(Vegas-Pete) Papa Pete

4.5K 436 18
                                    

Aku terbangun karena merasa terganggu.
Wajahku di pegang-pegang.
Bahkan pipiku rasanya di gigit sesuatu dan berair.
Saat membuka mata,
Wajah Venice menempel di wajahku.
Ternyata pipiku sedang digigit dan di kenyot Venice.
Air liurnya kemana-mana.

Dan apa yang dilakukan Vegas? Merekam kejadian itu.

"Vegas, tolonglah biarkan aku tidur.. Jaga Venice yang benar." rengekku.

"Ini sudah siang, itu jam 08.05" saut Vegas.

Tapi ini masih terlalu pagi untuk ku.

"Venice sayang, minggir sebentar ya" aku sedikit menjauh dari Venice.

"Ini gara-gara siapa?!"
Plakkk
Aku geplak kepala Vegas.

"Aduh!!"

"Kamu melakukannya sampai jam 2 pagi! Inget ngga?! Jadi tolonglah jaga Venice dan biarkan aku tidur."

Venice merangkak ke arah Vegas dengan cepat, ketika sudah dipelukan Vegas.
"Papa Pe no no" tangannya gerak-gerak.
Lanjutannya bikin aku melongo.
Lalu Venice memeluk leher dan menepuk pipi Vegas dan bilang
"Papa papa.. Papa"

Ok Vegas punya sekutu sekarang. Venice suka sekali membela Vegas.

"Hahaha"
Vegas tertawa puas.

"Udah kalian main sana, aku mau tidur."
Usirku.




Aku terbangun jam 10 pagi.,
Kenapa kamar sepi? Dimana Vegas, dan Venice?

Aku menemukan Vegas sedang membaca berkas di ruang tengah.
"Vegas, Venice dimana?"

"Hah? Tadi disini."

"Venice!! Venice!!!"
Ruang tengah dekat dengan dapur.

"Venice!!! Kamu ngapain?"
Aku menemukan Venice dengan seluruh badannya berlumuran cairan hitam dan butiran-butiran putih.
Kacau.. Semuanya berserakan.
Ada tempat beras udah jungkir balik dan botol kecap terbuka di lantai.

"Vegas!! Bantu aku!!"
Mungkin karena mendengar aku berteriak, Venice menangis
"Huaaaaahhhh!!! Huaaaahhh!!!"

Vegas yang baru saja muncul, melihat anaknya seperti itu tertawa.
"Hahahaha!!!"

"Jangan ketawa!! Panggil pelayan untuk bereskan ini. Lalu bantu aku mandikan Venice! Cepat!"

Aku nggak habis pikir. Kenapa bisa begitu?! Setelah memegang Venice dan menggendongnya ke kamar mandi.

"Huaaaah!! Huuuuu!!" suara tangis Venice semakin kencang.

"Venice diam dulu!" aku terbawa emosi dan membentak Venice.
Tapi tau sendiri, anak seumur Venice dibentak semakin nangis.
"Huaaaahhhh!!!! Huaaaaahhh!!"

Vegas yang membantuku memandikan Venice tidak mengucapkan sepatah katapun.



Aku selesai memandikan Venice.
Aku baringkan Venice di atas tempat tidur, tangisnya memelan.
Sepertinya karena capek.
Tapi dia punya kekuatan merangkak ke arah papa kesayangannya.
Aku membuatkan dia susu.
Sementara aku lihat Vegas berhasil menenangkan Venice.

Aku serahkan botol susu ke Vegas.
Sekarang Venice dengan tenang minum susu di pelukan Vegas.



Aku mau tahu, bagaimana anak itu bisa berakhir di kubangan beras dan kecap.
Aku ke ruang server cctv. Setelah aku lihat, ya Vegas fokus dengan pekerjaannya. Vegas tidak sadar Venice menjauh dari dia. Merangkak terus sampai ke dapur. Ternyata pintu cabinet penyimpanan bawah tidak tertutup rapat.

Sedangkan aku tidur.

Di pikiranku, muncul banyak kemungkinan negative.
Hari ini cuma kecap sama beras.
Gimana kalau dia sampai kejepit pintu cabinet? Gimana kalau dia ke tangga trus jatuh? Gimana kalau dia kejatuhan barang di dapur?
Dan aku malah masih tidur.

Aku tidak bisa menyalahkan Vegas. Walaupun sebenarnya dia punya andil salah. Tapi siapa yang ingin ini terjadi ?

Aku kembali ke kamar.
Vegas duduk bersandar di tempat tidur.
Dan Vanice tidur tengkurap di dada nya.
Untung lah Venice baik-baik saja.

"Pete.." Vegas memanggilku.
"hmm.."
"Maaf, aku teledor"
"hmm.."
"Kamu marah?"
"Nggak.."
Vegas menggenggam tanganku, dan mengusap tanganku dengan Ibu jarinya.
"Venice nggak papa.." lanjut Vegas.
"Iya.." iya aku tahu Venice nggak papa. Untungnya nggak papa. Kalau sampai vatal, aku akan terus menyalahkan diriku yang tidur.




Setelah kejadian itu setiap Venice ku dekati dia akan menangis.
Dia akan meronta, lalu mencari papanya.
Dia sepertinya takut denganku.
Apa karena aku membentak dia?

"Venice, sama papa Pete dulu ya.. Papa mau kerja" belum sampai aku sentuh, dia sudah menangis.
"Huuaaaaaahhh...huaaahhhh..."
Kalau ini terjadi sekali dua kali aku masih nggak papa.
Tapi selalu begitu.
Hatiku sedih.
Sedih sampai ingin menangis.
Apa dia begitu membenciku?

"Maaf Vegas, aku tidak bisa gantian menjaga Venice. Dia ngga mau sama aku"
Ucapku lemah.

"Nggak papa, besok dia pasti udah baikan."

Aku hanya bisa membalas senyuman.

Aku menutup mata berusaha tidur, sedang Vegas dan Venice masih bermain.
Aku mendengar Vegas bicara dengan Venice seperti sedang mendongeng.

"Venice.. Papa Pete sudah bobok"

"No papa pe" suara Venice.

"Venice dulu waktu Venice kecil, Papa Pete yang bawa Venice ke papa."

"papa."

Apa anak seumur dia akan paham?

"iya.. Papa Pete yang bawa Venice ke papa"

"Waktu Venice di tangkap orang jahat, papa Pete yang nolong Venice" Lanjut Vegas.

"..."

"Papa Pete, sayang banget sama Venice. Tadi.. Papa Pete teriak bukan marah sama Venice. Tapi papa Pete sayang Venice."

"No.. No.."

"Yang ganti popok Venice siapa setiap hari? Papa Pete. Yang kasih Venice susu siapa? Papa Pete."

"Papa Pe.."

Aku ngga melihat ekspresi Vegas.
Tapi dari cara bicaranya yang sangat lembut.
Dia seakan yakin anaknya paham apa yang diucapakan.
Mendengarkan Vegas menceritakan semua hal pada Venice, membuat hatiku jadi hangat.

Aku terbangun, lagi-lagi ada yang menyentuh wajahku.
Saat aku buka mata, Vanice.
Tangannya memainkan hidung dan bibirku.
"Papa pe"
Akhirnya dia mau memanggilku lagi.
"Vanice"
Dia merangkak mendekat lalu naik keatas ku.
Dia nggak takut aku lagi.
Vegas mendekat dan memeluku.
"Papa pete punya nya papa" goda Vegas.
"no no papa pe unya nis"
Venice mencengkeram pipiku.
"No punya papa"
"unya nis!"
Hahaha.. Aku tidak tahu apakah ini efek diajak ngobrol Vegas semalam atau karena hal lain.
Yang pasti dia sudah kembali, Venice sudah kembali seperti biasa.
Dia tidak takut aku lagi.


Dimalam selanjutnya,
"Pete.." suara lembut Vegas.
"hmm.."
" Pete, Kamu lagi good mood kan?"
"kenapa?"
"Venice udah bobok, bisakah kita melakukannya? "
"Hah melakukan apa?" tanyaku seakan tidak paham maksud Vegas.
"Aku ingin mengambil jatahku."
"Jatah apa?"
"Ahh..Pete, ga boleh pura-pura bodoh, nanti kamu bodoh beneran"
"Hahaha, sini.." Aku membuka selimutku, dan tanpa butuh waktu lama dia sudah memeluk ku didalam selimut.



Happy sunday semua 😁😘
💖💓❤️‍🩹💞✨🌟💫💞💖💗💓

NEXT (Vegas-Pete) INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang