"Huaaaaa !!!!" suara Venice terdengar dari telepon Mr. Kei.
"Tuan Pete.. Venice ngamuk.. Eh maaf.. Dia tantrum, nangis terus. Ditanyain nggak mau jawab. Sepertinya giginya sakit karena dari tadi megang pipi terus."
"Oh iya, saya kesekolah sekarang."
Aku menutup telepon dari Mr. Kei.
"Pete.. Aku kesekolah Venice, katanya dia sakit gigi."
"Hmm.."
"Aku akan langsung bawa ke dokter gigi."
"Ya, semoga berhasil" Vegas tersenyum lebar.
Kenapa aku mendengar ini, bukan seperti penyemangat tapi seperti peringatan."Apa kamu mau ikut?" Tanyaku
"Nggak.. Aku ada pekerjaan.."
"ya udah, aku pergi dulu."
Sakit gigi?
Venice selalu sikat gigi.
Akhir-akhir ini makanan manis juga aku batasi.
Jangan-jangan dia makan sembunyi-sembunyi.
Kalau sudah sakit gigi begini gimana?Saat aku sampai, ternyata tepat jam anak-anak pulang sekolah.
" Venice dimana?" Tanyaku pada Mr. Kei.
"Di ruang kesehatan, dia masih menangis tapi tidak sekeras tadi."
"kenapa bisa begitu?"
"Ternyata tadi dia habis makan cokelat, dia minta sama Cimon. Nah mungkin cokelat nya ada yang masuk ke gigi Venice yang lubang. Setelah saya minta sikat gigi.. Sudah agak mendingan."
"Oh.. Terima kasih"
Aku berencana akan langsung membawa Venice ke dokter gigi. Tapi ya ampun... Menguras tenaga dan emosi sekali anak itu.
"Huaaa!!!! Nggak mau!!!" Venice berlari tidak tentu arah di dalam ruang kesehatan.
"Venice!!! Kalau nggak ke dokter gimana mau sembuh?" teriak ku.
"Nggakkkk!!"
"Sini kamu ya!!!!"
"Nggak mau!!"
Anak ini pintar sekali berlari, aku berusaha menangkapnya tapi tidak berhasil.
Aku seperti Tom kucing mengejar Jerry si tikus."Venice!!"
"Argghhh!! Huaaa!! Nggak!!!"
Venice berusaha mencari pintu keluar, dan berlari sekuat tenaga.
"Buuuuuuukkk!!" Dia terpental jatuh ke lantai karena menabrak kaki orang yang tiba-tiba muncul di pintu.
"Huaaarggghhh!!" Nangis lagiii, tambah kenceng.
Ini anak, bener-bener.. Kalau nggak sayang udah aku tinggal.
"Eh.. Venice.. Maaf-maaf.." pria itu jongkok membantu Venice berdiri. Ada Cimon di gendongannya.
"Venice.... Nggak mau ke dokter gigi... Huarrrggghhh" lalu memeluk pria itu.
Iya memang sangat tampan. Vegas nggak ada apa-apa nya dibanding pria ini.
Tapi kenapa anak ini main peluk-peluk aja.
Aku yang dari tadi lari-lari ngejar dia nggak di peduliin."Venice.. Biar giginya nggak sakit lagi" aku mendekat. Dia nggak mau aku deketin. Dia langsung minta di gendong pria itu. Padahal di gendongannya sudah ada Cimon. Cimon di gendong disebelah kanan sedang Venice di tangan kiri.
"Venice sama papa sini.. Itu papa nya Cimon berat"
"Nggak papa kok" Jawab Juan, papa Cimon. t
"Venice jangan nangis.." Cimon mengelus pipi Venice.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXT (Vegas-Pete) INDO
FanfictionIt's okay to be you, nobody's perfect. Begitu banyak cinta di deskripsikan dengan bunga dan kelembutan. Tapi cinta yang ini sedikit berbeda, karena di ungkapkan dengan kekang dan kekerasan. Pete memutuskan untuk meninggalkan keluarga utama. Dia l...