At Soekarno Hatta Airport Part 4

169 10 0
                                    

(Percakapan berikut dalam bahasa korea)

"Sini creamnya... Aku aja yang oles..." kata Jimin sambil mengambil creamnya dari tangan Mika.

"Ah... Nggak usah kak... Makasih..." kata Mika, lalu coba mengambil balik creamnya dari tangan Jimin.

"Udah nggak apa-apa... Aku aja... Sini... Dilepas dulu ya sepatunya..." kata Jimin yang tetap memaksa ingin mengobati kaki Mika, sekarang pun ia sudah berlutut didepan Mika.

"Kak... Tunggu... Kak Jimin ngapain berlutut kayak gini?! Berdiri kak...! Aku bisa oles creamnya sendiri kok..." kata Mika merasa kurang nyaman dengan perlakuan Jimin kepada dirinya.

"Udah nggak apa-apa... Niat aku baik kok... Aku cuman mau bantu kamu... Boleh kan...??" kata Jimin yang coba membujuk Mika.

"Mmm... Ya udah deh... Makasih ya kak... Maaf aku ngerepotin kakak..." kata Mika, lalu ia melepas sepatu dan kaos kakinya supaya Jimin bisa mengoleskan creamnya.

Setelah Jimin selesai mengoles dan memijat sedikit kaki kiri Mika. Jimin pun kembali duduk di sebelah kiri Mika. Jimin meminta Mika untuk memakai sepatu, setelah creamnya sudah meresap semua ke kulit.

Begitu creamnya sudah meresap semua, Mika lagsung memakai sepatunya lagi. Karena sekarang sudah waktunya Mika dan Ocha untuk boarding. Dan mereka pun berpamitan dengan BTS, TXT, Bang Si Hyuk, dan para staff Big Hit.

Namun pertemuan mereka dengan Mika kali ini. Semakin membuat para member dari BTS maupun TXT, lalu Bang Si Hyuk, para staff, dan Bodyguard Big Hit menjadi kagum terhadap Mika. Karena disaat Ocha sudah jalan duluan keluar lounge. Mika masih ada disana, karena ia berpamitan dengan semua pihak Big Hit tanpa terkecuali.

Dan tentu saja, kesopanannya menjadi daya tariknya terhadap pihak Big Hit. Terutama bagi Jimin yang semakin tertarik dengan Mika dan Bang Si Hyuk yang semakin yakin bahwa Mika adalah perempuan pertama dari Indonesia yang sangat cocok menjadi calon idol dibawah naungan Big Hit Music.

Saat Mika dan Ocha sudah bertemu dengan Gio, Ervin, dan Elvis. Mereka berlima langsung boarding. Dan pesawat yang mereka naiki pun segera berangkat ke Korea. Perjalanan yang mereka butuhkan untuk sampai di Korea, kurang lebih 8 jam. Karena berangkat dari Jakarta sekitar jam 10 malam, jadi sampainya di Korea sekitar jam 7 pagi.

"Wah... Akhirnya kita sampai juga di Korea..." kata Elvis sambil jalan keluar dari pesawat.

"Guys... Setelah kita selesai ambil barang-barang... Kita ke Hanwooga ya..." kata Mika ke semua teman-temannya.

"Hah? Hanwooga? Apa itu??" tanya Ocha.

"Hanwooga itu nama salah satu restoran di sini Cha..." kata Mika, lalu tersenyum.

"Ngapain kita kesana Mik??" tanya Gio yang sedikit bingung.

"Karena tour guide kita belum datang... Dan beliau minta kita untuk tunggu di sana Gi..." kata Mika.

"Tour guide kita??" tanya Gio lagi.

"Iya... Tour guide kita selama kita ada di Korea... Namanya Lee Ji Ho... Aku dapet kontaknya dari kak Fred..." kata Mika yang coba menjelaskan ke Gio, Ervin, Ocha, dan Elvis.

"Ooo... Gituu..." kata Gio, Ocha, Ervin, dan Elvis secara bersamaan.

Setelah semua barang-barang mereka sudah diambil. Mereka bergegas ke Hanwooga. Dan mereka menunggu Lee Ji Ho disana, kurang lebih selama 15 menit. Jadi Mika dan teman-temannya memesan sesuatu, sambil menunggunya.

Saat Lee Ji Ho sampai, Mika kebetulan memperhatikan siapa saja yang datang. Jadi Lee Ji Ho langsung menghampiri meja yang di tempati oleh Mika dan teman-teman. Karena Lee Ji Ho dari awal berkenalannya hanya dengan Mika. Jadi Lee Ji Ho mengajak Ocha, Gio, Ervin, dan Elvis berkenalan.

"Hai semua...! Perkenalkan aku Lee Ji Ho... Aku adalah tour guide kalian selama di Korea... Salam kenal ya..." kata Lee Ji Ho dengan sangat ramah.

Teman-teman Mika pun terkejut karena Lee Ji Ho bisa berbahasa indonesia. Dan untuk Mika, ia tidak ikut terkejut. Karena Mika dan Lee Ji Ho sudah berkenalan lewat line, sejak Mika diberikan kontak Lee Ji Ho oleh Fred.

내 변화 (My Change)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang