(Vegas-Pete) school trial

3.5K 357 12
                                    

Venice sudah berumur 2th, saatnya dia harus mulai masuk Playgroup.

Aku berbaring di pelukan Vegas, sambil mencari informasi di internet tentang Playgroup. Sedang Vegas sibuk dengan bukunya.

"Vegas, aku akan daftarkan Venice ke Playgroup"

"Apa itu?" tanya Vegas, tapi matanya masih fokus ke buku yang dia baca.

"tempat biar mereka bisa belajar bersosialisasi sama Orang lain"

"Venice nnga perlu diajari sosialisasi, Di keluarga ini dia yang paling mudah bersosialisasi."

"Kok bisa?" baru Vegas meletakkan bukunya dan membenarkan posisi memelukku.

"Kamu ngga sadar, dia itu terlalu mudah dekat dengan semua orang, digendong semua orang mau. Apalagi kalau yang ganteng, kamu taruh aja dia ndeketin sendiri"

"Hahaha seperti siapa itu?" Tidak kusangka Vegas memperhatikan Venice.

"Siapa?" Vegas malah balik tanya.

"Kamu lah, kalian bisa dipastikan sedarah hahaha"

"Nggak.. Aku nggak gitu" masih ngelak lagi.

"Ok.. Kalau aku suruh hitung mantan priamu ada berapa? bisa kamu hitung?"

"Pete,, kenapa jadinya aku lagi?" Vegas menggelitik perutku.

"Hahaha, geliiii.. Ampun.. Ampun"
Tapi dia tidak mau berhenti.

"Aku akan kekantor setelah selesai dari Playgroup , Hari ini ada school trial"
Venice sudah menangis mendengar School trial
"Huaaaaaaa.. Huaaaaa"

"Kamu kenapa nangis?" aku bingung, kenapa dia nangis. Memang dia tahu school trial itu apa? "

"no school.. No school!!!"

"Why?"

"No.... No...." masih terus menangis

"Nggak bisa Venice.. Kita tetap harus berangkat"
Lanjutku.

Vegas hanya melihat anaknya menangis seperti itu dari tempat tidur.
"Venice sini.."

Venice berjalan gontai sampai kepinggir tempat tidur.
Lalu Vegas mengangkat dan medudukan Venice di perutnya.
Lalu berbisik ditelinga Venice.
Aku tidak bisa mendengar apa yang Vegas bisikan.
Tapi Venice senyum-senyum mengangguk.
Dan ajaibnya dia mau berangkat school trial tanpa menangis.

Aku tidak bisa meninggalkan Venice selama disekolah.
Dia terlihat tenang dan baik-baik saja. Tapi aku yang tidak tenang.
Apalagi setelah tahu guru kelas yang mendampinginya cowok ganteng.
Sudah ,dia lupa padaku.

Sedangkan aku menunggu diruang tunggu. Disana banyak orang tua menunggu anaknya. Semua anak ditunggu ibunya, hanya aku satu-satunya laki-laki disana.
Berada di ruang tunggu itu lebih menyiksa daripada harus mengurus Venice seharian.

Mereka sangat ramah,
Bertanya aku menunggu adik ku atau anakku?
Bertanya Venice yang mana?
Membagi makanan dan minuman dengan ku.
Mengajakku ngobrol seperti bagaimana agar anak mau makan.
Kalau untuk Venice aku butuh tips bagaimana cara anak berhenti makan.
Agar anak nggak tantrum.
Semua hal mereka obrolan.
Tapi menjadi satu-satunya pria disana itu membuatku sedikit malu.
Energiku habis untuk menghadapi para ibu-ibu itu.

Ketika hari sudah sore,
Venice, menyambut Vegas dipintu.
Dia seperti sedang menunggu sesuatu yang berharga.
"Vegas, sepertinya Venice suka di Playgroup itu" ceritaku

"Ya baguslah, gimana laporan hari ini spy Venice?"
Vegas membawa Venice dalam gendongannya.

"Papa pe punya nyak cewek"
Hah!!! Venice bicara apa?
Aku punya banyak cewek?

NEXT (Vegas-Pete) INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang