At Soekarno Hatta Airport Part 3

178 12 0
                                    

Begitu sampai di tempat yang sudah disiapkan staf Big Hit, Jimin langsung menuntun Mika untuk duduk disalah satu sofa disana. Saat Mika sudah duduk, yang lainnya pun ikut duduk termasuk Ocha yang sudah duduk disebelah kanan Mika.

Tapi... Saat Mika melihat ke arah Ocha, ia merasa ada yang sedang dipikirkan Ocha. Lalu Mika memutuskan untuk mengajak Ocha bicara saat itu juga. Karena kalau pindah tempat, kaki kiri Mika masih terasa sakit, jadi belum kuat untuk banyak jalan.

"Mmm... Cha... Kamu kenapa? Kenapa diam aja dari tadi? Apa kamu marah sama aku??" tanya Mika ke Ocha.

"Nggak mungkinlah aku marah sama kamu Mik.... Kamu itu teman terbaikku... Bahkan kamu rela terkilir kayak gini, cuman untuk tolongin aku... Tapi...." kata Ocha yang sedikit ragu dan bingung harus bilang apa.

"Tapi kenapa Cha?? Oh... Atau kamu mau tanya soal ini semua ya..." kata Mika, ia langsung tahu kalau dari tadi Ocha bingung, dari mana Bang Si Hyuk, Jimin, Namjoon, dan para staf Big Hit bisa kenal Mika.

"Hehehe... Iya... Sebenarnya aku mau tanya sama kamu dari tadi... Tapi aku rasa, tadi itu bukan waktu yang tepat... Apalagi kakimu lagi sakit kayak gini..." kata Ocha, lalu tersenyum ke Mika.

"Oh gitu... Oke deh... Sekarang aku akan jelasin semuanya... Jadi... Big Hit PDnim nawarin aku untuk jadi trainee di agensinya... Tapi aku belum kasih jawaban ke PDnim... Karena aku barusan aja dapet persetujuannya dari ibuku dan kak Deo... Dan... PDnim menawarkan itu, karena beliau tertarik sama penampilanku waktu kita tampil di JCM waktu itu..." kata Mika yang coba menjelaskan semuanya ke Ocha.

"Ooo... Jadi gitu... Wah... Itu berita bagus dong Mik... Kalau gitu, sekarang kamu udah ada jawaban dong... Untuk tawaran dari Big Hit itu... Apa jawaban kamu Mika?" kata Ocha yang sudah mengerti dengan penjelasan dari Mika.

"Aku... Secara pribadi, sangat bersyukur dan senang banget bisa dapat tawaran itu... Dan ibuku maupun kak Deo juga kasih izin dan setuju kalau aku mau terima tawarannya... Tapi... Aku kan belum cerita sama kamu, Gio, Ervin, dan Elvis... Jadi aku masih bingung deh mau jawab apa..." kata Mika, lalu tersenyum lebar ke arah Ocha.

"Mikaa... Kamu nggak usah bingung dong... Menurut aku... Kamu terima aja tawarannya... Lagi pula, jadi idol korea itu kan impian kamu... Dan kalau kamu terima, itung-itung... Kamu mewakili aku, Gio, Ervin, dan Elvis untuk bisa jadi idol korea... Aku yakin, mereka pasti senang dan setuju juga sama kata-kataku..." kata Ocha yang coba membantu Mika, supaya yakin untuk menerima tawaran dari Big Hit.

"Hehehe... Makasih ya Ocha... Kamu udah tetap mau dukung aku... Padahal, aku baru ceritain semuanya sekarang... Bukannya dari kemarin... Maaf ya Cha..." kata Mika.

"Iya sama-sama Mik... Dan kamu juga nggak perlu minta maaf sama aku... Karena apapun yang membuat kamu bahagia, apalagi yang berhubungan sama impian kamu... Pasti aku, Gio, Ervin, dan Elvis dukung kamu... Selalu dukung kamu!!" kata Ocha, lalu tersenyum.

Begitu Mika dan Ocha sudah tidak ngobrol. Tiba-tiba saja Bang Si Hyuk membawakan cream untuk mengobati kaki Mika yang terkilir. Dan secara tiba-tiba juga, Jimin langsung mengajukan diri untuk membantu Mika mengobati kakinya.

(Percakapan berikut dalam bahasa korea)

"Mika... Ini cream untuk mengobati kaki kamu yang tadi terkilir... Ini tadi dibelikan sama salah satu staff Big Hit... Coba dioles ini... Semoga jadi lebih baik ya..." kata Bang Si Hyuk ke Mika sambil memberikan sebuah obat berupa cream.

"Iya... Terima kasih banyak PDnim..." kata Mika sambil menerima creamnya, lalu ia mencoba untuk berdiri dan membungkuk ke arah Bang Si Hyuk.

*membungkuk itu untuk menunjukkan rasa hormat kita ke orang lain.

"Eeeii... Mika... Kamu kenapa berdiri sih...?! Kan kaki kamu masih sakit kan...??!" kata Jimin menarik pelan Mika untuk duduk lagi.

"Iya sih kak... Tapi kalau aku nggak gitu kan jadi terlihat nggak sopan sama PDnim..." kata Mika yang sudah duduk kembali.

내 변화 (My Change)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang