Venice Melihatnya? (18+)

4K 438 49
                                    

Kalau bukan anak perempuannya yang bikin ulah, Papanya yang bikin ulah.

"Pete"
Vegas berdiri diambang pintu kantorku.

"Iya.."

"Kenapa Venice akhir-akhir ini sering tidur sama kita?" Vegas menyandarkan diri ke pintu.

"Katanya sedih, masih sering inget Coi."

Memang drama queen anak itu, tapi masa iya, mau aku usir.

"Udah hampir seminggu"
Aku masih sibuk dengan beberapa kertas, ketika Vegas mengeluarkan keluhannya.

"Iya biarin aja sih, ntar kan juga baikan sendiri."

"Malam ini masih tidur sama kita?"

"Apa mau kamu usir dia?"

"Nggak.. Cuma tanya.."

"Nggak tahu, kalau dia moodnya bagus pasti mau tidur sendiri."

"Ya udah, ayo Pulang."

Lihat kehidupan kami sudah seperti sewajarnya keluarga semenjak ada Venice. Dan masalah yang kami hadapi sudah bukan melulu berurusan dengan dunia mafia. Tapi dunia balita.

Didalam mobil.
"Pete.."

"apa?" aku masih sibuk dengan barang-barang ku. Duduk pun belum benar.

"Pete.."

"Hah? Apa?"
Sudah sekarang posisi duduk ku sudah benar.

"Pete.."
"Apa Vegas? Dari tadi pete.. Pete.. Pete.."
Kenapa Vegas memandangku dengan tersenyum kecil?

"Jangan macam-macam kamu."
Satu senyuman kecil itu untukku seperti menandakan sebuah bahaya yang mungkin datang.

"Pete.. Aku merasa kamu lebih peduli dengan Venice dibanding aku?"

"Hah? Venice masik anak-anak"

"Aku harus jadi anak-anak untuk bisa dapat perhatianmu?"
Aku menarik nafas panjang..

"Pete.." Vegas mengulurkan tangannya, lalu membelai pipiku.

"Vegas.. Ini diparkiran.. Banyak orang"

"Mana nggak ada orang?"

"Vegas." aku memperingatkan.
Dia mengelus pipiku dengan ibu jarinya.

"Vegas.." lama kelamaan suaraku melembut.

"Vegas...ss..achh"
Ibu jarinya menekan bibirku hingga masuk ke dalam mulutku.

"Veg...sss..." bahkan mengucapkan namanya dengan jelas saja aku nggak bisa.
Sebentar lagi aku pasti yang kehilangan akal sehat ku.

Benar saja, dalam hitungan detik aku sudah ada di atas Vegas.
Aku paling tidak tahan di provokasi soal ini. Mau menahan diri sekuat apapun kalau Vegas sudah menggoda ku, aku pasti akan menyerah.

Ciuman yang dalam membuatku lupa, dimana kami berada. Sampai ciuman yang intens ini diinterupsi ketukan di jendela mobil.
Jantungku hampir melompat keluar. Panik menyerangku, aku hampir mengumpat. Aku langsung kembali ke kursi ku.

"Sialan!" umpat Vegas, tangannya sibuk membetulkan letak baju.
Begitu juga denganku.
Saat pria yang mengetuk jendela mobilku melihat yang didalam adalah Vegas. Mukanya langsung pucat.

"Tuuuann.. Vegas.. Ma..af.."

"Ada apa?!" tanya Vegas galak.

"Maaf tuaann.. Saya salah orang"
Ya ampun , salah orangmu ini bisa membuat nyawamu melayang.

NEXT (Vegas-Pete) INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang