Setelah sampai di rumah Mika langsung bersih-bersih diri, lalu istirahat. Esok paginya...
"Aduh... Mika! Kamu itu kalau jalan lihat-lihat dong... Kenapa sih buru-buru kayak gitu...??" tanya Deo yang sebal karena Mika menabraknya.
"Maaf... Maaf... Kak... Aku buru-buru... Hari ini kan aku ada kompetisi dance... Kakak datang kan nanti??" kata Mika sambil menuruni tangga rumahnya.
"Ibu juga datang kan??" tanya Mika sambil memakai sepatu di ruang tamu.
"Wah... Aku kayaknya nggak bisa deh Mik... Maaf ya... Aku ada siaran..." kata Deo yang baru saja duduk di ruang makan untuk sarapan.
"Ibu juga nggak bisa Mik... Maaf ya sayang... Ibu harus mendampingi Rio lomba... Karena ibu kan gurunya sayang..." kata Aadvika sambil menyiapkan sarapan untuk Deo dan Mika.
"Aahh... Ibu sama kak Deo kok sama-sama nggak bisa sih... Tapi ya udah deh nggak apa-apa... Yang penting ibu sama kak Deo doain Mika supaya kompetisi dancenya lancar...!!" kata Mika yang baru saja duduk di ruang makan juga, disamping Deo.
"Iya Mik... Pasti dong kalau itu... Aku pasti doain yang terbaik buat adikku tersayang..." kata Deo sambil memeluk Mika.
"Makasih kak..." kata Mika memeluk Deo balik.
"Ibu juga pasti doain kamu sayang... Semangat ya sayang... Udah ayo! Sarapan dulu..." kata Aadvika yang ikut duduk juga di ruang makan.
Mereka bertiga pun sarapan bersama, setelah itu Deo dan Mika langsung bergegas pergi setelah berpamitan dengan Aadvika. Aadvika juga langsung bergegas pergi, setelah membersihkan meja makan.
Deo melakukan kesehariannya seperti biasa, seperti kuliah dan siaran. Kalau Aadvika langsung menuju ke lokasi lomba, karena Rio juga sedang menuju kesana. Lalu Aadvika mendampingi Rio sampai lomba selesai.
Dan untuk Mika, ia langsung berangkat ke studio dancenya dengan ojek online. Mika sudah sepakat dengan Fred, Gio, Ocha, Ervin, dan Elvis untuk ketemuan dulu di studio sebelum ke Jogja City Mall.
"Wah... Ternyata kita sehati ya... Bisa kompakkan gini sampainya..." kata Ervin, lalu ketawa.
"Udah-udah... Ayo masuk... Supaya kita nanti nggak telat ke JCMnya..." kata Fred sambil mendorong Mika, Gio, Ocha, Ervin, dan Elvis secara perlahan-lahan.
Mika, Fred, dan yang lainnya pun bergegas masuk ke ruang latihan.
"Kak, gimana semua persiapan? Aman? Udah semua?" tanya Mika pada Fred begitu mereka semua sudah masuk ke ruang latihan.
"Udah kok Mik... Ini tasnya... Disitu ada kostum kalian, make up, sama aksesoris yang kalian butuhin..." kata Fred sambil memberikan sebuah tas yang berukuran sedang berwarna abu-abu ke Mika.
"Makasih kak..." kata Mika lalu tersenyum ke arah Fred.
"Sama-sama..." kata Fred yang sudah duduk sambil bersandar di dinding ruang latihan.
"Yuk! Kita ganti... Terus berangkat ke JCM..." kata Mika pada teman-temannya.
"Oke...!!" Kata Gio, Ocha, Ervin, dan Elvis secara bersamaan.
Kira-kira 15 menit pun berlalu...
Mika dan teman-temannya sudah selesai berganti baju dan sudah siap untuk tampil. Yang pertama Mika, rambutnya dikuncir dengan pita kuning putih, memakai jaket crop berwarna kuning bergambar mahkota berwarna silver dengan dalaman berwarna putih, lalu rok pendek kotak-kotak berwarna putih kuning dan sepatu Nike berwarna putih.
Yang kedua Ocha, rambutnya digerai bergelombang, memakai kemeja putih dengan dasi pita kotak-kotak berwarna kuning putih, lalu celana pendek putih dan sepatu Adidas berwarna putih.
Yang ketiga Gio, rambutnya lurus dibelah tengah dengan poni sedikit ke depan daerah dahi atas alis, memakai kaos kuning polos luarnya kemeja putih polos dengan celana jeans putih dan sepatu Vans berwarna putih.
Yang keempat Ervin, rambutnya sedikit panjang bergelombang digerai, memakai jaket hoodie berwarna kuning dengan celana jeans putih dan sepatu NB berwarna putih.
Yang kelima Elvis, rambutnya sedikit panjang lurus dikuncir setengah, memakai kaos putih dengan celana bahan putih selutut namun dibagian pinggang terikat kemeja kotak-kotak kuning putih dan sepatu Converse berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
내 변화 (My Change)
Teen FictionSebuah perubahan yang terjadi pada kehidupan seorang gadis sederhana yang hidup bertiga, bersama ibu dan kakak laki-lakinya. Lalu pada suatu ketika, keajaiban datang dengan keikut sertaannya di sebuah kompetisi dance bersama keempat temannya. Lalu...