Setelah memasukkan barang-barang Ocha, Mika, Gio, Ervin, dan Elvis ke dalam bagasi mobil. Mereka pun pergi dari bandara untuk menuju ke rumah orang tua Ocha yang ditempati Nio sekarang.
Begitu sampai, mereka langsung turun dari mobil dan menurunkan barang masing-masing. Setelah selesai menurunkan barang, Nio dan Ocha mengajak Mika, Gio, Ervin, dan Elvis untuk masuk ke rumah orang tua mereka. Rumah itu cukup besar karena memiliki 2 lantai.
"Ayo masuk... Santai aja ya... Anggap rumah sendiri..." kata Nio, lalu jalan duluan untuk membukakan pintu rumah.
"Iya... Ayo guys... Ini rumah orang tuaku... Tapi yang tinggal disini, cuman kakakku... Terus ada bibi, tukang kebun, sama satpam..." kata Ocha sambil jalan masuk ke rumah.
(Mika, Gio, Ervin, dan Elvis pun mengikuti Ocha untuk masuk ke rumah)
"Memang kalau kita juga disini selama masih di Jakarta... Bisa? Maksudku... Nggak ngerepotin?" tanya Gio pada Ocha.
"Bisa kok Gi... Enggak repotlah...! Kalian kan temen-temenku... Dan aku juga yang ajak kalian untuk kesini..." kata Ocha coba meyakinkan Gio.
"Emang disini ada berapa kamar?" tanya Elvis.
"Cukup kok buat kalian semua... Tenang aja... Kira-kira ada 8 kamar disini..." kata Nio.
"Udah yuk... Kita ke atas... Kamar untuk kita, ada diatas..." kata Ocha.
Lalu mereka berlima naik tangga untuk ke lantai 2 dan Nio juga kembali ke kamarnya. Nio tidak perlu naik ke lantai 2, karena kamarnya ada di bawah.
Setelah mereka berlima sampai di lantai 2, mereka langsung memilih kamar yang mau mereka tempati. Lalu langsung masuk ke kamar masing-masing, untuk merapikan barang, bersih-bersih, dan istirahat.
Mereka sempat keluar kamar untuk makan malam, tapi langsung kembali ke kamar masing-masing. Karena mereka harus segera tidur. Supaya besok tidak kecapekan karena malamnya mereka mau ke lokasi Kpop Concert 2021. Untuk melihat penampilan idol Korea favorit mereka.
Besoknya, saat pagi Mika, Ocha, Gio, Ervin, Elvis, dan Nio sarapan bersama. Lalu mereka melakukan kegiatan masing-masing hingga sore hari. Sekitar jam 5 sore, mereka mulai bersiap-siap dan bergegas pergi ke lokasi konser dengan mobil yang dikendarai Nio.
"Ah... Ternyata Jakarta rame banget ya..." kata Mika sambil melihat keluar kaca mobil.
"Iyalah Mik... Namanya juga ibukota..." kata Ocha, lalu tertawa.
"Semoga nggak macet ya kak..." kata Gio yang duduk disamping tempat duduk pengemudi.
"Iya Gi... Semoga..." kata Nio, lalu tersenyum.
Mereka menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit karena macet. Tapi untungnya, mereka tidak telat dan disana juga belum terlalu ramai.
Saat sudah sampai, Nio langsung memarkirkan mobil yang kebetulan mobil disampingnya itu juga mobil van. Tapi Nio, Ocha, Mika, Gio, Ervin, dan Elvis tidak terlalu memperdulikan mobil van, yang terparkir disamping mobil van mereka.
"Yuk! Kita langsung masuk aja ya... Supaya nggak keburu rame..." kata Ocha sambil membagikan tiket masuk, satu orang satu.
"Oh oke... BTW... Makasih tiketnya Cha..." kata Mika yang terakhir menerima tiket.
"Sama-sama Mik..." kata Ocha, lalu tersenyum lebar.
"Let's go in...!!" kata Ervin dan Elvis secara bersamaan.
Lalu mereka jalan ke arah pintu masuk, melewati pemeriksaan tiket dan barang bawaan. Setelah itu, baru masuk dan duduk sesuai tiket yang mereka pegang tadi. Dan ternyata posisi duduk mereka, cukup dekat dengan stagenya.
Saat mereka sudah duduk, acaranya belum mulai. Karena acara mulai sekitar 20 sampai 30 menit lagi. Jadi mereka harus menunggu hingga acara mulai, dan tempat itu juga makin lama makin ramai penonton.
Saat sedang menunggu acara mulai, sebagian besar dari mereka sedang main hp. Tapi tidak dengan Mika, karena ia sibuk mengambil foto dirinya sendiri dan sekitar. Lalu ingin ia posting di akun Instagram pribadinya.
Tapi... Saat Mika sedang mengarahkan kamera hpnya ke arah sekitar. Tiba-tiba tidak sengaja kamera hpnya menangkap seseorang yang sedang menatapnya. Lalu Mika berhenti mengambil foto, tapi ia juga tetap memperhatikan orang itu dari posisinya sekarang. Dan coba untuk mengenali orang itu, yang rasanya ia kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
내 변화 (My Change)
Teen FictionSebuah perubahan yang terjadi pada kehidupan seorang gadis sederhana yang hidup bertiga, bersama ibu dan kakak laki-lakinya. Lalu pada suatu ketika, keajaiban datang dengan keikut sertaannya di sebuah kompetisi dance bersama keempat temannya. Lalu...