Setelah selesai berbelanja kebutuhan mereka, mereka pun langsung pulang kerumahnya masing-masing karena malam nanti mereka akan berkumpul untuk berangkat menuju Yogyakarta.
"kamu udah packing?" tanya Letta kepada Gara.
"belom" jawab Gara.
"dih kok belom? bukannya siap-siap" ucap Letta sambil menyuapi makanan kepada Gara karena Gara sedang menyetir.
"nanti aja malem" jawab Gara.
"dih yaudah serah" ucap Letta.
Letta pun melanjutkan kegiatannya yaitu menyuapi Gara.
Beberapa menit kemudian mereka sampai dikediaman Letta. Namun, Gara tidak masuk terlebih dahulu, dia mengantarkan Letta hanya sampai gerbang depan.
"aku gak mampir ya, aku mau pulang terus packing baju" ucap Gara sebelum Letta turun dari mobilnya.
"yaudah gakpapa.. ntar kamu jemput aku apa nggak?" tanya Letta.
"jemput dongg" jawab Gara.
"yaudah aku masuk dulu.. bye ayang" ucap Letta membuat Gara tersenyum.
"bye juga ayang" merekapun tertawa atas kelakuan mereka.
Letta pun masuk kedalam rumah dan Gara pulang kerumahnya.
..........
Malam hari pun tiba, Letta sudah berada dirumah Gara.
Pukul tujuh tadi Gara menjemputnya sekaligus meminta izin kepada orang tua Letta untuk membawa Letta pergi berlibur dan mereka mengizinkannya.
"kalian makan malem dulu gih sambil nunggu yang lain dateng" bunda Hana menyuruh Gara dan Letta untuk makan malam.
Mereka pun pergi ke meja makan untuk makan.
Tak lama terdengar suara gaduh dari arah luar.
"ishh itu koper gue" teriak Xena.
"apaan ini koper ayang gue" jawab Varo.
"Liat dulu namanya ogeb" ucap Xena.
Lalu Varo melihat nama yang tertera diujung koper itu.
Saat Varo sudah melihat, Varo tersenyum menjengkelkan kearah Xena.
"hehe.. sorry gue kira itu koper ayang gue" ucap Varo.
"koper si Zeva udah dia ambil sendiri, makanya jadi orang tuh gercep napa" Xena langsung menyambar kopernya.
Mereka pun berkumpul dihalaman rumah Gara. Sembari menunggu yang punya rumah keluar, mereka bebincang dan bercanda terlebih dahulu.
Bunda Hana keluar menghampiri sahabat dari anaknya itu.
"kok kalian gak masuk?" tanya bunda Hana.
"eh bunda.. kita nunggu disini aja bun" ucap Tama.
Mereka pun menyalami tangan bunda Hana dengan sopan.
"Evan mana Tam?" tanya bunda Hana.
"Evan masih dijalan bun, tadi si katanya mau beli camilan dulu" jawab Tama.
"oh yaudah bunda panggilin dulu Gara sama Letta yaa, kebetulan mereka lagi makan" pamit bunda Hana.
Mereka pun mengangguk dan melanjutkan kembali kegiatan mereka dengan candaan-candaan yang Varo buat.
Sedangkan Tama yang berada jauh dari Xena pun menghampiri Xena yang tengah memainkan ponselnya.
Tiba-tiba ponsel Xena dirampas oleh Tama membuat Xena menatapnya tajam.
"apa? mau marah?" tanya Tama.
Xena pun memalingkan wajahnya. Dia kesal karena Tama yang tiba-tiba merampas ponselnya.
"utututu ayang aku nya marah" Tama meraih tangan Xena.
"look at me" titah Tama tetapi Xena masih memalingkan wajahnya.
"come on baby.. look at me" akhirnya Xena pun menatap Tama dengan wajah yang memerah karena salah tingkah.
"so inggris banget" ucap Xena
"ngatain so inggris tapi kok pipinya jadi merah? hm?" Tama terus menggoda Xena sampai dia langsung memeluknya karena malu.
Tama tertawa membuat yang lain menatapnya heran.
"Tam lo gak kemasukan setan kan?" tanya Vandy dan Tama menggelengkan kepalanya.
Sama hal nya dengan Zeva dan Varo yang sedang duduk berdua, dengan Varo yang memeluk Zeva dari samping.
"uhhh berasa ngontrak gue dibumi" ucap Alesa.
"IRI BILANG BOSS" ucap Xena, Tama, Zeva, dan Varo berbarengan.
"buset kok kompak" Vandy pun tertawa karena para sahabatnya yang sangat kompak.
"yaudah yang mereka pada bucin, gimana kalo kita bucin juga?" tanya Vandy kepada Alesa.
"kuy lah yang, kita bucin" ucap Alesa.
Lalu Alesa dan Vandy duduk dengan posisi berjauhan dari dua pasangan tadi.
Terdengar suara deru mobil masuk kehalaman rumah Gara. Itu adalah mobil Evan dan Xara.
Evan dan Xara turun, tetapi yang membuat mereka heran adalah pemandangan yang sangat tidak indah didepan mata mereka, yaitu melihat tiga pasangan yang sedang membucin.
Ada yang makan coklat bareng, ada yang sedang asyik menonton film bareng dan masih banyak lagi yang mereka lakukan membuat Xara dan Evan langsung masuk ke dalam rumah Gara.
Saat akan masuk, Evan dan Xara berpapasan dengan Gara dan Letta yang akan keluar dengan membawa koper mereka masing-masing.
"dah siap?" tanya Gara.
"siap, tinggal bis" jawab Evan.
Lalu Letta dan Xara izin untuk menemui sabahatnya yang lain dan koper mereka langsung diambil alih oleh pasangan mereka.
Xena yang melihat Letta dan Xara menghampirinya pun langsung bangkit dan berkumpul disana.
Sama halnya dengan Alesa dan Zeva. Mereka berkumpul dan berbincang ria sembari menunggu bis yang belum datang.
Para lelaki pun sama, mereka berkumpul dengan membawa dua koper, koper itu milik mereka dan pasangan mereka.
Tak lama dari itu, bis pun datang dan langsung masuk kehalaman rumah Gara.
Bunda Hana dan ayah Vino pun keluar untuk sekedar mengantarkan dan berpamitan.
Setelah koper-koper mereka dimasukkan, mereka pun pamit kepada orang tua Gara.
"bun aku pamit yaa" ucap Gara.
"iya.. kalian hati-hati dijalan yaa, jangan lupa jagain pasangan kalian masing-masing" ucap bunda Hana.
Lalu mereka menyalami tangan bunda Hana dan ayah Vino.
"eh jangan lupa oleh-olehnya yaa" ucap ayah Vino.
Lalu mereka naik kedalam bis mereka dan duduk dikursi masing-masing. Mereka duduk dengan berpasang-pasangan.
Saat bis itu akan melaju, Gara terlebih dahulu meminta mereka untuk berdo'a sesuai kepercayaan mereka masing-masing.
"sebelum kita jalan, lebih baik kita berdo'a sesuai kepercayaan kalian masing-masing.. berdo'a mulai" ucap Gara.
Mereka pun berdo'a dengan kepercayaan mereka masing-masing.
"berdo'a selesai" ucap Gara.
Kemudian Gara duduk kembali dan menikmati perjalanan mereka.
_________________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Teen FictionKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...