dan Gara hanya menganggukkan kepalanya.
"kamu udah makan?" tanya mama Sarah.
"belum ma" jawab Gara.
"yaudah mama beliin di kanti mau gak?" tanya mama Sarah.
"biar nanti aja sama Gara ma, takutnya ngerepotin" jawab Gara dengan sopan.
"nggak ngerepotin kok, sekalian mama mau beli camilan" ucap mama Sarah.
Gara menggukkan kepalanya dan mama Sarah pamit untuk membeli makanan.
Gara menghampiri Letta dan mencium keningnya.
"sayang aku dah pulang" Gara kembali melapor kepada Letta.
"kamu tau gak tadi disekolah pada ngomongin aku, katanya aku makin dingin. Padahal nggak kan yaa.. mereka aja yang sotoy" ucap Gara sambil terkekeh.
"kamu kapan bangun? mimpinya masih indah banget ya?" tanya Gara.
Gara menghela nafasnya lalu berdiri dan pergi ke toilet untuk mengganti bajunya.
Setelah Gara berganti baju, Gara kembali duduk di pinggir hospital bed Letta.
Tak lama dari itu mama Sarah kembali dengan membawa makanan untuk Gara diikuti oleh papa Marvin yang baru pulang dari kantornya.
Gara menghampiri papa Marvin dan menyalami tangannya.
"makan dulu gih" titah mama Sarah.
Gara memulai makannya, berbarengan dengan munculnya sahabat-sahabat Gara dan juga Letta.
"sore om tante" sapa Varo.
"eh kalian ternyata ayok sini masuk" ucap mama Sarah.
Mereka masuk. Xena, Alesa dan Zeva menghampiri mama Sarah yang sedang berada didekat hospital bed Letta.
"gimana keadaannya ma?" tanya Zeva.
"masih sama Zee" jawab mama Sarah.
Lalu mereka menghampiri para lelaki yang sedang berbincang.
"Gara papa sama mama pulang boleh gak?" tanya papa Marvin.
"eh.. boleh pa, silahkan" jawab Gara.
Sedangkan mama Sarah sudah menatap tajam suaminya ini. Bisa-bisanya dia pamit pulang.
"kok pulang?!" tanya mama Sarah kepada papa Marvin.
"aku capek banget hari ini sayang, pengen istirahat. Disini kan Letta ada Gara sama yang lain yang jagain" ucap papa Marvin.
"dih gak sayang anak" ucap mama Sarah.
"bukan gitu... hari ini aku capek banget sayang.. kita pulang dulu ya" pinta papa Marvin.
"iya ma kasian tu papa kecapean banget. Mama tenang aja Letta bakal kita jaga" Alesa meyakinkan mama Sarah.
Mama Sarah menghela nafasnya lalu mengangguk dan pamit kepada anak-anaknya.
"Van gimana mereka berdua?" Gara bertanya soal masalah Ray dan Angel.
"Ray dapet pasal penculikan dengan hukuman 12 tahun penjara. Sedangkan Angel dia dapet pasal berlapis yaitu penculikan dan percobaan pembunuhan dengan hukuman penjara seumur hidup atau tindak pidana mati" jelas Evan.
Gara menganggukkan kepalanya lalu bertanya.
"Araster?" tanya Gara.
"Raymond selaku ketua dikeluarkan paksa dan kasus Letta ini gak ada hubungannya sama sekali sama Araster" ucap Evan.
"sekarang Araster dipegang oleh Bams selalu wakil ketua yang naik jabatan menjadi ketua dan katanya Bams mau ketemu sama lo" lanjutnya.
"ngapain?" Letta heran kenapa Bams ingin bertemu dengannya.
Btw Bams itu adalah salah satu sahabat Ray yang menjabat sebagai wakil ketua, tapi karena Ray mempunyai kasus yang mengharuskan dia dikeluarkan paksa oleh ketua utama di geng Araster.
Gara menganggukkan kepalanya lalu berlalu untuk menghampiri Letta.
Gara mengelus kepala Letta dengan lembut dan sesekali mengecup tangan Letta.
Sahabat-sahabatnya yang melihat itu pun hanya tersenyum melihat Gara yang selalu setia menunggu Letta sadar.
Mereka salut terhadap Gara yang sabar menunggu meski tidak tahu kapan Letta akan sadar.
............
Enam hari sudah Letta terbaring koma di rumah sakit dan selama itu pula Gara selalu menjaga Letta.
Gara selalu saja mengajak Letta berbicara sampai suatu saat Gara mendapatkan respon dari Letta dengan jemari Letta yang bergerak dan saat dicek oleh dokter, Letta sudah mulai membaik dari sebelumnya hanya tinggal menunggu dirinya sadar.
Saat ini Gara sudah pulang sekolah dan sedang memainkan ponselnya.
Gara sudah melakukan aktifitasnya yang akhir-akhir ini sering dia lakukan yaitu mengajak Letta berbicara.
Gara menceritakan semuanya kepada Letta. Dari mulai Gara berangkat sekolah, pulang sekolah, sampai Gara makan didepan Letta pun dia ceritakan.
Dan kebetulah hari ini sampai tiga hari kedepan sekolahnya diliburkan.
Selama Gara libur, Gara tidak pernah sama sekali keluar dari ruang rawat Letta.
Gara selalu diam didalam ruangan itu. Meskipun sahabat-sahabatnya dan orang tuanya datang pun Gara tetap ada di ruangan itu.
Soal makan dan baju ganti Gara, Gara selalu memesan makanan dan menyuruh salah satu orang kepercayaan nya untuk membawakannya ini itu.
Gara merasakan kantuknya, dan dia beranjak dari duduknya untuk pindah ke tempat duduk samping hospital bed Letta.
Gara menelungkupkan kepalanya dengan sebelah tangannya menggenggam jemari Letta.
Saat Gara baru saja tertidur, tiba-tiba Letta menggerakkan jemari sebelahnya yang tidak digenggam oleh Gara.
Dengan perlahan, Letta membuka matanya dan meneliti setiap sudut ruang rawatnya.
Pandangan Letta berhenti pada satu titik dimana ada seseorang yang selama ini selalu menjaganya tanpa sepengetahuannya.
Letta tersenyum meski pun sedikit lalu dia berusaha mengelus kepala Gara yang sedang tertidur.
Tetapi Gara tidak sadar karena dia terlalu lelah dan tidurnya yang nyenyak.
_________________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Teen FictionKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...