"Papa Pete... Papa Pete..." Venice berlari masuk ke kamarku
"Iya.. apa sayang?" tanyaku, aku hanya melihat dia dari tempat tidur.
Dengan terengah-engah, dia naik ke kasur, naik ke atas perutku lalu duduk disana dengan santainya.
"Aduh.. apa?" tanyaku lagi.
"Venice mau potong rambut."
"Hah? Kenapa?"
"Panas.. venice nggak suka.." dia mengibas-ibaskan rambutnya yang sebenarnya tidak begitu Panjang, hanya sebahu.
"Dikuncir aja ya?" aku merapikan rambut venice yang berantakan.
"Nggak mau.. Venice mau potong rambut.. "
Aku merasa sayang kalau rambut venice dipotong, aku merawatnya dengan baik. Aku sudah punya bayangan dia akan semakin cantik kalau rambutnya panjang. Ya paling tidak aku ingin memanjangkan rambut Venice sampai ke punggung. Tapi ini baru sebahu minta potong rambut.
"Ya udah dipotong sedikit aja ya.."
"Nggak mau.. mau potong kayak Papa Vegas."
"Hah??"
"Iya.. mau potong kayak Papa Vegas."
"Itu terlalu pendek."
"Please.... Please..." Udah mulai ilmu rayuan maut nya di keluarkan. Venice mencium pipiku berualang kali.
"Ya papa pete please..."
"Ya nanti bilang papa Vegas dulu"
Aku tidak menduga, aku pikir Vegas akan dengan mudah mengijinkan. Tapi ternyata tidak. Mereka sampai bertengkar.
"Nggak." Jawab Vegas tegas.
"Kenapa?" Venice, Anak sekecil itu butuh penjelasan kenapa tidak diijinkan potong rambut seperti papa Vegas.
"Kamu anak cewek."
"Emang anak cewek nggak boleh rambut pendek?"
"Boleh, itu udah pendek rambutmu "
Anak dan Papa duduk berhadapan di atas kasur. Dan aku hanya melihat diantara mereka.
"Papa Vegas.. ini Panjang.." Venice masih belum menyerah.
"Ini udah pendek." Vegas memegang ujung rambut Venice.
"Ini Panjang.." Venice mulai jengkel. Matanya mulai berair. Dia mendekat padaku dan memelukku.
"Hiks.. hiks.." Suara tangisan venice tidak seperti Biasanya keras, ini sangat pelan.
"Lho kok nangis.. " Aku memeluk Venice dan mengelus rambutnya. Dia menyembunyikan wajahnya di dadaku.
"Papa Vegas.. Venice mau potong rambut kayak papa Vegas" Aku membantu Venice bicara pada Vegas.
"Nggak, Venice kan anak cewek.. bagus rambutnya panjang"
Apa itu isi hati setiap papa untuk anak perempuannya? Aku juga berpikir begitu. Tapi Venice ingin hal yang berbeda.
Vegas memegang punggung Venice, niatnya mau mengusap punggunggnya biar nggak nangis. Tapi tangan Vegas di tolak Venice. Dia nggak mau dipegang Vegas.
"Aku kekamar Venice dulu.." Kataku ke Vegas, aku menggendong Venice ke kamarnya.
Venice tidur dalam pelukanku.
"Venice, beneran pengen potong rambut kayak papa Vegas?"
Venice mengangguk.
Aku ingin dia punya rambut panjang, tapi kalau dia sedih hanya karena rambut aku tidak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXT (Vegas-Pete) INDO
FanfictionIt's okay to be you, nobody's perfect. Begitu banyak cinta di deskripsikan dengan bunga dan kelembutan. Tapi cinta yang ini sedikit berbeda, karena di ungkapkan dengan kekang dan kekerasan. Pete memutuskan untuk meninggalkan keluarga utama. Dia l...