30. Great Pair

198 34 2
                                    

pencet bintang nya dulu sheyenk ✨ biar daku semakin semangattt melanjutkan cerita ♡
Happy Reading mwuch 💋























"Win"

"Hm ?"

"Semalem gue ga aneh aneh kan ?"

Setelah bersikeras untuk melupakan kejadian semalam, percakapan itu dengan mudah kembali memenuhi pikiran Winora ketika Sakra bertanya seperti itu. Tatapan sulit diartikan dilemparkan keduanya.

"Mmm ngga kok" Winora menjawab cepat kemudian mengalihkan pandangannya dari Sakra. Lelaki itu pun mengangguk pelan meski ragu.

Ia benar benar tidak mengingat banyak, ia hanya ingat ketika berada di kafe dan meracau terus menerus pada Arsha hingga ia merasakan pusing dan tertidur.

Maka dari itu ia cukup terkejut ketika sudah berada di kamarnya, dan keberadaan Winora di unitnya pagi ini. Untungnya ia sempat membuka ponsel dan membaca pesan dari Arsha yang berisi penjelasan dan beberapa makian karena dirinya yang begitu mabuk.

"Takutnya gue muntahin lo gitu"

"Gaakan gue angkut pulang kalo gitu mah" Sakra terkekeh mendengarnya, ia cukup lega.

Karena memang Winora jarang berbohong padanya, mungkin tidak dengan sekarang. Sesuatu yang bisa membuat canggung seperti ini lebih baik Winora simpan sendiri pikirnya.




Meski memang Winora tidak bisa berhenti memikirkannya, ia benar benar takut kalau itu bukan sekedar racauan saat mabuk, namun isi hati Sakra yang sebenarnya. Seperti sekarang, ia sedang berada di mobil Hesa untuk ke perjalanan pulang. Tidak seperti biasanya Winora lebih banyak diam dan menatap ke jendela.

'Apa iya ?'

'Masa sih ?'

'Kalo iya sejak kapan ?'

'Dia beneran gapapa kan ? Aku ga nyakitin dia kan ?'

"Ra ?" Hesa yang mendengar sibuknya pikiran gadis itu mencoba mengajaknya bicara.

"Nora ?"

"Eh-iya ?" Akhirnya Winora menoleh dan menatapnya, tatapan dari mata bulat itu, kesukaan Hesa.

"Kamu kenapa ? Pusing ?"

"Engga, aku gapapa kok" katanya mantap.

"Ngelamun terus . ." gumamnya yang terdengar Winora. Meski banyak keraguan dan argumen dari gadis itu, Hesa tidak mungkin langsung mengatakan apa yang dia dengar. Ia hanya memancing gadis itu berbicara sendiri.

"Iyaaa gituu ?" Winora menghadapkan badannya pada Hesa.

"Dari pagi pas pergi, di kantor juga kamu sering ngelamun hari ini"

Mendengarnya Winora tersenyum senyum, lelaki ini memperhatikannya.

"Hehe gapapa kok, i'm okay" Winora merangkul lengan kanan Hesa, ia pun melepas tangan kanannya dari setir dan beralih menggenggam jemari kecil Winora. Keduanya saling melemparkan senyuman.

"Semalem ketiduran ? Kok tiba tiba ilang ?"

"Oh iya ! Aku lupa kasih tau kamu hehe" kata Winora dengan senyum polos, Hesa menunggu nya melanjutkan.

"Aku jemput Sakra di kedai gitu, dia teler gabisa nyetir"

"Sendiri ? Kenapa ga bilang ? Bahaya itu . ." Hesa terdengar khawatir.

"Dia sama Arsha sih cuma Arsha juga pusing, jadi dia minta tolong aku"

"Yang aku pikirin cuma Sakra harus pulang cepet, keburu kemaleman, maaf . ." Winora memelankan suaranya. Hesa meliriknya sebentar, raut gadisnya begitu gemas, ia merasa bersalah.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang