Gara berjalan ke kamar sambil menghentak-hentakan kakinya.
"pasti Gara kesel tuh liat kamu malah ngobrol sama bunda dan dia dicuekin" ucap bunda Hana sambil terkekeh.
"iya bunda aneh sikapnya. Kadang suka tiba-tiba marah, kadang suka ngambek... pokonya kayak moodnya cewek deh" ucap Letta sambil terkekeh.
Tiba-tiba Gara berteriak "SHALETTAAAAA!".
"nah tuh udah kesel banget pasti... sana gih kamu samperin dulu.. bunda juga mau ke kantor ayah Vino dulu" ucap bunda Hana.
"oh yaudah kalo gitu bunda.. aku izin ke kamarnya Gara ya" izin Letta.
"iya sayang" jawab bunda Hana sambil tersenyum.
Letta pun menghampiri Gara yang sedang berada di kamarnya, tetapi saat Letta akan membuka pintu, tangannya terlebih dahulu dicekal oleh Gara.
"ihh kok ditarik.. sakit" ucap Letta.
"maaf maaf" ucap Gara sambil mengelus lengan yang tadi ditarik olehnya.
"kok kesini?" tanya Letta saat mereka memasuki ruangan yang sangat gelap.
klikk
Semua lampu yang ada disitu pun menyala dan menampilkan ruangan yang dipenuhi dengan koleksi pistol dan senjata lainnya. Jika kalian heran, kenapa Gara mengoleksi senjata-sejata seperti itu? karena dibalik sikapnya yang cuek dan dingin, dia juga memiliki sisi kejamnya. Dia akan berubah menjadi sangat kejam jika apa yang menjadi miliknya diusik. Jadi jangan macem-macem iya gess.
"ih ini ruangan apa?" tanya Letta dengan panik.
"tenang aja... aku udah dapet izin buat koleksi ini semua" ucap Gara yang seolah-olah tahu jika Letta sedang takut.
"terus ngapain kamu ajak aku kesini? mau bunuh aku ya?" ucap Letta.
"apaan si kamu mikirnya kejauhan. Mana mungkin aku bunuh orang yang aku sayang. Marahan bentar aja aku udah gak sanggup apalagi ini aku tega bunuh kamu, yang ada aku yang mati sayang" ucap Gara panjang kali lebar.
"yaa kan siapa tau kamu lagi kerasukan" ucap Letta sambil memeluk Gara dari arah samping.
Gara hanya terkekeh lalu dia membalas pelukannya dan sesekali mengusap kepala Letta.
"Gara" panggil Letta dengan posisi mereka yang sudah duduk diatas sofa yang ada di ruangan tersebut.
"kenapa sayang?" tanya Gara.
"tadi kamu kenapa? kok banting hp, terus kamu pergi gitu aja?" tanya Letta.
"huh.. aku kesel tau sama kamu dan bunda. Masa aku dicuekin si.. kan aku gak suka, kalian malah asik ngobrol sedangkan aku dicuekin. Kan dicuekin gak enak tau" jelas Gara sambil mengubah posisi duduknya menjadi berbaring dengan berbantalkan paha Letta.
Letta pun terkekeh dan langsung mengelus rambut Gara yang berada dibawahnya.
"aku mau tidur. Nanti kalo kaki kamu pegel bangunin aku ya" pinta Gara.
"iyaa" jawab Letta dengan tangan yang masih mengelus lembut rambut Gara.
Tak terasa, Letta pun ikut tertidur karena dia lelah setelah melakuan aktifitas disekolah.
...............
Setelah mengantarkan Letta pulang, Gara langsung pergi kemarkas karena ada hal penting yang harus dia selesaikan.
"gimana?" tanya Gara kepada Evan.
"anak Araster ngajakin war di tempat biasa. Terima gak?" jelas Evan.
"terima" ucap Gara.
"atur strategi yang bener dan jangan ada yang bawa senjata" lanjutnya.
Gara beralih ke kamarnya. Dia sedang memikirkan Letta sambil tersenyum.
Sedangakan Letta yang sedang bersantai dikamarnya dan tiba-tiba ada notif dihpnya.
tinggg
Xena💃
oyy
temenin gue ke butik kuy
gue mau beli baju nih... hehe
Letta
kuy lah
gue juga lagi gabut nih
Xena
oke gue jemput yaa
Letta
oke gue tunggu
Read
Letta pun bersiap untuk mengantar Xena ke butik.
Saat mereka sudah sampai butik, mereka asyik memilih baju sampai-sampai dia tidak mendengar suara ponselnya berdering.
Gara sendari tadi menghubungi Letta karena dia ingin sekali mendengar suaranya tetapi Letta tidak mengangkat telfon darinya.
Gara turun kebawah lalu pergi kerumah Letta karena dia ingin tau apa yang tengah dilakukan oleh kekasihnya itu sampai dia tidak mengangkat telfon darinya.
Ketika Gara sudah sampai, Gara langsung mengetuk pintu rumah Letta dan dibukakan oleh ART dirumahnya Letta.
"eh maaf den nyari siapa ya?" tanya mbak Juni.
"oh iya bi saya mau nyari Letta, apa ada?" tanya Gara.
"ohh non Letta nya sedang keluar den, tadi dia dijemput sama temennya" jawab mbak Juni.
"temennya? cewek apa cowok mbak" tanya Gara.
"cewek den" jawab mbak Juni.
"oh gitu.. ya sudah tolong salamin sama mama papa ya mbak.. saya pamit dulu" pamit Gara.
"eh iya den, gak mau kedalam dulu?" tawar mbak Juni.
"nggak mbak, kebetulan saya masih ada urusan" jawab Gara dengan sopan.
"oh gitu ya sudah nanti mbak salamkan ya" ucap mbak Juni.
"iya mbak makasih sebelumnya, saya pamit ya" pamit Gara.
"silahkan den.. hati-hati dijalan" ucap mbak Juni.
Gara pun pergi meninggalkan rumah Letta dan tujuan dia sekarang adalah pergi ke rumahnya.
______________
bapau
jangan lupa komen, vote sama share iyaa
babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
AngSa (END) ✔️
Teen FictionKisah seorang gadis yang tiba-tiba diklaim oleh seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuan pertama mereka pada saat gadis tersebut hampir mengalami kecelakaan tetapi diselamatkan oleh seorang laki-laki yang di perkirakan seumur dengannya dan berada d...