(Vegas - Pete) Venice!!!!

3.7K 422 25
                                    

POV PETE

"Nanti aku akan cek ke lokasi casino nya"

"No Pete.. Nggak usah"

"Lho.. Kan harus bener-bener.." Belum selesai aku bicara udah dipotong Vegas.

"Nggak.. Nggak.. Biar aku yang urus."


Hp ku bunyi

Nama Mr. Kei muncul di layar.
"Ya hallo Mr. Kei.."
Vegas langsung melihat ke arahku. Dengan tatapan mengerikan.

"Ya, gimana?"

" Tuan Pete, bisa ke sekolah sekarang?"

"sekarang?" aku melihat kearah jam, masih pukul 10 pagi.

"iya, ini tentang Venice"

"Kenapa Venice?" wajahku yang berubah serius.

"Dia memukul kepala temannya sampai berdarah"

"Iya.. Saya kesana sekarang"
Aku menutup telepon.

"Ada apa?" tanya Vegas.

"Anakmu mukul kepala temennya sampai berdarah"

"Lalu?"

"aku mau ke sekolah"

"Aku ikut"
"ngapain ikut?"

"Kan Venice anak ku juga"

"ya udah terserah"


Saat aku dan Vegas sampai di ruang kepala sekolah. Sudah banyak orang disana. Anak Laki-laki seumuran Venice, yang kepalanya benjol dan ada plesternya. Dia sedang di pangku wanita, kalau dilihat itu mungkin ibunya.
Venice sedang dipangku Mr. Kei. Dan juga ada wanita sudah cukup tua itu kepala sekolahnya.

"Papaaaa..." melihat Vegas, dia langsung minta digendong Vegas.

"Begini tuan Pete, Venice memukul Bryan sampai kepalanya berdarah."
Mr.Kei menjelaskan.

Ibu Bryan sudah memasang wajah marah, dari penampilannya dia tampak orang dari kalangan atas.

"Dan Venice tidak mau minta maaf" lanjut Mr. Kei.

Aku menengok ke Venice. Wajahnya tidak ada takut sama sekali.
Apa karena dia merasa sudah ada papanya?

"Venice, apa yang terjadi?" aku bertanya.
Belum juga Venice menjawab. Ibu Bryan langsung memotong pembicaraan.

"Sudah jelas-jelas dia mukul anak saya, pilihannya dia yang keluar atau anak saya yang keluar"

Aku berusaha agar tetap tenang.

Venice mulai bercerita.
"Beyen.. Bilang Nis ngga punya mama, Nis bilang papa nis dua.. Teyus Beyen mayah papa nis dua, teyus Beyen bilang Nis aneh ambil meyet meyet.. Nis pukul"

Aku bangga padamu Venice tapi aku nggak bisa serta merta bilang bangga.
"Venice minta maaf ya, sudah mukul Bryan" kataku lembut.

"Nggak perlu, bener kata anak saya.. Dia aneh.. Keluarganya juga aneh.. Sudah bu kepala sekolah, putuskan saja  bagaimana? Siapa yang keluar.. Maaf ni ya urusan saya masih banyak.. Keluarga Harisan tidak ada waktu mengurus hal-hal seperti ini"

Wah ini ibu-ibu.. Kalau bicara keterlaluan.

"Keluarga Harisan? Pemilik Hotel Harisan?"
Tanyaku sopan.

"Iya..kenapa?"

"Baiklah, kami tidak ingin menyulitkan pihak sekolah. Kami akan mundur"

Aku melihat senyum kemenangan diwajah Nyonya Harisan.





NEXT (Vegas-Pete) INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang