(Macau) MACAU? #2

3.3K 353 44
                                    

Ternyata tempat campingnya jauh berbeda, dari bayanganku.
Iya aku lupa kalau ini yang mau camping para tuan muda. Terutama tuan muda Tankhun.

Di tempat camping ini, aku lihat setiap tenda sudah dapat king size bed, coffee set, kipas, dan refill carave. Kamar mandinya berasa tepat dibelakang tenda. Bersih dan lengkap dengan water heater, sabun dan sampo, serta bathtub. Dan di setiap tenda memiliki private garden. Jadi bisa duduk-duduk sambil melihat pemandangan.
Ini lebih mirip hotel daripada tempat camping. Hanya saja tempat tidurnya ditutup tenda.

"Ok semua!! Dengarkan aku!!! Semua harus berkumpul di api unggun sore ini, kita akan makan disana!!disana ada BBQ juga!! Sukaaaaa akuu Sukaaaaa tempat ini!!Hahahaha" Tuan Tankhun tidak bisa menutupi kegembiraannya.

"Pete, lihat itu tuan mu.. Sudah seperti orang gila, baru juga camping" bisik Vegas.

"Heh... Diam" aku sikut perut Vegas.

"aduuhh.." sakit kan. Kalau Tuan Tankhun dengar kamu bakal ditendang.

"Macooo.. Macooo" Venice memanggil Macau.

"ya Vanice, sebentar.." Macau yang dengar namanya dipanggil Vanice, menaruh barangnya di tenda lebih dulu. Dan ternyata dia satu tenda dengan porchay, karena porchay mengikuti Macau masuk tenda.

"Macooo.. Macooo" panggil Vanice berulang-ulang.

Setelah sampai di pelukan Macau.
"Macoo...kuit"

"Venice laper?" Macau memastikan.

" kuiit"

"Kak, boleh makan biscuit?" Macau meminta ijin lebih dulu padaku.

"Boleh.. Tapi jangan terlalu banyak"

"Ok.. Ayo Venice kita cari Biskuit" Venice ceria bukan main tau mau makan biskuit.

Vegas sudah langsung masuk ke tenda dan tidur. Aku duduk di private garden yang letaknya persis didepan tenda.
Porchay datang bergabung denganku.
"Chay, kakakmu nggak ikut?"

"Dia sibuk, katanya ada pekerjaan dengan Tuan Kinn"

"Owh ya.. Chay, Sekarang aku lihat kamu dekat dengan Macau."

"Ya sesekali dia mengajakku main game"
Jawab porchay santai, sambil membetulkan posisi duduknya.

"Kalau kamu bosan, kamu bisa main ke rumah kami."

"Iya kak, aku sudah bilang pada Macau, tapidia bilang nggak usah. Biar dia yang ke rumah keluarga utama"

"owh.."

"bahkan Macau mau nunggu dirumah keluarga utama kalau aku belum pulang, kadang aku ada latihan musik."

"Bagaimana dia?"

"Setauku dia sekarang sedang sibuk berusaha mendaftar ke universitas di luar negri, dia belum cerita ke kakak?"

"belum, kenapa tiba-tiba ingin keluar negri?"

"Aku juga bilang, disini banyak universitas, kenapa harus keluar negri"

"lalu apa katanya?"

"hanya asal mencoba, siapa tau beruntung"
Alasannya simple sekali.

"Hei Arm, Pol.. Butuh bantuan?" mereka sedang sibuk dengan api unggun.

"Kami tentu tidak berani Nyonya" Ledek Arm.

"Sialan!" aku melayangkan tendangan ke udara.

"Aku dan Arm sudah menyelesaikannya, Nyonya istirahat saja." Pol ikut-ikutan meledekku.
"Kamu ikut-ikut!"
Hampir ku tendang dia, kalau saja Macau dan Venice tidak datang. Venice seperti tuan putri kalau bersama Macau. Dia dapatkan semua yang dia mau.

NEXT (Vegas-Pete) INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang