Scarlett On You [Wintddeung]

36. Red On You

hai reader-nim 💚✨! semoga masih ada yg nunggu cerita ini update ya meski tinggal segelintir hehehe 😗💚
pencet bintang nya dulu biar jadi oren yuk!

"Sak lo percaya ga, ada makhluk selain manusia ?"

"Lo tuh kenapa sih ? Jangan mengalihkan gue biar ga ngomel ya !" Sakra terduduk di sebelahnya dan langsung meraih tangan Winora. Sedangkan Winora hanya mengamitkan bibirnya.

"Lo ngapain sampe kaya gini Ha ?"

"Itu kaca gue ke senggol terus pecah, mau gue beresin, eh malah kena . ."

"Lo megangnya gimana emang sampe kena banyak kaya gini Ha ? Aneh aneh ajaaa" Sakra mulai membersihkan tangan gadis itu dari darah dan beberapa serpihan kaca dengan hati hati.

"Ya maaf"

"Lo gaada pikiran aneh aneh kan ?"

"Maksud looo ?" Winora mengernyit heran.

"Kalo ada apa apa cerita Win, jangan dipendem"

"Maksud lo gue stress gitu dan niat bundir ?!"

"Kagak yaaaaa njir" Winora langsung membantah ketika Sakra mengangguki pertanyaan nya.

'Gue cuma pengen mastiin sesuatu'

"Sak serius deh gue nanya tadi, lo percaya ga ada makhluk selain manusia ?" Winora kembali mengungkit pertanyaan nya yang tadi langsung ditandas lelaki itu.

"Maksud lo makhluk hidup ? Ya ada tuh hewan, tumbuhan itu kan makhluk selain manusia"

"Ya ga salah sih . . Tapi maksud gue bukan yang itu"

"Setan, jin gitu ?"

"Yaaa bisa lahh, monster juga mungkin . ."

"Win, lo abis nonton film apa sih ? Ngaco gini" Sakra berdecak tidak percaya.

"Emang sih lo bakal pikir gue gila karena ngomong aneh aneh kaya gini . ." Winora bergumam yang masih terdengar lelaki itu.

"Lo pernah ga mimpi tapi ngerasa itu tuh bukan mimpi, tapi kaya kejadian yang lo lupa ?"

Sakra menghentikan kegiatannya mengobati tangan Winora, ia terlihat memikirkan sesuatu. Ia menoleh untuk menatap Winora yang juga sedang menatapnya.

"Belakangan ini mimpi gue kaya gitu terus."

"Serius ?"

"Meski gue tau itu mimpi, tapi pikiran gue selalu yakin kalo itu tuh pernah kejadian, cuma gue lupa"

"Dan kadang situasinya emang kerasa familiar juga sih," jelas Sakra.

"Kenapa ? Lo dapet bayangan aneh aneh lagi ?” Sakra bertanya sembari kembali meneteskan obat merah pada kapas. Winora mengangguk dan mengernyit bersamaan karena merasa perih.

“Tapi kali ini tentang waktu sekolah, gak banyak orang aneh tapi . .”

“Ada Hesa disana . .”

Kalimat terakhir gadis itu membuat Sakra menoleh dan menatapnya serius.

“Gue juga pernah dapet mimpi kaya gitu”

“Ada Hesa dimimpi lo ?” Sakra mengangguk ragu, namun saat itu ia memang yakin mengenali anak laki-laki itu sebagai Hesa.

“Waktu itu gue mau cerita sama lo"

“Ya mungkin itu cuma mimpi, tapi gue pengen make sure aja sih sama lo soal kejadiannya" akhir kata Sakra.

“Emang apaan ?”

Keduanya saling menatap serius, hal hal mustahil ini mungkin harus Sakra bagi meski terdengar seperti khayalan. Tanpa tahu bahwa Winora juga mendapat hal yang sama, atau bahkan lebih mustahil dan tidak pernah terbayangkannya.