"papa... Pe... Papa. Papa.. Pe.."
Venice semakin besar semakin cerewet.Aku sedang bekerja, Venice digendong Vegas sambil makan pisang yang dipotong kecil-kecil.
Sesekali aku menengok kearah mereka.
Melihat Vegas rela menggendong dan menyuapi Venice bahkan menyuapinya langsung pakai jari, aku rasa mereka sekarang sudah sangat cocok."Aduh.. Venice sakit" teriak Vegas mengagetkanku.
"Ada apa?"
"Jariku di gigit" wajah Vegas kesakitan tapi wajah anaknya ketawa sumringah.
"Papa.. Papa.."
Aku hanya tersenyum melihat hubungan mereka yang semakin dekat."Sudah selesai makannya?" tanya ku pada Venice.
"Hu hah.. Hiii papa pe.." dia paham diajak bicara begitu. Senyum lebar menunjukan gigi gigi kecilnya.
"Vegas, Venice udah habis pisang berapa banyak?" tanyaku.
"Satu pohon" jawab Vegas asal.
"Haha.. Ini anakmu, apa monyet makan pisang sepohon? " aku geleng-geleng.
"nyeeettt nyeet.." saut Venice.
Aku mengambil Venice dari gendongan Vegas.
"Kamu cuci tangan dulu, ada yang mau aku bicarakan soal pekerjaan."
Vegas sudah duduk dibelakang meja kerjanya.
"Itu berkas - berkas yang sudah aku selesaikan.. Kamu bisa double chek
, lalu aku ingin membicarakan tentang Macau dan Venice""nisss niss..." Venice bergerak-gerak karena tau namanya disebut.
"iya sayang.. Venice" kataku pada Venice.
"Macau dan Venice kenapa?" Tanya Vegas sambil tetap mengerjakan berkas dihadapannya.
"Menurutku kita harus menyiapkan masa depan mereka berdua. Kalau terjadi sesuatu pada kita, mereka akan tetap melanjutkan hidup"
"apa saranmu?"
"bagaimana kalau kita membangun usaha legal untuk mereka, sementara untuk aku berencana membangun bisnis dibidang food & beverage."
"kenapa itu?"
"Macau yang akan aku atur untuk mengurusnya. Dia suka segala sesuatu tentang restoran, makanan."
"Baiklah, kita harus bicara dengan keluarga utama. Agar tidak terjadi salah paham"
"Kita bisa menyimpan dana di bank Swiss untuk mereka. Uang yang cukup untuk mereka bisa hidup layak"
"ya nanti aku akan urus"
Vegas mendekat di tempat aku duduk memangku Venice.
Mencium kening Venice selanjutnya mencium keningku.
"Terima kasih, telah memikirkan mereka seperti memikirkan dirimu sendiri."Venice bergerak-gerak. Tangannya diangkat ke arah Vegas.
"papa.. Papa.."
Vegas mengambil Venice untuk digendong."Jangan gigit aku lagi" Vegas memukul pelan bibir Venice dengan telunjuknya"
Venice malah tertawa lebar."hahha hhu papa"
Anak ini manis sekali."Macau" panggilku pelan didepan pintu kamar Macau.
"ya.." Macau membuka pintu, aku laangsung menyelinap masuk.
"ada apa kak?"
"lihat ini"
Aku menunjukkan hp ku.Ada no tidak dikenal, mengairimkan kata-rata romantis.
Kak Pete selamat pagi..
Kak Pete selamat bobok..
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXT (Vegas-Pete) INDO
FanfictionIt's okay to be you, nobody's perfect. Begitu banyak cinta di deskripsikan dengan bunga dan kelembutan. Tapi cinta yang ini sedikit berbeda, karena di ungkapkan dengan kekang dan kekerasan. Pete memutuskan untuk meninggalkan keluarga utama. Dia l...