Perempuan itu mendongkak, melihat siapa yang sudah menolongnya. Sampai akhirnya mereka bertatapan untuk beberapa detik karena Letta yang gugup, pandangan mereka pun terputus.
Yaa perempuan itu adalah Letta, dia sedang berjalan seorang diri karena dia pulang dari supermarket untuk membeli camilan.
"g-gue gakpapa" jawab Letta takut.
"lo gak usah takut sama gue, gue gak bakal apa-apain lo" ucap Gara.
Letta hanya mengangguk saja sampai dimana perkataan Gara yang membuatnya syok...
"You are mine " bisik Gara ditelinga Letta.
"h-hah?" ucap Letta yang masuh meresa bingung atas kejadian itu.
Bagaimana dia tidak bingung, mereka baru saja bertemu dan mungkin mereka belum berkenalan satu sama lain, tetapi lelaki yang satu ini, yang tiba-tiba mengklaim bahwa Letta adalah miliknya. Itu sangat aneh bukan.
"kamu sekarang punya aku Letta" ucap Gara.
Letta memberanikan dirinya untuk melihat kearah Gara. Letta menatap mata Gara yang terlihat sangat tulus. Letta bingung apakah ini Gara yang diceritakan oleh sahabatnya atau Gara yang lain??
"lo kesambet apa?" tanya Letta, dia sebenarnya takut tapi dia memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan tersebut.
"aku gak kesambet apa-apa" jawab Gara.
Letta masih bingung dengan hal ini. Kenapa Gara tiba-tiba mengklaim dirinya sebagai miliknya, dan Gara mengubah gaya bicaranya.
Menurut cerita yang Letta dapat, Gara adalah sosok yang irit bicara dan tidak pernah tersenyum, tapi kali ini Gara bersikap jauh seperti apa yang sahabatnya katakan.
Setelah Gara mengatakan bahwa Letta miliknya, Gara langsung mengantarkan Letta pulang kerumahnya.
Sebenarnya, Letta masih bingung karna omongan yang tadi dilontarkan oleh Gara. Tapi apa boleh buat, Letta tidak bisa menolaknya.
Letta berjalan ke arah kamarnya. Sebelum Letta ke kamar, dia menyimpan terlebih dahulu makanan yang dia beli dari supermarket tadi.
Ketika Letta sudah bersiap ingin tidur, tiba-tiba ponsel Letta berdering menandakan ada telfon masuk.
Drettt
Drettt"halo... siapa ya?" ucap Letta setelah mengangkat telfon tersebut.
"kenapa belum tidur hm?" tanya orang itu. Letta kaget mendengar suara itu.
"G-gara? kok bisa punya nomor telfon aku?" tanya Letta. Yaps orang yang itu adalah Gara.
"Iya ini aku.. kamu gak perlu tau aku dapet dari mana" jawab Gara.
"kenapa belum tidur hm?" lanjutnya."gue belum ngantuk" ucap Letta.
"hm.. mulai sekarang kamu gak boleh ngomong pake lo-gue, kalo kamu pake itu liat aja nanti akibatnya" ucap Gara dengan suara yang dingin.
"I-iya gu.. eh aku gak bakal ngomong itu" jawab Letta.
"good girl.. yaudah kamu tidur gih.. besok aku jemput" Gara langsung menutup telfonnya tanpa menunggu jawaban dari Letta.
Sebenarnya jantung Letta sedang tidak aman didalam sana. Dia tidak mengerti apa yang dia rasakan sekarang, tapi intinya dia merasa sedikit bahagia karena bisa menemukan lelaki yang tulus. Kenapa Letta bisa berfikir bahwa Gara itu tulus? Karena Letta pernah menatap mata Gara dan disana terlihat bahwa Gara itu tulus.
...........
Keesokan harinya Letta dikagetkan dengan keberadaan Gara yang benar-benar menjemputnya.
Gara tengah berbincang dengan papa dan mama nya Letta. Letta lihat bahwa Gara itu tidak seperti yang dibicarakan orang, yang katanya Gara itu cuek, dingin, kejam padahal Gara tidak seperti itu.
"eh Letta kamu udah siap sayang?" tanya mama Sarah.
"udah ma" jawab Letta.
Tiba-tiba tangan Letta digenggam oleh Gara, dan Gara berkata "ayok berangkat udah mau siang" ajak Gara.
Mereka berdua pamit kepada mama dan papa Letta.
Diperjalanan Letta merasa ada yang mengikutinya dan dia memberanikan diri untuk memeluk Gara.
Jangan tanyakan reaksi Gara. Karena saat ini Gara sedang tersenyum dibalik helmnya.
Dia senang karena Letta yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Gar" panggil Letta. Gara hanya menjawab dengan 'hm' saja.
"kayaknya kita diikutin deh" ucap Letta lumayan kencang karena mereka sedang berada diperjalanan kesekolah.
Gara melihat dari kaca spionnya, ternyata benar ada tiga orang pria bermotor yang mengikutinya.
Gara mempercepat laju motornya supaya dia dan Letta tidak dicegat oleh para pria itu.
Tapi dungaan Gara salah ternyata pria tersebut berpencar untuk menghalangi Gara.
Akhirnya Gara berhenti untuk menghadapi tiga pria tersebut.
"Kalian mau apa? awas gue mau lewat" ucap Gara setelah membuka helmnya.
Salah satu dari pria tersebut menghampiri Gara dan berkata "gue mau lo mati" ucap pria tersebut.
Gara turun dari motornya diikuti Letta. Sebelum Gara melawan tiga pria tersebut, Gara sudah menyuruh Letta untuk tetap diam dan memakai masker yang sudah diberikannya.
Gara tidak mau para musuhnya mengetahui bahwa ia berpacaran dengan Letta. Jika mereka tau hal ini, pasti mereka akan mengincar Letta.
Dengan aura yang membuat siapapun pasti akan takut melihatnya, Gara berjalan menghampiri tiga pria tadi dan melawannya.
Bughh
Bughh
BughhhTiga pria tadi sudah terkapar diatas aspal dengan luka lebam yang cukup membuat ngilu orang yang melihatnya.
Jangan heran jika mereka langsung terkapar, karena pukulan yang Gara berikan tidak main-main.
Gara menghampiri Letta yang terlihat ketakutan. Gara membawa Letta kedalam pelukannya.
Letta yang merasakan seseorang memelukanya langung mendongkak melihat siapa yang memeluknya. Saat dia tau bahwa yang memeluknya adalah Gara, Letta langsung membalas pelukan Gara dengan erat.
Gara mengecup pucuk kepala Letta sambil berkata "gakpapa.. gak usah takut aku ada disini" ucap Gara.
Letta mengangguk. Dia melepaskan pelukannya dengan perlahan. Setelah itu mereka melanjutkan perjalannya kesekolah.
______________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Teen FictionKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...