Konten bacaan utuk (18+),
ya semua...
Diingat dulu umurnya berapa? baru memutuskan untuk baca atau nggak..
hehehe....
Hari sudah mulai sore ketika aku berjalan di pinggir jurang, eh bukan.. di pinggir wilayah Villa dengan tebing di beri pagar yang cantik dan aman. Nah.. aku berjalan di dekat itu. Melihat laut yang sangat luas. Airnya juga berwarna biru, dengan buih putih yang sampai ke pantai. Terdengar suara deru ombak. Aku juga lihat pantai punya pasir putih. Tempat ini memang indah. Dan tempat ini sekarang milik ku.
Aku meraba mataku yang bengkak. Aku menangis hampir seharian. Aku menangis, Vegas membuat aku diam. Saat mengingat ini aku menangis lagi. Apalagi aku masih berpikir Jangan-Jangan Vegas sakit parah. Setelah pulang dari sini, aku tidak mau tahu dia harus ikut aku ke rumah sakit untuk check up. Aku tidak akan mengambil resiko dibohongi Vegas sedikitpun.
"Hahhhh.." Aku menarik nafas panjang.
Siapa yang tidak suka uang? Siapa yang tidak suka hadiah seperti ini? Tapi aku tidak percaya mendapatkan ini. Aku berawal dari seorang anak yatim piatu yang dibesarkan nenek kakeknya. Hidup sekuat tenaga memenuhi semua kebutuhan. Jadi pengawal di keluarga utama, aku punya penghasilan yang cukup untuk hidup dan untuk nenek kakek ku. semua berjalan baik sampai aku bertemu Vegas. Vegas yang memporak porandakan tubuh dan jiwaku. Oh ya dan hatiku. Orang yang seharusnya aku benci sampai mati, sekarang aku mencintainya dengan seluruh hidupku. Dan muncul Venice di hidup ku. Anak nakal ini juga mengambil seluruh hatiku. Vegas punya semua bagian hatiku, begitu juga Venice.
Setiap malam aku berdoa memohon ampun untuk semua yang kami lakukan, kami tahu kami tidak di tempat yang benar. Tapi tempat kami adalah tempat satu-satunya dimana harusnya kami berada. Dunia gelap ini, kami didalamnya kami mati, kami keluar kami tetap mati. Aku dan Vegas sudah membicarakan ini. Satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah menjauhkan masalah dari Macau dan Venice.
Setiap pagi aku bangun dengan melihat wajah Vegas, merasa tenang kalau pria ini masih hidup dan sehat. Memulai setiap pagi dengan mecium bibir Vegas, selanjutnya mengurus Venice. Hidup dengan begitu banyak pekerjaan dan kesibukan. Aku bahagia saat sore dan merasa sangat lelah. Bersama Vegas melihat Venice tumbuh dengan semua polah tingkahnya yang nggak masuk akal.
Venice... Hmmm... dia sedang apa sekarang?
Aku mengambil hp ku, VC Macau.
"Halooo kak !!! Venice Jangan!! " Baru juga dia menyapaku.
"Hallo!! Kalian sedang apa?" Tanyaku, Macau terlihat sangat sibuk. Rambutnya dan wajahnya cemong putih.
"Ini Venice, ceritanya mau ikut bikin donat. Tepungnya terbang kemana-mana" Macau mengarahkan camera ke Venice.
Dia sudah berubah jadi donat gula. Putih semua.
"Papa pete!!!!" Venice dadah -dadah.
"Venice!! kamu kenapa itu?" tanyaku sambil geleng-geleng.
"Mandi salju!! Hihihihihi!!!!" Dengan tawa lebar, Venice melempar tepung di tangannya. Darimana dia tahu salju? Pasti Macau yang cerita.
"Venice Jangan.. " Pol menggendong Venice. Seketika Venice mengusapkan tepung ke wajah Pol.
"Venice!!!! " Teriak macau.
"Hahahaha!!" Tiga orang itu tertawa gembira.
"Gimana Liburannya kak Pete?" Tanya Macau.
"Baik.. "
"Kenapa suaramu sedih begitu? " tanya Macau.
"Disini sepi, nggak ada kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXT (Vegas-Pete) INDO
FanfictionIt's okay to be you, nobody's perfect. Begitu banyak cinta di deskripsikan dengan bunga dan kelembutan. Tapi cinta yang ini sedikit berbeda, karena di ungkapkan dengan kekang dan kekerasan. Pete memutuskan untuk meninggalkan keluarga utama. Dia l...