NEXT (Vegas-Pete) INDO

(Vegas-Pete) Baby Sitter #2

Tok.. Tok. Tok..
"Vegas bisakah kita bicara sebentar?"
Tanyaku dari balik pintu.
"Ya"

Ketika aku masuk kantor Vegas, aku melihat beberapa bodyguard berjalan keluar ruangan.
Bodyguard keluarga utama dan kedua sangat berbeda.
Di keluarga utama semua bodyguard wajib berpenampilan rapi dengan setelan, dan wajib menggunakan rompi anti peluru.
Sedangkan dikeluarga kedua, mereka menggunakan pakaian yang santai tanpa rompi anti peluru.

Dulu waktu aku masih di keluarga utama,beberapa kali kami terlibat baku tembak. Aku selalu melihat Vegas menggunakan tubuh bodyguardnya yang sudah tertembak sebagai tameng.
Dan ini menurutku tidak pantas dilakukan.

"Ada apa Pete?" Vegas mendongak, melihat ke arah ku.

Aku berdiri di seberang meja kerjanya.

"Bagaimana jika disaat bertugas seluruh bodyguard, kita wajibkan memakai rompi anti peluru"

Sebenarnya aku khawatir untuk menyampaikan ini. Aku tidak mau dianggap ingin merubah keluarga kedua menjadi seperti keluarga utama.

"Ini style kami" jawabnya tenang.

" ini bukan tentang style, tapi tentang keamanan"

"kami baik-baik saja selama ini"

"baik-baik saja?"

"Iya"

"Mengirim orang untuk bertugas tanpa kemampuan menembak dan keamanan yang mumpuni itu kamu sebut baik-baik saja?"

"Mereka tidak membutuhkan itu" Vegas mulai menganggap pembicaraan ini tidak penting, karena dia sudah mengalihkan diri pada kertas-kertas di mejanya.

Apa? Mereka tidak butuh itu.

" Jangan sombong, kamu mau benar-benar berhitung denganku? Dari keluarga mana yang lebih banyak jatuh korban saat baku tembak ?"

Brakkkkk
Suara meja yang di gebrak Vegas.

"Jangan mencoba merubah kami jadi seperti keluarga utama!"
Akhirnya inti dari perdebatan kami diucapkan dengan lugas oleh Vegas.

" Aku tidak ingin merubah keluarga kita menjadi seperti keluarga utama. Aku sampaikan ini karena aku peduli. Mereka bodyguard mu Vegas! Tapi bukan berarti kamu bisa se enaknya menggukan tubuh mereka menjadi tameng! Mereka manusia sama seperti kamu, mereka mempunyai orang-orang yang mencintai mereka dan berharap mereka pulang dengan selamat"

"Mereka sudah tau resiko pekerjaan ini"

Aku ingin berhenti berdebat disini. Dia belum benar-benar paham apa yang aku maksud.

"Baiklah, aku selesai. Dengarkan aku. Resiko sebesar apapun di pekerjaan ini, aku tetap berharap suamiku pulang dengan selamat dan aku yakin begitu juga harapan orang-orang yang mencintai mereka."
Aku pergi setelah menunduk memberi hormat.

Aku sama sekali tidak melihat bagaimana ekspresi wajah Vegas.
Aku tidak peduli jika dia marah.

Karena aku menjadi bodyguard keluarga utama hampir sepanjang hidupku.
Aku melihat apa yang dilakukan keluarga kedua selama ini adalah menganggap remeh hidup para bodyguard nya. Seakan-akan mereka bersikap lebih santai dengan para bodyguard mereka, tapi mereka sama sekali tidak memikirkan keselamatan bodyguardnya.

Mereka tidak membekali dengan kemampuan menembak yang baik. Setiap bodyguard keluarga kedua masuk dalam suasana rumit baku tembak, mereka akan menembak dengan gaya mafia di film-film.
Dengan petentang petentang, menembak kesegala arah tak menentu. Tidak bisa melihat situasi.
Dan hasilnya banyak jatuh korban dipihak mereka.
Mereka juga tidak menggunakan perlindungan apapun.
Mereka lebih mirip preman daripada bodyguard.
Tapi keputusan tetap ditangan Vegas untuk melakukan saran ku atau tidak.